Curhat dan Komentar Menyakitkan


Pegawe toko sebelah cewe berambut pirang suka datang ke toko saya secara diam diam. Bermaksud buat ngagetin dan nakutin saya, dan berhasil. Dia juga suka curhat ttg dia dan pacarnya. Sebelumnya pegawe cewe yang satunya juga suka curhat sama saya.

Sebagai penulis, curhatnya itu harus diperhatikan dengan seksama. Karena ini bisa jadi ide tulisan. Begitu juga ketika di status fb kita ada komentar menyakitkan, ga usah dibalas bisi pasea. Tapi dari komentar menyakitkan itu bisa dibuat tulisan yang menginspirasi.

Jadi, curhatan orang lain dan komentar yang menyakitkan bagi penulis adalah asupan yang bergizi. 

Install program di komputer


"Ini profesor udah kirim programnya, saya udah donlod," ujar suami pada saya yang sedang ketiduran di ruang tamu. Udah kebiasaan saya, nonton tv tapi tidur. "Tuh kamu install sekarang," pinta suami. Saya yang masih lulungu langsung menuju komputer. Ditunjukkan ditaro di folder mana programnya, lalu saya mulai menginstal. Ternyata program ini perlu dicrack. Cracknya ada di note berbahasa inggris. Windows di komputer ini defaultnya turkish. Sedangkan saya orang indonesia dan sedang ngantuk. Asli otak saya nge hang seketika.

Untuk beberapa menit saya ga bisa menerjemahkan crack itu ke bahasa turki. Ga kepikiran minta bantuan google translate, namanya juga lagi ngantuk. Nyawa belum terkumpul semua, udah disuruh kerja di komputer. Puyengggg.

"Udah belum, bisa nggak," gitu aja tanya suami.
"Ga bisa ini cracknya pusing," jawab saya sambil ngelayap di youtube cari bantuan.
Karena ngantuk, malah cari yang bahasa inggris bukannya turki. Sami mawon jadinya.
Perlahan nyawa saya ngumpul dan bisa berpikir sedikit jernih. Akhirnya bisa dicrack juga programnya dan suamiku bisa mulai nulis tesisnya pake program itu, alhamdulillah.

Kejadian itu bukan pertama kalinya, suami nyuruh saya mengerjakan sesuatu di komputer dalam keadaan ngantuk.

Pernah waktu anak saya masih balita, saya dimintanya untuk re-format komputer karena komputer slow motion. Windows default turkish, jadi saya udah catat step by step dgn bahsa turki biar ga salah. Tapi namanya juga ngantuk, liat catatan aja masih salah mencet tuts keyboardnya. Harusnya pijit remove, eh malah repair. Ketika proses beres, komputer malah lebih slow motion. Jadinya diulang lagi, re-format dua kali malam itu.


Kota Turis yang Jauh dari Istanbul


Orang Indonesia kebanyakan tidak tahu keberadaan Alanya. Beberapa teman Indonesia yg bersuamikan cowo turki dan tinggal di turki, pernah ke alanya dan kopdar dengan saya. Ada mak Aida dan mak Elif dari antalya yg pernah kopdar di sini. Ada mba Fifi, mak Debi dan mak Camar yg pernah kopdar di toko, Nur sekeluarga dari jerman, teh Talitha, Ayşe abla, dan Umi Farida juga. Juga teman Indonesia yang di mancanegara (Norma dari jerman, Alda dari belgia dan Retno dari bosnia) sengaja berlibur ke alanya dan bertemu dengan saya.

Ya memang, alanya jauh dari istanbul tapi kecantikan alamnya tak kalah dari istanbul. Buktinya banyak turis asing yang membeli rumah, juga yg mengisi masa pensiun di alanya. Btw alanya adalah main destination turis eropa.

Salah satu turis jerman yg saya kenal, suami istri pensiunan. Datang ke alanya september 2010 nyetir mobil sendiri. Nyampe di alanya langsung jatuh hati pada kota ini. Dijual mobilnya, tambah uang, lalu membeli rumah di sini. Ada juga turis arab customer saya, si istri yg cerita ke saya bahwa mereka ingin pindah kemari.

