Jual Syal Rajut



Bahagia itu ketika orang yang pesan syal rajutanku datang dan membayarnya.
Kamis yang lalu, ibu berkhimar hitam membeli sweater (untuk anaknya) di toko saya. Si ibu melihat syal rajutanku di etalase.
"Ini semua kamu yang rajut?" tanya si ibu.
"Iya," jawab saya.
Si ibu Minta dikeluarkan yg berwarna campuran kuning, merah, hijau, coklat. "Saya pengen warna ini untuk anak saya," kata si ibu sambil nunjuk warna merah. "Kamu bisa buatkan?" tanyanya menambahkan.
"Untuk kapan?" tanya saya.
"Kamis depan saya ke sini lagi. Soalnya untuk dipake ke Istanbul oleh anak saya," jawabnya.
"Bisa...tapi saya lihat dulu ke toko benang. Kalo ada benang warna itu saya beli dan buatkan," jawab saya.
"Nanti ibu telpon aja ya, takutnya ga ada warna itu," tambah saya sambil memberikan kartu nama.
Sore hari ketika anak saya datang ke toko, saya langsung ke toko benang untuk membeli benang yang dimaksud. Saya juga membeli dua warna lain.
Sepulang dari toko langsung saya rajut penuh semangat. Besok malamnya udah beres dirajut tapi belum disambungkan. Saya lanjut merajut syal dengan benang warna lain. Kemarin semuanya beres dirajut dan beres disambung.
Ternyata tadi si ibu dan anaknya datang untuk mengambil syalnya. Alhamdulillah 

Cipika dari polandia



"Madam, come," pinta seorang turis cantik pada saya untuk mengikutinya ke depan toko.
Saya pun mengikutinya ke depan. Ia menyukai ferace berwarna marun dengan motif di bagian dadanya. Namun sayang sudah tak ada ukuran besar.
Kami masuk ke dalam dan ia beserta temannya melihat lihat model yang lain.
Lalu ia tertarik dengan ferace warna hitam bagian depan dan fusya bagian belakang dengan motif bagian dada. Saya berikan ukuran paling besar dan pas di badannya. Sedangkan temannya tertarik dengan pardesü warna biru dongker. Saya pun memberikan ukuran paling besar dan cukup di badannya. Kedua turis cantik ini murah senyum dan hangat bawaannya. Ketika ditanya asalnya, ternyata mereka dari polandia.

Setelah beres mencoba dan mereka putuskan untuk membelinya, saya pun kasih best price utk mereka. Bagi kami (saya dan suami) tidak membedakan harga utk turis atau orang lokal, juga tidak beda bagi muslim atau non muslim.
Mereka menawar tapi tawarannya masuk akal. Saya pun ok dengan tawarannya.
Mereka sangat berterima kasih dan kami pun saling bersalaman dan cipika. Aduh kok kagok ya cuman cipika doank. Mau saya lanjut cipiki tapi jadi kagok :D kalo turis holand malahan kasihnya 3 kisses cipika cipiki dan cipika lagi.

Lalu mereka say goodbye dengan penuh senyuman.
Perasaan baru kali ini turis poland someah kayak gini hehe

Bahasa Campur Aduk


Sekitar 3 minggu lalu toko saya kedatangan turis bosnia dan temannya orang turki yang sama sama tinggal di jerman.
Saat itu hanya lihat lihat dan coba coba aja karena buru buru pengen ke hamam (turkish bath) katanya. Yang orang turki nanya ke saya di mana hamam khusus cewe. Saya pun kasih tahu hamam khusus cewe dan kasih tunjuk arahnya.
Beberapa hari kemudian turis bosnia datang lagi ke sini dengan temannya yang lain (bahasanya campur rusia teman yang ini). Hari itu mereka masing masing beli rok di toko saya. Karena mereka berdua bahasa inggrisnya sangat minim, berarti saya yang harus praktek bahasa jerman yang very very minim. Untung udah bikin contekan tentang colors dan numbers jadi waktu ditanya harga dan diminta warna bisa sedikit nyontek. Cuek aja saya baca contekan waktu ditanya harga total 
Nah tadi turis bosnia datang lagi sendirian. Aduhh saya rada bengong karena dia ngomong full jerman. Hapalan saya kan baru colors dan numbers. Meski kalo cuman guten tag doank sih ngerti tapi ke sananya saya tulalit. Ah cuek aja saya ngomong campur aduk, turkish english jerman. Abisnya contekan juga ketinggalan di rumah hehe.
Katanya dia datang utk say hai dan say goodbye. Teman temannya udah pulang duluan ke jerman. Tinggal dia sendirian yang akan pulang besok. Jadi mampir dulu ke toko saya buat say goodbye. Padahal hotelnya belasan km jauh dari toko saya yang berlokasi di pusat kota Alanya.

