Tip dari turis Albania

 



sewaktu nongkrong di depan toko ada ibu ot yang nanya harga jaket yang digantung di atas pintu (otomatis menghadap ke toko). pas balik badan, sudah ada turis yang mau masuk ke toko.
"hai," sapa si turis cowok.
"hai, silakan masuk," ucap saya.
lalu ada turis cewe cantik yang mengikutinya.
"eh, ini lo," ucap turis cewe sambil memegang plastik hijab instan yg digantung di pintu.
kami masuk ke dalam toko, saya dan suami menunjukkan hijab instan yang dimaksud. lalu kami pun menunujukkan abaya.
mereka fix membeli 1 abaya dan 3 hijab instan untuk hadiah ibu si cowo. cowo ini orang albania sedangkan cewenya orang uk dan mereka tinggal di uk. mereka datang dengan seorang cewe lagi yang ternyata kakak si cewe.
sambil transaksi kami sedikit ngobrol.
"kalian bertemu di mana?" tanya kakak si cewe.
suami cerita deh kalo kami ketemu di mirc. lalu saya menunjukkan foto pernikahan kami di bandung yang pernah saya post di fb.
"wah bagus banget. very traditional," responsnya kagum.
kemudian suami merekomendasikan halal hotel di alanya jika si cowo ingin membawa ibunya liburan di alanya.
setelah selesai transaksi, sebelum berpamitan keluar, si cewe nanya di mana toilet terdekat. saya pun kasih tahu di mana lokasinya.
setelah ngasih uang untuk bayar, terus si cowo ngasih lagi uang logam seperti yang ada di foto.
"ga perlu," ucap suami.
tapi si turis taro aja uangnya di meja.
sambil berucap terima kasih mereka pun keluar. suami ikut mengantar keluar dan menunjukkan arah untuk pergi ke toilet.
"ini uang apa 5 euro?" tanya saya pada suami.
"ya itu tip aja dari dia (turis)," jawabnya. "mungkin dia senang dengan pelayanan dari kita. jadi dia ngasih tip," tambahnya.


Setahun yang lalu…

 