Tahun 2005, ada turis belanda keturunan indonesia yang sengaja kembali datang ke alanya untuk ketemu saya, padahal saya ga kenal mereka.

suatu hari di tahun 2005, dua turis ibu dan anak cewe datang ke toko. "I met your husband last year," kata si ibu turis pada saya. "Eh, tahun lalu saya belum menikah. Ini juga baru nikah beberapa bulan," gumam saya dalam hati.

Lalu kami mengobrol. Ternyata tahun 2004, mereka datang ke sini dan bertemu dengan suami saya yg saat itu masih my bf. Suami saya bilang ke mereka kalo gf nya orang indonesia dan dia akan pergi ke indonesia utk menikah. "Kalo kalian mau ketemu istri saya, tahun depan ke sini lagi," ucap suami pada mereka.

Sejak 2012 ada mak Muthiya di sini. Ada mak yuli dan mak novita yg lagi mudik dan sampai sekarang ada mak exsa dan mak farida dari gazipaşa yg suka ketemuan. Ada mak Lia juragan hijab yg suka mudik ke alanya. Ada 1 pelajar Indonesia, Akbar yg sekarang sedang di Poland. Juga ada beberapa teman yang kerja di spa.

Sejak tahun lalu atau dua tahun lalu (lupa tepatnya), saya mengenal para hafiz Indonesia dan malaysia yang sedang nyantri di alanya. Setiap hari izin dan jalan jalan ke city center, mereka pasti mampir ke toko untuk sekedar menyapa atau pun ngobrol.

Ketika Bosan

Bekerja di toko sendirian itu membosankan. Ada tablet ini jadi temen saya buat akses internet. Tapi main tablet terus terusan juga membosankan.
Toko saya tempatnya strategis di tengah kota, memungkinkan bagi orang orang yang kenal saya untuk mampir jika sedang di daerah sini.
Terkadang customer yang lewat sini, sengaja mampir untuk sekedar menyapa atau bahkan mengobrol juga minum teh. Begitu pun teman saya, sengaja datang untuk menghabiskan waktu luang.
Juga para hafiz indonesia dan malaysia yang nyantri di Alanya, mereka selalu mampir ketika hari izin dan jalan jalan ke city center.
Allah Maha Tahu kalo saya sedang bete sendirian, jadi dikirimlah mereka untuk menemani saya. Alhamdulillah.

Menerjemahkan Abstrak (Turkish-English)

Membaca tulisan bahasa Indonesia aja suka bingung kalo kalimatnya kepanjangan. Kalo ada komanya sih masih mending, bisa menghela napas dulu.

Nah ini pake bahasa Turki, bahasa teknik pula. Kemarin pembimbingnya suami mengirim email yang isinya tulisan pendek seperti abstrak. Kayaknya sih abstrak risetnya suami. Beliau minta suami untuk menerjemahkan ke bahasa Inggris. Suami minta bantuan saya. Saya bisa bahasa inggris tapi kalo inggrisnya teknik mah blank aja.
Semalam kami kerjain bareng bareng itu terjemahan. Yang ada kepala saya pusing tujuh keliling. Yang orang turki aja bingung, apalagi saya.
Udah dibantu google translator aja masih bingung. Kayaknya ini otak udah meringkel ga karuan.
Katanya harus secepatnya dikirim ke pembimbing, ini nih yang bikin otak hang. Kalo kerja diburu buru, dan bidangnya tidak dikuasai, malah jadi ga bisa mikir.
Saya memang suka nulis mepet deadline, tapi bidangnya saya kuasai, jadi otak tetap bisa kompromi.

Perlahan setiap kalimat diterjemahkan dan diteliti artinya, akhirnya selesai juga. Suami pun langsung mengirimkan pada pembimbingnya. Ga tau dech bener atau salah 

Terjemahannya Bagus

"Terjemahannya bagus," begitu kata pembimbing suami.
Horeeee, ga sia-sia semalam pusing tujuh keliling 

Dan...ngasih tugas lagi yang bikin ngakak sendiri.
Pembimbingnya nyuruh dia terjemahin tulisan ke bahasa inggris lagi dan dibuat bahan presentasi. Dan nanti suamiku ini yang disuruh presentasinya hahaha
Boleh dech diwakilkan sama saya, coz saya yg bakalan bikin bahan presentasi ini 

Menawar harga rok


Seorang ibu masuk ke toko saya bermaksud membeli rok. Katanya dia udah beberapa kali ke sini tapi belum punya cukup uang untuk beli roknya jadi ngumpulin dulu. Rok yang disukanya tinggal 1 lagi.
Ibu: berapaan rok ini? Kalo 50 saya beli
saya: ini harganya 90, karena cuman 1 lagi, saya diskon jadi 70.
Ibu: kalo gitu ga usah dicoba ya, uang saya cuman 50.
saya: 50 saya ga bisa ngasih. Kalo mau coba silakan aja. Toh mencoba kan gratis.