Daun Berguguran

Yaprak dökümü
Daun berguguran
Fall of the leaves


Siomay Zucchini dan tali jemuran


Pengen siomay tapi ga punya stok ayam maupun ikan tenggiri. tapi saya punya daging giling (sudah ditumis untuk sarapan), zucchini, telor, yufka (sebagai pengganti kulit siomay) dan potato starch aka patates nisastası (sebagai pengganti tapioka). Sambil goreng kentang untuk teman sarapan, saya bikin aja adonan siomay dengan mencampurkan bahan yang tadi saya sebutkan. Yufka segitiga saya potong potong lebih kecil dari kulit siomay. Setelah kentang beres digoreng semua, lalu mulailah saya menggoreng siomay zucchini tersebut. Tak disangka hasilnya maknyuss juga  tapi ga sempet foto foto siomaynya coz keburu abis.
Selesai sarapan, saya menjemur cucian yang udah beres dicuci si mesin. Hijab hitam adalah yang terakhir akan saya jemur. Ketika mau menjepitnya dengan jepitan, ehhhhh...ini tali jemuran malah putus. Aduhhh nambah kerjaan aja di bawah terik matahari padahal belum jam 10 pagi. Untung masih punya cadangan tali jemuran. Jadinya itu baju baju yang udah di tali jemuran harus diangkat lagi semua. Tali jemuran yang putus harus dibereskan dan diganti yang baru. udah itu baru dech jemur jemur lagi.

Belum rezeki


"Teh, celana jeans ini ada nomor gede?" tanya seorang customer.
Saya langsung ngambil jeans paling bawah karena saya urutkan yang terkecil paling atas dan terbesar paling bawah. Yang saya ambil tersebut no 44. Kurang besar untuk customer ini. Saya ga periksa yang paling atas berapa karena saya yakin yang terbesar di bawah. Ketika customer pergi, saya bereskan lagi jeans tersebut dan melihat yang paling atas ternyata lebih gede dari yang tadi. Duhhh meuni gondok. Kemungkinannya ini ada customer lain yg melihat lihat dan saya tidak perhatikan. Atau ketika suami jaga, ada yang lihat lihat tidak dibereskan lagi. Ahhh memang belum rezeki.
"Jaket ini ada ukuran L?" tanya seorang turis. Saya cari cari di setiap gantungan, ga ada. Ehhh setelah turis itu pergi, saya lihat jaket itu menggantung di atas pintu depan toko. Dasar emang kalo belum rezeki suka begini.

Hadiah Brokoli

"Ceu ceu, ke sini," kata emang tukang brokoli memanggil saya ketika melewatinya sepulang dari masjid.
Saya bingung sambil celingak celinguk, apakah benar manggil saya. Si emang terus manggil dengan isyarat tangannya. Saya pun nyamperin si emang tersebut. Si emang masukin sebongkol brokoli ke dalam kresek putih dan memberikannya pada saya.
Saya tambah bingung, ini apa maksudnya ngasih brokoli ke saya? "İni buat apa mang?" tanya saya.
"Kamu istrinya agriculture engineer itu kan?" tanya si emang memastikan.
"İya," jawab saya.
"Ok kalo gitu, salam aja buat suaminya," kata si emang.
"Ok dech, makasih ya mang," ucap saya. Dan saya pun berlalu pulang ke toko.
Alhamdulillah rezeki ga boleh ditolak 