17 Agustus 2023
“Teh, mamah ga ngerespon,” ucap adik di ujung telpon.
“Ga ngerespon gimana? Kemarin masih telponan,” tanya saya penasaran.
“Ga tau. Nia mau ke Bandung,” jawabnya.
“Ya, udah nanti kasih tahu,” pinta saya.
Saat itu saya sedang bersiap-siap untuk pergi ke toko.
Tak lama kemudian ada wa call lagi, kali ini dari Bunda (istri sepupu saya) di Bandung.
Saya jadi berprasangka buruk bahwa terjadi sesuatu pada mamah.
Saya angkat call-nya sembari nangis sejadinya, “Bunda, mamah kenapa?”
Ternyata saat itu Bunda ngasih tahu mau manggil dokter dan mamah udah bisa ngerespon. “Saya mau pergi ke toko, update aja ya Bun,” pinta saya.
Saya pun pergi ke toko. Sampe di toko kami vidio call kembali.
Saat vidio call ini , saya bisa melihat mamah. Tapi mamah udah ga bisa bicara. Dokter udah datang dan meriksa mamah. Katanya mamah struk sebelah (badan bagian kanan).
Saat itu saya melihat tangan kiri mamah melambai ke saya seakan meminta saya untuk pulang. Dan vidio call ini menjadi kali terakhir utk saya melihat mamah.
Hari itu, saya di toko harap-harap cemas. Oni dan adik senantiasa memberikan update tentang kondisi mamah. Mamah pun dibawa ke RS Advent dan masuk ke ruang HCU.
Saya melayani customer tapi pikiran saya gak konsen. Tgl 17 ini saya kedatangan turis belanda yg dibawa oleh hanut. Ternyata mbak turis ini orang Indonesia, namanya mba Yanthy Marks-Murtiningsih. Kami tentunya ngobrol bahasa Indonesia.
.
.
.
Sepulang dari toko, suami nelpon agar saya segera cari tiket ke Indonesia utk besok. Saya segera mencari tiket murah. Semurah-murahnya tiket di pertengahan musim panas seperti ini tetap aja mahal toh.
Saya dapat tiket Oman air utk tgl 18 Agustus pukul 13.00. Tapi bagaimana ke istanbul secepat kilat?
Penerbangan dari Gazipaşa-istanbul atau Antalya-istanbul tidak ada yg singkron utk mengejar flight oman air ini. Sedangkan saya pun berada di alanya yg membutuhkan waktu utk ke Gazipaşa atau ke Antalya.
Akhirnya suami minta saya pergi ke Indo tgl 19 aja. Jadi tgl 18 saya ke Istanbul by bus. Saya pun membeli tiket oman air utk tgl 19 Agustus dan suami membeli tiket bus utk besok sore.
18 Agustus 2023
Seperti biasa saya ke toko. Saya mengabari adik bahwa saya akan pulang dengan kirim foto etiket oman. “Jangan bilang siapa-siapa ya. Ini surprise.”
Ya, saya berpikir utk memberi kejutan buat mamah. Tapi, ….
Sore hari, suami mengantar saya ke terminal bus antar kota. Dari sana, saya naik bus ke Istanbul sendirian. Sampe istanbul esok pagi.
19 Agustus 2023
Istanbul - Muscat - Jakarta
Ketika akan boarding, saya berkenalan dgn Pak Mualimin Erdi (mahasiswa S3 di Sakarya). Waktu transit di muscat pun kami bertemu lagi. Kami menyantap bala bala buatan beliau di bandara muscat 😃
20 Agustus 2023
Sesampainya di Jkt, hp saya low bat. Karena harus ngisi form bea cukai di webnya, maka saya minta bantuan ke petugas yg ada di sana. Saya disambungkan dgn wifi gratis. Ketika terhubung dgn internet, terlihat banyak notif dari kerabat di bdg. Tapi saya tidak bisa membukanya karena saya fokus isi form dulu utk dapetin square code dan segera keluar dari sana. Hati saya sudah tdk enak dgn melihat banyak notif itu.
Lalu saya menuju counter travel dan menunggu di bangku yg tersedia. Keberangkatan saya ke bdg pukul 16 tapi molor 30 menit. Tepat pukul 19 saya sampe di bdg dan turun setelah melewati jembatan pasupati, di jl. Cikapayang
Dari sana saya jalan kaki menuju rumah. Saya tidak minta dijemput oleh siapa pun karena tidak mau merepotkan dan rencananya mau kejutan.
Sesampainya di gang, dua emak tetangga saya langsung memeluk saya dan menangis. Saya udah merasa pasti mamah udah ga ada.
Saya pun masuk ke rumah, semua adik mamah dan beberapa sepupu saya ada di sana. Saya tidak melihat ada jenazah di sana. Saya ga berani utk bertanya.
Lalu suami saya nelpon, “udah dikuburin?”
Saya bingung mau jawab apa karena ga tahu.
“Udah dikubur?” tanya saya pada sepupu.
“Udah,” jawabnya.
Saya pun memberi tahu suami bahwa mamah sudah dikubur. Suami saya uring-uringan, “kenapa ga nunggu kamu datang dulu baru dikubur…bla bla bla,”
Ya, ternyata vidio call yg 3 hari lalu itu adalah terakhir kalinya saya melihat mamah. 3 hari itu saya berpacu dgn waktu, dan saya kalah. Saya ga keburu melihat mamah lagi.
Innalillahi wa innailaihi rojiun. Al fatihah utk mamah.

Dikunjungi Teman Penulis dari Jerman

 

