Tetangga bikin ilfeel


Ibu ini baru datang sekali ke toko saya, yaitu kali ini. Bilangnya sih anak tetangga saya. Kalo dianya ga bilang siapa dirinya, saya ga tau tuh.
Tanya tanya harga tunik, saya bilang sekian.
"Ayo kamu pilih aja, nanti kita minta harga tetangga," begitu katanya pada si anak.
Ilfeel saya punya tetangga model gini. Baru juga nanya harga udah begini, ini pun belum tentu jadi beli. Saya cuman kasih senyum kecut saja.
Kemudian mereka keluar, karena tujuan utamanya bukan cari tunik tapi ferace dan di toko saya ga ada ferace yang diinginkan si anak.
Untung aja ga balik lagi ke sini, karena saya ga niat kasih diskon ke tetangga dan orang model gini. Mending kalo udah sering belanja di sini, baru dech pantas minta diskon.
Saya punya prinsip utk ga kasih diskon ke orang orang yang suka minta diskon. Tapi kasih diskon ke orang yang ga pernah minta diskon, itu pun kalo belanja lebih dari satu item.
Dengan tidak minta diskon, berarti orang itu menghargai jerih payah kami sebagai pedagang. Coz kami berdagang bukan sekedar senang senang mengisi waktu luang. Tapi berdagang untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Ada customer kami dari jerman, mereka orang trabzon (kerabat suaminya Asti Aktas Nurdin ). Setiap tahun mereka ke alanya. Dalam setahun bisa beberapa kali. Selalu belanja di toko kami, tidak hanya satu item tapi ngeborong. Ga pernah tanya harga apalagi minta diskon. Kalo ada kembalian, ga pernah diambil. Dan masih banyak customer kami yang model begini, notabene mereka bukan tetangga ataupun teman. Tapi setelah itu beberapa dari mereka menjadi teman kami.

No comments:

Post a Comment

Hati-hati

Beberapa bulan lalu, ada 2 turis cantik (asal finland) datang ke toko saya. mereka masuk seperti yang terburu-buru. melihat-lihat tunik dan ...