Tetangga bikin ilfeel


Ibu ini baru datang sekali ke toko saya, yaitu kali ini. Bilangnya sih anak tetangga saya. Kalo dianya ga bilang siapa dirinya, saya ga tau tuh.
Tanya tanya harga tunik, saya bilang sekian.
"Ayo kamu pilih aja, nanti kita minta harga tetangga," begitu katanya pada si anak.
Ilfeel saya punya tetangga model gini. Baru juga nanya harga udah begini, ini pun belum tentu jadi beli. Saya cuman kasih senyum kecut saja.
Kemudian mereka keluar, karena tujuan utamanya bukan cari tunik tapi ferace dan di toko saya ga ada ferace yang diinginkan si anak.
Untung aja ga balik lagi ke sini, karena saya ga niat kasih diskon ke tetangga dan orang model gini. Mending kalo udah sering belanja di sini, baru dech pantas minta diskon.
Saya punya prinsip utk ga kasih diskon ke orang orang yang suka minta diskon. Tapi kasih diskon ke orang yang ga pernah minta diskon, itu pun kalo belanja lebih dari satu item.
Dengan tidak minta diskon, berarti orang itu menghargai jerih payah kami sebagai pedagang. Coz kami berdagang bukan sekedar senang senang mengisi waktu luang. Tapi berdagang untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Ada customer kami dari jerman, mereka orang trabzon (kerabat suaminya Asti Aktas Nurdin ). Setiap tahun mereka ke alanya. Dalam setahun bisa beberapa kali. Selalu belanja di toko kami, tidak hanya satu item tapi ngeborong. Ga pernah tanya harga apalagi minta diskon. Kalo ada kembalian, ga pernah diambil. Dan masih banyak customer kami yang model begini, notabene mereka bukan tetangga ataupun teman. Tapi setelah itu beberapa dari mereka menjadi teman kami.

Bantuin pegawe sebelah



Kalo lagi santai ga ada customer, saya suka nongkrong depan toko dan ngobrol sama pegawe sebelah yg cewe. Terus kalo ada customer bule (berbahasa inggris) datang ke dia, suka saya bantuin coz dia ga bisa bahasa inggris.

Seperti barusan ada bule finland, saya bantuin. Dan dia bisa menjual 3 pairs sport shoes yang sedang sale. Alhamdulillah.

Bahasa turki belepotan


Saya kalo udah merasa capek dan suntuk, bahasa yang keluar dari mulut saya hanya bahasa ibu, yaitu sunda. Kemaren aja ngobrol ama si teteh yg di lapak depan, bahasa turki saya belepotan. Ga tau si teteh ngeh atau engga. Tapi saya kerasa banget. İni otak susah dikoordinasikan. Maksud hati mau ngomong turki tapi yang keluar sunda melulu. Untungnya saya ngomongnya rada cepet dan saya nyadar kalo salah ngomong. Jadi saya cepet cepet ngoreksi diri sendiri.
Kata "ceunah" ngikut aja 

My woman is turkish


"I want to buy headscarf like that," kata bapa bule sambil nunjuk kerudung saya. "Kamu punya?" tanyanya.
Saya persilakan masuk ke dalam. "Yang kami punya kerudung Turki," jawab saya sambil menunjukkan koleksi di etalase.
Si bapa terlihat suka dan tertarik untuk melihat modelnya. "I want to buy for my woman, which one do you think?"
Saya menanyakan berapa usia dan warna kulitnya. Setelah tau dari jawaban si bapa, lalu saya perlihatkan beberapa model.
"My woman is Turkish," tambahnya.
"Where are you from?" tanya saya penasaran.
"Belgium. And my woman live in Belgium." jawabnya.
Si bapa setuju sama dua pilihan saya dan membeli dua kerudung.
Transaksi beres tanpa adegan menawar. Saya bungkus kerudungnya pake plastik kado. Lalu dimasukan ke plastik yang bertuliskan nama toko.
"Hope she will like it," harap saya.
"Yes of course, she will like it," katanya pasti.
Akhir kata "thank you very much and have a nice day"
Eh sebelum keluar si bapa nanya di mana kalo mau beli kerudung seperti yang saya pake. Saya kasih tau satu toko yang menjual kerudung seperti ini.

Best of Turki di NLB Singapore

BEST OF TURKI di National Library Board Singapore


Too expensive



Ternyata ga cuman orang indonesia di luar negeri kalo beli apa apa dikonversi ke rupiah. Orang asing juga begitu di alanya. Kalo beli apa apa di sini, mereka selalu konversi ke dolar atau euro dan ke mata uang negaranya. Termasuk turis uk asal india yang satu ini.

Mereka belanja di toko saya. Suaminya ga terlalu perhitungan meskipun dia juga konversi ke poundsterling. Tapi istrinya itungan banget.

Si istri suka sama salah satu long dress. Suami udah ok dengan harganya. Saya dan si istri pergi ke penjahit utk sedikit mengecilkan long dress tsb. Di perjalanan dia nanya harganya trus dia konveresi ke pound. "Too expensive," katanya. Kami balik lagi ke toko.
Pas datang ke toko, si suami heran kenapa balik lagi. Trus mereka rada perang mulut masalah harga. Akhirnya si istri nurut suaminya dan kami balik lagi ke penjahit. Kami ga ngecas biaya jahit lagi.