Tanggal 16 sebulan lalu, Mpok Tuti Pöppelmeyer dari Jerman datang berkunjung kemari.
begini ceritanya ...
Tepat tanggal 1 Juli, saya dapat pesan WA dari Jerman. Katanya akan travel ke Turki sendirian pertengahan bulan Juli dan akan mampir ke tempatku. Wah, senangnya dapat kabar seperti ini. Lalu kami pun chat untuk ngobrolin rute dan transportnya.
Tanggal 3 Juli saya, anak, dan adik ipar beserta keluarganya pergi ke yayla untuk mengunjungi mertua. Tanggal 4 dalam perjalanan pulang dapat update dari Jerman perihal trip ke turki. Tapi saya ga bisa langsung bales pesan WA karena sinyal on-off di perjalanan pulang tersebut. meski begitu, saya tetap tulis pesan bahwa akan telpon setelah sampe di rumah. jadi ketika ada sinyal, pesan tersebut akan terkirim. Sesampainya di rumah, kami pun telponan membicarakan itinerary fix dan kapan sampe di Alanya.
Akhirnya 16 Juli jam 9-an pagi, kami bertemu secara nyata. Saya jemput di halte dekat toko. Sebelumnya saya kasih petunjuk bagaimana menuju halte tersebut dari terminal bus (antar kota). Saya menyarankan untuk naik bus agar ongkosnya murah (30TL). “Jangan naik taksi, karena suka dimahalin. Bisa kena 200TL,” pesan saya.
Ternyata mpok ini kirim pesan mau naik taksi aja karena belum tukar uang Lira. Suami saya udah uring-uringan aja denger si mpok naik taksi. Karena takutnya dimahalin sama supir taksi. Eh pas nyampe, si mpok bilang ongkos taksinya cuma 5 euro (saat itu 1 euro = 34 TL). Alhamdulillah, ga sampe 200TL.
setelah nuker uang di money changer di belakang halte, saya langsung ajak si mpok ke toko buat naro koper. Nyampe di toko, jiwa belanjanya langsung berontak wkwk
ini lucu itu lucu ... "nanti saya mau belanja ya Teh."
"İya nanti aja. Sekarang kita cari sarapan dulu terus langsung kita ke alanya castle."
Kami pun langsung pergi ke simit langganan. Terus menuju terminal bus (dalam kota). Sambil nunggu bus, kami duduk di taman sambil sarapan simit. Alhamdulillah si mpok suka simitnya.
Tak lama kemudian, minibus jurusan castle datang, kami langsung naik aja meski belum jamnya utk pergi, supaya dapet tempat duduk.
jam menunjukkan pukul 10.30, bus melaju ke alanya castle. sesampainya di sana, langsung popotoan di salah satu spot. lalu menuju area belakang castle. ngaso bentar di bawah pepohonan rindang sambi dengerin konser tongeret yang ribut banget. si mpok mikirnya itu suara burung, padahal mah tongeret.
setelah energi terkumpul kembali, kami pun melanjutkan explorasi alanya castle. masuk ke bedesten yg baru direstorasi dan difungsikan kembali sebagai tempat jual beli. ada beberapa toko di sana, salah satunya toko foto kostum sultan. bedesten di masa lalu adalah kapalı çarşı (semacam pusat pertokoan). masuk ke masjid bersejarah di area castle yaitu masjid suleymaniye. mpok masuk ke dalam, saya dan anak nunggu di halaman masjid, duduk di bangku yg tersedia.
masih ada 2 museum yg bisa dikunjungi, namun saat itu sepertinya sedang sepi pengunjung, jadi malas utk masuk.
Kami pun berjalan pulang melalui kelurahan tophane. perjalanan pulang ini medannya cukup berat dengan menuruni bukit di bawah terik matahari yg tidak kaleng-kaleng, cukup membuat muka jadi "gosong". sepertinya jalan kaki dari alanya castle sampe pelabuhan sambil papanasan ini "berhasil membakar ribuan kalori di tubuh kami" 😃
sesampainya di kelurahan tophane bagian bawah, sebelum lanjut ke pelabuhan, saya ajak ngaso dulu di masjid bersejarah lagi. sambil nunggu zuhur. kali ini di masjid andızlı. setelah zuhur, lanjut ke pelabuhan. popotoan dulu di sana. kemudian lanjut maksi di resto ravza (berdiri sejak 1955). setelah kenyang, kami kembali ke toko. di perjalanan ke toko, kami melewati pertokoan yg menjual barang-barang kw. si mpok kaget, ternyata barang kw dijual bebas. tapi harganya mahal-mahal.
sesampainya di toko, baru deh si mpok sibuk milih-milih. tapi karena waktu sudah mepet, jadinya si mpok belum puas belanjanya 😃
pukul 17 lebih dikit, saya antar mpok Tuti ke halte tempat janjian tadi pagi. lalu mpok Tuti naik bus ke terminal utk lanjut naik bus pukul 18 ke Antalya.
alhamdulillah jalan-jalan hari ini menjadi memory yg tak terlupakan. makasih mpok Tuti udah berkunjung kemari. insyaallah kita bertemu lagi di lain waktu, aamiin.
.
.
.
.
.
Btw dunia memang sempit. Ternyata mpok Tuti ini di Jerman temenan juga sama temen saya Lany Dui. Kalau Lany Dui udah beberapa kali berkunjung ke toko sebelum pandemi. Bahkan sebelum kenal saya, dia emang udah sering ke alanya. Sebelum si mpok pergi ke turki, mereka sempat ketemuan yg mana Lany sedang dalam perjalanan trip ke swedia dan denmark pake caravan bersama keluarganya.