Dicoba oleh si ibu, sedikit kebesaran. Kalo satu nomor lebih kecil bisa pas. Tapi si ibu suka banget sama roknya.

Saya: kalo ibu suka, bisa dikecilin ke penjahit kami. Biaya jahit ga usah bayar lagi.
Ibu: kalo gitu 65 ya. Kurangnya saya mau minta ke anak.

Si ibu manggil anaknya di luar. Anaknya cowo, nyebelin dech.
Si ibu ngomong ke anaknya bla bla bla.
Anak: wah mahal banget. Ibu suka? cuman ada di toko ini rok begini? Yuk kita lihat ke tempat lain dulu.

Si ibu udah kadung suka dengan rok ini. Buktinya udah beberapa kali ke sini. Dan ibu juga udah liat di tempat lain, katanya ga ada yg sebagus ini kainnya.

Saya ikut nimbrung percakapan mereka
Saya: ibu mendingan liat dulu ke toko lain. Kali aja ada yang lebih murah.
Ibu: ga ada yg lebih murah dan kainnya juga ga ada yg sebagus ini.
Akhirnya jadi dibeli. Tapi si anak kayak yg ngedumel dengan harganya. 

Lalu kami ke penjahit untuk mengecilkan ukuran pinggangnya. Terjadi drama di sana.
Si ibu ga mau make lagi roknya, ribet katanya. Nah lho, gimana penjahit mau ngukur?
Si anak juga rempong malah bilang gini "udah kita kecilin di penjahit lain aja".
Ih eta mah ga nyelesein masalah donk bang. 
Ya udah saya bilang gini ke penjahitnya, "ini dikecilin aja satu nomor".
Ok, penjahitnya udah ngerti kalo gitu. Case closed.

Helikopter mencurigakan

Mencurigakan
Dari tadi helikopter polisi terbang rendah muter muter di atas area pasar jumat di city center (daerah toko saya).

Sampe sekarang masih tuh muterin di atas.

Saya yang penasaran, berdiri depan toko dan terus melihat ke langit. Suara heli pan gandeng ya. Begitu juga pegawe toko sebelah.

Biasanya kalo begini, polisi sedang ngejar buronan atau teroris.
Cari info dulu...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Ternyata tadi ada operasi narkoba. gedung gedung tua yang tidak berpenghuni suka dijadiin tempat mabok oleh para pecandu. Jadi polisi pake helikopter juga buat mantau dari atas.


Supir mengusir pelajar dari bus


Semalam di bus (perjalanan pulang ke rumah) ada kejadian yang sedikit menegangkan.
Supir bus tiba tiba menghentikan bus di sebuah halte. Di halte itu ga ada yang naik atau pun turun. Supir turun dari kursinya menuju dua pelajar di belakangnya. Supir mengusir mereka sambil membentak kesal.
Saya yang agak ngantuk mencoba mengamati apa yang sedang terjadi.
Ternyata kedua pelajar ini mengobrol dan berkata kata tidak baik dengan target orang tua. Di belakang dan pinggir mereka ada orang tua. Si supir merasa tidak nyaman mendengar obrolan kedua pelajar ini. Lalu pengusiran pun terjadi.
Kedua pelajar pun turun dari bus. Dan bus kembali melaju. Beberapa detik kemudian supir bus kembali menghentikan busnya. Karena si pelajar di luar sepertinya berkata kata tidak baik pada supir. Supir keluar dan mengejar si anak. Salah satu penumpang yg merupakan teman supir bersama orang tua yg duduk di belakang si pelajar mengejar supir untuk menenangkannya. Lalu mereka kembali ke bus.
Entah kata kata apa yang dibicarakan oleh pelajar itu hingga membuat supir mengusirnya. Saya ga dengar coz tempat duduk agak jauh.
Ketika akan melaju, mobil di depan berhenti dan pengemudinya turun menemui supir bus. Supir pun memberitahukan kejadian barusan.
Kemudian bus melaju. Supir meminta bapak yg tadi duduk di belakang pelajar utk duduk di belakangnya.
Supir menanyakan apakah si bapak merasa tersinggung atas kata kata pelajar tadi. Si bapak sih ga ambil pusing.
Case closed sampe di sini. Saya pun sampe di rumah.
Tadi pagi, saya naik bus bareng salah satu pelaku semalam. Kami tiap pagi selalu bareng. Dia satu sekolah dengan anak saya.
Tadi dia membahas kejadian semalam pada temannya. Tapi kurang jelas juga kata kata apa yang membuatnya diusir dari bus 