Perbaikan akan selesai dalam dua jam tapi mereka ga punya waktu utk nunggu. Jadi keesokan harinya, suami nganterin baju itu ke hotel tempat mereka nginap, sebelumnya si suami ngasih no wa yg bisa dihubungi.

Minggu depannya mereka datang dan belanja lagi termasuk beli jaket utk oleh oleh anaknya.

"İnsyaallah tahun depan ke sini lagi with your daughter," ucap saya.

"İnsyaallah taun depan ke sini lagi dan istri saya sudah berhijab," harapan si suami.
İnsyaallah, aamiin YRA.

--- 

 ---

Bukti dengan Prestasi

"Mau ngapain juga di sini. Palingan ga ngerti yang diomongin di depan," begitu kata salah satu wali murid ketika tau saya mau pulang sebelum rapat aile birliği (family union) berakhir.

Rapat tersebut membicarakan saldo keuangan aile birliği (ab) dan pemilihan ketua serta perangkatnya. Saya datang setelah duhur. Rapatnya molor. Waktu asar udah mepet ampir abis. Saya ijin pulang ke salah satu guru. Lagian menurut saya ga hadir rapat ini pun gpp. Bukan rapat kelas yang membahas perkembangan belajar anak.
 
Ga tau ibu itu masih inget ga dengan apa yang dikatakannya. Tapi saya ga akan pernah lupa walau udah berlalu beberapa tahun lalu.

Siapa yang tidak mengerti dengan bahasa turki? Saya buktikan dengan dua kali menjuarai lomba membaca antar wali murid di sekolah anak. Dalam lomba pertama, ibu itu cuma meraih juara dua.

Format lombanya begini, ditentukan satu buku untuk dibaca. Diberi waktu sebulan utk membacanya. Lalu ditentukan satu hari utk ujian tertulis. 20 soal pilihan ganda.

Alhamdulillah dua kali lomba, saya berhasil menjuarainya yang mana peserta lainnya orang turki semua.

Aneh ih



Semalam pas masuk rumah taro ini taro itu. Keluarin tablet mau dicas, ehhh telegram berdering. Sobatku dari uk nelpon seperti biasa. Tapi saya tolak callnya. "Nanti call nya, baru nyampe ini. Mau mandi dulu," begitu saya tulis di pesan telegram. Waktu masuk ke kamar saya kaget karena modem ternyata belum dinyalakan.
Jadi tadi telegram kok bisa nyambung padahal ga ada koneksi internet atau wifi?

Rezeki dititip Allah ke Turis Rusia

Ada baju setelan sisa 3 pcs. Harganya 50 lira each. Pernah ditawar murah banget ma orang lokal, sampa di bawah setengah harga. Tentunya ga saya kasih. Sama turis irak ditawar 60 lira utk dua setel. Ga kira kira ya nawarnya. Saya ga kasih juga donk.
Barusan ada sepasang turis rusia. Saya kasih liat setelannya ke mereka. Dicoba sama si ibu. Cukup di badannya. Nanya harga. Saya bilang 50 lira. Tanpa tawar menawar langsung bungkus.
Memang sudah rezeki dari Allah sudah dititip ke turis rusia :)

Langkah kaki

#LatePost



"Pelan pelan donk jalannya, saya capek," pinta saya pada suami ketika berjalan menuju toko.

Suatu pagi di hari minggu, kami berangkat ke toko naik bus. Setelah setengah perjalanan (sudah turun bukit) bus tiba tiba mogok. Bannya kempes. Terdengar bunyi udara yang bocor dari ban. Kami pun meneruskan dengan berjalan kaki, karena kalo nunggu bus berikutnya sebagai bantuan akan memakan waktu sekitar setengah jam. Sedangkan suami harus segera ke kebun pisang untuk penelitian lanjutan karena waktu hari sabtu ada yang kelupaan.

"Ini jalan saya normal begini. Gimana kalo saya jalan cepat," katanya setengah ngeledek.

Yaaahhh, harusnya dia sadar bahwa istrinya ini berukuran mini jadi langkahnya lebih pendek.

Saya jadi ngos ngosan ketika berjalan dan menyeimbangi langkahnya, jadi setengah berlari.