15 Agustus 2024 officially pake kacamata baca



Sejak setahun lalu, penglihatan saya mulai mengalami gangguan, yaitu blur kalau membaca jarak dekat.
Saya menyadarinya ketika baca quran kecil kok ngeblur. Trus kalau baca expire date di paket-paket makanan juga blur. Tapi kalo agak dijauhin gitu bisa kebaca.
Saya sih ngeh kalo penyakit ini karena faktor usia.
Membaca status teman fb yg punya keluhan seperti ini terus dia pergi ke dokter mata kata dokternya ini normal jika usia sudah 40 ke atas.
Minggu lalu saya ambil randevu RS utk dokter mata. Dapet tgl 11 hari senin kemaren. Pas hari minggu dibatalkan karena dokternya ada program lain. Kemudian muncul list randevu lain utk 9 hari ke depan. Saya pun ambil salah satu randevu tersebut.
Eh, kemaren sore, randevu yg 9 hari kemudian itu dibatalkan juga. Tapi langsung muncul randevu kosong utk hari ini, saya pun langsung ambil jam 9.40.
tadi pagi saya dan anak ke sana. Sampe di rs saya langsung menuju meja reception dan diberi stiker antrian. Dia menerangkan bahwa saya harus ke ruang ölçum (pengukuran mata) lalu ke dokter no 3 di lantai atas.
Saya menuju sana. Lalu saya tunjukkan stiker antrian ke front office. Ditunjukkan ruang ölçum di sebelahnya. "nanti ke dokter no. 3," katanya.
saya pun ngantri utk ölçum...
di depan saya ada anak cewe pake kacamata. Dia di olçum mesin 1 (yg menunjukkan balon udara)
lalu saya diperiksa mesin 1
terus petugasnya nyuruh saya ke mesin 2 (di sebelahnya) setelah dikasih kertas hasil olçum.
sebelum diperiksa mesin 2 (yang menunjukkan titik hijau), petugasnya nanya umur saya.
"45," jawab saya. Barulah dipersilakan duduk utk diperiksa.
Sebelum saya, seorang nenek diperiksa di mesin itu.
Setelah dapat 2 kertas hasil ölcum 2 mesin tsb, saya pun ngantri di depan ruang dokter.
saya duduk di seberang ruang no. 3 supaya bisa lihat nama-nama pasien yg dipanggil di monitor yg dipasang di atas pintunya.
Sebelum pukul 9 nama saya dipanggil dari ruang belakang saya (ruang seberang no.3). pantesan monitor ruang 3 itu mati, ternyata dokternya pindah ke ruang di seberangnya. Saya pun masuk ke dalam dan memberikan 2 kertas hasil itu pada dokter. “apa keluhannya?” tanya dokter sambil mengambil kertas dari saya.
“kalo lihat dekat seperti ini ngeblur,” jawab saya sambil memperagakan.
"Usia berapa?" tanya dokter kembali.
"45," jawab saya.
"ok silakan duduk," ucap dokter sambil menunjuk ke arah kursi depan mesin.
Saya duduk di depan mesin.
"sekarang lihat dulu ke sana," tunjuk dokter ke arah tembok di samping pintu.
"Apa yg terbaca di sana?"
Saya menyebutkan 3 huruf yg ada.
Kemudian diganti hurufnya
saya pun membacakan huruf-hurufnyanya lagi, tapi huruf N (huruf paling atas) terlihat blur.
Trus dia memasangkan kacamata dengan lensa dan memberi karton berisi bacaan. Dia meminta saya membaca yg paling bawah. Huruf paling kecil. Saya membacanya.
Kemudian diganti lensanya. "lebih jelas mana dengan lensa yg ini?" tanya dokter.
"Yg kedua ini lebih jelas." jawab saya.
"Tulis 1,5," pinta dokter pada sekretaris.
lalu dokter memeriksa mata saya dari mesin.
"Ok saya tulis kacamata buat kamu." dokter mengakhiri pemeriksaan dan sekretaris memberikan secarik kertas berisi resep kacamata baca 1,5 utk dibeli di optik.
Kami keluar dari rs, duduk di halte utk sarapan simit yg kami beli sebelum ke rs.
Setelah itu kami ke metro dulu beli beberapa keperluan. Setelah itu baru ke optik yg ada dekat sana.
pegawe optiknya sangat membantu. dia tidak memberikan kacamata mahal demi keuntungan.
"dokter nulis kacamata baca buat kamu."
"baik."
"ini baru pertama kali pake kacamata?"
"iya."
lalu dia minta no kimlik (saya kasih kartu ijin tinggal sebagai kimlik).
dilanjut menunjukkan beberapa frame utk dicoba.
"ini kacamata baca yg tidak dipake terus menerus. tapi dipake di waktu tertentu saja, misal saat membaca. jadi ga perlu yg mahal." katanya sambil menunjukkan beberapa frame.
saya coba satu-satu frame-nya. dari 3 yg saya coba, saya sudah pilih salah satunya jadi ga perlu mencoba yg lain lagi.
lalu dia menunjukkan 2 lensa dengan menjelaskan kelebihannya. saya fix pilih lensa yg pertama dijelaskan (lupa apa aja kelebihannya 😃 )
kemudian lensa dipotong berdasarkan frame-nya. dalam beberapa menit kacamata pun jadi. saya coba kacamatanya lalu diberi karton berisi bacaan. tentunya diminta baca tulisan paling bawah yg paling kecil. alhamdulillah bisa baca.
Dengan begitu saya officially pake kacamata baca.

