Turis Denmark dan Kerudung



Kemarin setelah adzan ashar, datang dua bule cantik ke toko saya. Mereka ingin membeli kerudung. "I want to buy scarf for my mom-in-law, she is a muslim," ucap salah satunya.

Saya pun menunjukkan koleksi kerudung yang tinggal sedikit di etalase. Kemudian ia menunjuk salah satu warna serta bermotif, saya pun mengambil dari dalam etalase dan memperlihatkannya. Begitu hingga beberapa kali. Saya pun memperlihatkan kerudung polos tanpa motif yang mana tersedia empat warna, putih, coklat, oranye dan ungu.

Mereka menanyakan harga kerudung kerudung ini. "Yang ini 20 lira," ucap saya sambil menunjuk kerudung bermotif merek Piramit. "Dan yang ini 5 lira," tambah saya sambil menunjuk kerudung polos.

Mereka pun kembali memilih kerudung di etalase. Sambil milih milih, saya tanya asal mereka. Ternyata mereka dari Denmark. Bumernya orang Makedonia.

Akhirnya pilihan tertuju pada piramit pink bermotif dan piramit hitam marun bermotif serta kerudung polos warna coklat. Mereka minta rekomendasi saya kerudung yang cocok untuk bumernya. Saya sedikit tanya gimana warna kulit bumer dan karakter wajahnya. Lalu saya pun merekomendasikan piramit hitam marun bermotif dan yang polos coklat, mereka pun menyukainya.

Setelah ok dengan pilihan tiga kerudung ini, saya pun membungkusnya. "Saya bungkus pake ini ya?" ucap saya sambil menunjukkan plastik kado. "Ya perfect," ucapnya setuju.

Setelah beres bungkus, si bule mau bayar uangnya 50 lira. Saya nyari 5 lira buat kembalian ternyata ga ada. Saya tukerin dulu uang ke teteh di lapak depan.

Waktu mau kasih barangnya, si bule yang satu deketin saya lalu bilang gini, "your skin looks like my friend, she is from Philliphines."
"I am Indonesian," jawab saya.
"Ohhhh," mereka terpana.
"Sama sama Asia jadi kulitnya sama," tambah saya.
"Ya ya betul," kata mereka.

Mereka tampak senang telah membeli kerudung di toko saya. "Susah ini nyarinya. Banyak sih memang yang kayak gini tapi kualitasnya beda," ungkap si bule sambil megang kerudung di atas etalase.
Btw mereka ga nawar sedikit pun harga kerudung ini. Dan sayangnya saya juga ga bisa ngasih diskon karena ini udah harga standar dan kami memang ga ngambil untung banyak utk kerudung. Tapi memang turis Denmark dan skandinavia secara umum, mereka ga suka menawar.

Akhir kata saya pun ucapkan "thank you very much dan have a nice evening pada mereka."

No comments:

Post a Comment

Hati-hati

Beberapa bulan lalu, ada 2 turis cantik (asal finland) datang ke toko saya. mereka masuk seperti yang terburu-buru. melihat-lihat tunik dan ...