Kalau jalan sendiri sih cepet cepet juga gak ngos ngosan kayak gini. Fuihhh *ngelapkeringat*

Mulai Dingin


Alanya sudah mulai diguyur hujan. Berarti suhu udah mulai dingin. Saya dan orang lokal kebanyakan otomatis berjaket ria. Ehhh tadi ada turis cewe joging cuman pake celana pendek dan atasan yukensi 

Customer Pamungkas Hari ini

Kamis minggu lalu
Turis Finlandia menjadi customer pamungkas hari ini

Sehabis maghrib sebelum suami datang, toko saya kedatangan turis turis cantik asal Finlandia. Salah satu dari mereka ingin membeli rok big size. Untung di toko saya masih fresh rok big size. Dicobanya rok paling besar dan cukup. Harga rok tersebut 90 lira. Turis cantik ini hanya meminta diskon 10 lira. Tentu saja saya langsung bungkus roknya :D

You looks like Indonesian

"You looks like Indonesian," kata turis london asal india yg beristrikan muslimah pakistan.

Pasangan Turis Mampir

Barusan banget kedatangan pasangan turis muda ini yg pernah datang waktu hari kartini tahun ini. Si cowo orang tunisia dan cewe sri lanka-turki. Mereka datang khusus untuk menyapa saya. Alhamdulillah, saya senang punya customer seperti ini. Meskipun ga ada niat membeli di toko saya, tapi menyempatkan untuk mampir dan ngobrol sebentar di dalam keterbatasan waktunya.

Mereka nginep di sebuah hotel bernuasa islam di daerah avsallar, cukup jauh dari pusat kota alanya.

Saya lagi ngoprek tablet biasa ngantor di fb, tiba tiba ada cowo asing yang berada di pintu dan mengucap salam. Kemudian cewe cantik berkhimar hitam menyusul masuk. Saya langsung ingat sama pasangan ini. Saya dan cewe cantik keturunan turki ini langsung berpelukan.

Saya tawari untuk minum teh tapi mereka sedang tak punya banyak waktu. "Dia pengen banget ketemu kamu," kata si suami menunjuk istrinya.

"Besok ke sini lagi ya," undang saya karena hari ini mereka buru buru.

Insyaallah katanya. Namanya juga liburan ya pasti mereka sudah punya acara. Tapi mereka janji kalo ada waktu kosong akan menyempatkan datang ke sini lagi. Semoga saja, aamiin.

si Teteh Jualan lagi

Setelah dua bulan off (ngadem di yayla) dagang di pasar, hari ini (tepatnya kemarin), si teteh mulai jualan lagi. Seperti biasa, saya pun nongkrong lagi di lapaknya sekalian ngebantuin.
Nah tadi ada bapa turis (ngomong inggris) yang beli kacang tanah. Harganya 5 lira per kilo. Si bapa turis belinya setengah kilo. Dia ngasih uang 5 lira. Pas mau dikasih kembalian si bapa nolak. "No, no," katanya sambil ngambil beberapa biji kacang lalu pergi.

Turis Denmark dan Kerudung



Kemarin setelah adzan ashar, datang dua bule cantik ke toko saya. Mereka ingin membeli kerudung. "I want to buy scarf for my mom-in-law, she is a muslim," ucap salah satunya.

Saya pun menunjukkan koleksi kerudung yang tinggal sedikit di etalase. Kemudian ia menunjuk salah satu warna serta bermotif, saya pun mengambil dari dalam etalase dan memperlihatkannya. Begitu hingga beberapa kali. Saya pun memperlihatkan kerudung polos tanpa motif yang mana tersedia empat warna, putih, coklat, oranye dan ungu.

Mereka menanyakan harga kerudung kerudung ini. "Yang ini 20 lira," ucap saya sambil menunjuk kerudung bermotif merek Piramit. "Dan yang ini 5 lira," tambah saya sambil menunjuk kerudung polos.

Mereka pun kembali memilih kerudung di etalase. Sambil milih milih, saya tanya asal mereka. Ternyata mereka dari Denmark. Bumernya orang Makedonia.

Akhirnya pilihan tertuju pada piramit pink bermotif dan piramit hitam marun bermotif serta kerudung polos warna coklat. Mereka minta rekomendasi saya kerudung yang cocok untuk bumernya. Saya sedikit tanya gimana warna kulit bumer dan karakter wajahnya. Lalu saya pun merekomendasikan piramit hitam marun bermotif dan yang polos coklat, mereka pun menyukainya.