Belajar Bahasa Turki Online

 


Bagi teman-teman yang ingin belajar bahasa Turki, 
ini ada kursus singkat sebulan saja. per batch hanya 10 orang.

Investasinya murah aja kok. Hanya 50K Rupiah.

Investasi segitu akan mendapatkan apa saja?
modul bahasa turki
belajar budaya turki
belajar masakan turki
dan juga dapat edukasi ttg fenomena cowo OT

AYO tunggu apa lagi?
yuk buruan daftar ke nomor yang tercantum di flyer ya :)


my darling

 

barusan tanpa sengaja saya mendengar seseorang yang sedang bicara di telepon. saya duduk di pintu toko, yang bicara di telepon duduk di bawah pohon di depan toko saya. namun saya tidak bisa melihatnya karena terhalang oleh manekin depan toko.
setahu saya yang duduk di bawah pohon itu adalah bapak (tua) OT. saya bisa mendengar percakapannya karena si bapak nelpon pake loud speaker.
si bapak bicara dengan seorang cewe, sepertinya pacarnya. mereka saling memanggil my darling. dan si bapak ini ngomong bahasa turki campur english yang seadanya.
saya coba figure out si cewe ini orang mana dari logat bicaranya. tapi susah juga karena suara si cewe ga jelas-jelas amat. cuma jelas saat bilang my darling. saya jadi terpikir, jangan-jangan cewe si bapak ini orang indo 😃
dalam pembicaraannya, si bapak cerita kalau di alanya panas banget. di rumahnya ga ada air dan listrik. sepertinya si bapak bukan orang alanya. soalnya si bapak bilang juga tentang diyarbakır (kota di tenggara turki).
"my darling, alanya very very sıcak (panas)," begitu kata si bapak dalam salah satu percakapannya.
sepertinya si cewe nanya ke si bapak, kenapa ga pake AC. si bapak jawabnya gini, "klima (AC) yes but no kumanda (remote)."
"no elektrik, no su (air). saya mandi pake beberapa botol air yg ukuran 5 liter," ini juga yang saya dengar.
saya jadi mikir kenapa kok ga ada listrik dan air? apakah si bapak belum bayar rekening listrik dan air jadinya diputus?
trus si bapak bilang jg tentang generator. "genertor not good my darling."
pokoknya mereka ini setiap akhir kalimat pasti ada my darling. dan telepon pun diakhiri dengan "seni seviyorum" (i love you).

wajah sunda?

 #throwbackmudik2016


waktu itu saya mudik naik etihad, transit di abu dhabi.
ketika transit, tiba-tiba ada seorang perempuan yang menghampiri saya dan langsung berbicara bahasa sunda, "Teteh, punten ieu teu ngartos (teteh, maaf ini ga ngerti)," ucapnya sambil menunjukkan boarding pass.
saya sedikit kaget. karena saat si teteh menghampiri, saya sedang tidak berbicara bahasa sunda dengan anak. itu berarti si teteh hanya dengan melihat wajah saya sudah tau bahwa saya orang sunda dan dia pun pede ngomong sunda pada saya 😃
saya melihat boarding pass nya, "leres teh, antosan weh di dieu. engke tabuh ieu teteh ka lebet (betul teh, tunggu aja di sini. nanti jam ini teteh masuk ke dalam)," jelas saya sambil menunjukkan waktu di boarding pass.
si teteh pun berterima kasih dan kembali menunggu di tempatnya. saya dan anak berlalu pergi mencari makanan.

Tip dari turis Albania

  sewaktu nongkrong di depan toko ada ibu ot yang nanya harga jaket yang digantung di atas pintu (otomatis menghadap ke toko). pas balik bad...