Ini tablet kenapa ya?


Saya lagi di toko nih. Duduk di belakang meja kasir. Saya lagi makan, jadi saya taro tablet ini di pojokan sambil dicas. Deketan sama meja kasir, sama sama di pojokan. Tapi kalo mau ngambil tablet, saya harus membungkuk.
Saya cas tablet ini dengan kondisi fb aktif dan berandanya terbuka. Anehnya tanpa disentuh, ini tablet klik klik sendiri. Foto teteh Indari Mastuti yang lagi promosi produk baru kebuka sendiri. Lalu saya klik back. Eh beberapa menit kemudian, foto itu kebuka lagi.
Kenapa ya?
*Foto Tkp

Sepertinya ada yang bertengkar

Sepertinya ada suami istri bertengkar. Suaranya terdengar datang dari salah satu rumah di apartemen sebrang toko. Beberapa bulan lalu saya pernah nulis status yang senada seperti ini. Sepertinya yang sekarang bertengkar pun pasangan yang sama.
Terdengar ribut ribut dari arah depan, kata "tokat" (tampar) terdengar jelas dalam suara ribut itu. Saya langsung keluar dari toko. Para pegawe toko sebelah pun mendengar suara ribut tersebut. Mereka melihat ke arah atas apartmen sebrang itu mencari sumber suara, saya pun begitu.
Sama seperti peristiwa sebelumnya, kami hanya bisa mendengar suara tanpa bisa melihat orangnya. Seperti mendengar sandiwara radio saja.
Kami menebak nebak rumah yang mana dan apa yang sedang terjadi di dalam sana. Barusan terdengar perempuan berteriak. Ntah berkata apa karena suara tidak jelas.

Hectic morning


Tadi pagi sungguh hectic. Bangun seperti biasa, setelah suami pergi yaitu pukul 5 pagi. Adzan subuh pukul 7 kurang dikit. Saya ngerjain tulisan yang harus dikumpul hari ini (hari hari sebelumnya sudah bikin draft). Semalam sudah beres 1. Ketika adzan subuh berkumandang, alhamdulillah dua tulisan lagi berhasil dibereskan. Langsung kirim pada pj. Sisa 2 tulisan lagi yang harus diselesaikan. Tutup komputer lalu subuh. Kemudian dilanjut siapin sarapan dan bekal anak. Alhamdulillah kegiatan pagi ini cukup melelahkan otak saya.
Saya pergi ke toko dan anak pergi sekolah, pukul 8 udah keluar rumah. Nyampe toko lanjutin 1 tulisan lagi pake tablet. Beres langsung kirim ke pj. Sisa 1 rencana mau diberesin malam ini. Bakal rebutan komputer lagi dengan suami.
Kemarin lagi ngedraft tulisan tulisan ini, malah muncul ide lain. Tulis dulu idenya biar ga lupa.
Setelah beres 5 tulisan ini, lanjut nulis buat antologi. Tulisannya udah saya draft di buku.


He passed away


Rupanya beliau telah berpulang, tidak sampe sebulan setelah memberikan kabar buruknya pada saya tgl 22 sep 2017.
Pertengahan januari saya mengirim email, karena tak mendapat kabar apapun dari beliau maupun istrinya. Hari ini baru saya terima kabar ini 









Doa dari Ibu Mertua

Bertubi tubi doa dilangitkan oleh bumer setiap saya membantunya untuk bangun, membentulkan selang oksigen, membantunya ke toilet dll.
Kemarin pagi saya menjenguk beliau di icu. Bukannya memberi support, malah saya menangis. Beliau dan suster yang menenangkan saya. Hanya lima menit waktu jenguk di icu. Alhamdulillah siangnya bumer dipindahkan ke ruang rawat biasa. Terima kasih atas doa teman semua.
Malam minggu kali ini tidak di samping suami, tapi di samping ibunya. Alhamdulillah saya diberi kesempatan ini oleh suami. Alhamdulillah saya mendapat banyak doa dari beliau 