Setelah ok dengan pilihan tiga kerudung ini, saya pun membungkusnya. "Saya bungkus pake ini ya?" ucap saya sambil menunjukkan plastik kado. "Ya perfect," ucapnya setuju.

Setelah beres bungkus, si bule mau bayar uangnya 50 lira. Saya nyari 5 lira buat kembalian ternyata ga ada. Saya tukerin dulu uang ke teteh di lapak depan.

Waktu mau kasih barangnya, si bule yang satu deketin saya lalu bilang gini, "your skin looks like my friend, she is from Philliphines."
"I am Indonesian," jawab saya.
"Ohhhh," mereka terpana.
"Sama sama Asia jadi kulitnya sama," tambah saya.
"Ya ya betul," kata mereka.

Mereka tampak senang telah membeli kerudung di toko saya. "Susah ini nyarinya. Banyak sih memang yang kayak gini tapi kualitasnya beda," ungkap si bule sambil megang kerudung di atas etalase.
Btw mereka ga nawar sedikit pun harga kerudung ini. Dan sayangnya saya juga ga bisa ngasih diskon karena ini udah harga standar dan kami memang ga ngambil untung banyak utk kerudung. Tapi memang turis Denmark dan skandinavia secara umum, mereka ga suka menawar.

Akhir kata saya pun ucapkan "thank you very much dan have a nice evening pada mereka."

Rajutan sama tapi beda




Maksudnya sama sama untuk buat syal tapi dengan jarum yang berbeda. Rajutan yang di toko saya pake jarum nomor 7 jadi saya bikin 25 kolom. Rajutan di rumah saya pake jarum nomor 8 jadi saya bikin 23 kolom.

Merajut memang butuh konsentrasi dan ga boleh lupa. Tadi pagi saya lanjutin rajutan di rumah tapi ingetnya jumlah kolom yang di toko. Pas dihitung kok cuman 23. Aduh ini salahnya di mana? Kan harusnya 25. Terus keliatan seperti ada yang dobel, lalu saya rajut jadi 24.
Waktu lagi di halte kepikiran. Baru dech ingat kalo 25 itu yang di toko. Yang di rumah memang 23. Nah lho sekarang malah salah coz yg di rumah jadi 24. Duhhhh harus dibuka lagi nih beberapa baris.
Yesss saya pun membuka beberapa baris agar kembali menjadi 23.

Kiriman Asure


Kiriman asure dari pemilik toko sepatu (toko sebelah).
Menikmati asure sambil belajar bahasa jerman dan merajut.


FAQ tentang orangtua


Sering mendapat pertanyaan seperti ini:
"Kenapa ibunya ga disuruh tinggal di sini aja?"
Saya suka balikin pertanyaan ke si penanya. Yang biasa nanya gini adalah orang orang yang udah tua dan punya anak cucu.
"Kalau misalnya kamu punya anak cewe yang nikah sama orang asing dan tinggal di negaranya, terus kamu disuruh tinggal di sana, kamu mau?"
Mereka pasti jawabnya begini:
"Ya ga mau donk. Mending tinggal di kampung halaman. Ngapain tinggal di luar negeri."
"Nah, kamu udah tau jawabannya."
Ada juga yang sudah mengerti bahwa setiap orang punya kehidupan masing masing. Maksudnya ortu ga selalu harus hidup dengan anak yang sudah berkeluarga. Orangtua ingin hidup di kampung halamannya.
Lagian kalo orangtua yang sudah biasa kerja di luar rumah, jika hidup di rantau dengan anak harus diam di rumah saja. Tidak bisa bahasanya, katanya kalo udah tua susah belajarnya.
Sudah biasa bebas kemana mana sendiri, sedangkan kalo di sini ga bisa. Kalo anaknya ga kerja sih ok bisa jalan bareng. Kalo anaknya kerja kan kasian ortunya bete di rumah. Kalo udah biasa kerja di rumah terus jadi diam di rumah malah suka sakit sakitan. Kasian kan. Tadinya ingin membahagiakan malah bikin sakit.
Jadi sebelum nanya, harus tempatkan diri sendiri pada posisi orang lain.

[Jual e-book] Aktivitas Seru Ramadan

Ramadan sebentar lagi... Kita sambut Ramadan dengan suka cita :) Ini lo ada ebook aktivitas yang seru untuk Ramadan. *** Aktivitas Seru Rama...