Penulis tanpa gadget


Saya sepertinya bisa disebut sesuai judul di atas. Hp saya sudah lama rusak, mungkin lebih tepatnya sudah wafat. Komunikasi melalui fb dan telegram menggunakan tablet punya anak. Nulis di toko juga pake tablet ini. Udah jarang banget pake komputer di rumah, karena hampir tak ada waktu.
Saya punya waktu luang di rumah yaitu sabtu sore (kadang), di waktu ini saya harus masak. Dan minggu pagi. Waktu ini saya pake untuk bebersih rumah. Kalo ga, rumah saya bakal jadi sarang laba laba. Kadang bebersih satu kamar aja, supaya bisa ngerjain tulisan yang hampir deadline.
Kalo dua waktu itu saya lowong, maka saya bisa kerja di komputer sedikit santai. Mindahin catatan dari buku dan nge save dari tablet. Ngedit ngedit di layar komputer lebih asik.
untuk sehari hari saya harus membiasakan diri ngetik di tablet pinjaman ini, sebelum suami memfasilitasi saya dengan laptop sesuai janjinya.
untuk komunikasi, saya hanya aktif di fb dan telegram. Twitter dan instagram punya tapi ga aktif. Sedangkan wa, saya ga punya sama sekali. Banyak kerjaan nulis yang harus punya wa, jadi saya banyak ketinggalan. Tapi dua hari ini, alhamdulillah saya keangkut dalam dua proyek nulis meskipun saya ga punya wa. Padahal dua proyek tersebut grupnya di wa.
pijey (PJ) nya baik banget, terima kasih mba mbak pijey.
Semoga kedua peernya bisa selesai sebelum DL, aamiin.

Perjalanan Pagi yang Mendebarkan


Seperti biasa setiap pagi saya naik bis yang lewat pukul 08:15. Pagi ini pun begitu. Waktu naik berdua dengan anak, kondisi bus normal normal aja. Setelah naik ke bukit dan turun lagi, bus masih normal.
Tiba tiba (Posisi bus masih di kaki bukit) terlihat asap di luar bus bagian kiri. Saya pikir itu asap knalpot mobil lain. "Tapi kok mobil mewah (bmw atau mercy, lupa) ngeluarin asap kayak gitu," pikir saya dalam hati. Terus terdengar sesuatu yang aneh di bagian belakang. Ketika menengok ke belakang, ternyata banyak asap keluar dari bagian bawah jok belakang. Saya, anak dan semua penumpang serempak berdiri dan bersiap keluar bus. Supir bus juga menghentikan bus dan membuka semua pintunya. Kami semua keluar dari bus.
Asap semakin banyak dan ada sedikit api keluar dari bagian belakang (luar) bus. Supir segera menanganinya. Tapi sayang di bus itu tidak ada tabung pemadam. Beberapa penumpang membantu pa supir. Penumpang lain termasuk saya menjauh dari bus. Kami melihat perkembangan dari sebrang. Pa supir segera menelpon pemadam kebakaran yang letaknya tidak jauh dari sana.
Untuk sementara, asap dan api dapat diatasi. Pa supir memutuskan untuk langsung pergi ke bengkel. Tapi tentunya para penumpang tidak diterlantarkan. Kami pun ikut naik bus lagi.
Ketika masuk ke main road, mobil pemadam kebakaran pun mendampingi bus yang saya tumpangi. Dalam perjalanan, pa supir menelpon rekan supirnya untuk membantunya.
Sampai di suatu perempatan, kami diturunkan supir untuk menunggu bus bantuan di halte terdekat. Kami pun menuju halte tersebut. Beberapa menit kemudian, bus bantuan datang. Kami pun naik bus tersebut dan alhamdulillah selamat sampe tujuan.

[Jual e-book] Aktivitas Seru Ramadan

Ramadan sebentar lagi... Kita sambut Ramadan dengan suka cita :) Ini lo ada ebook aktivitas yang seru untuk Ramadan. *** Aktivitas Seru Rama...