15 Agustus 2024 officially pake kacamata baca



Sejak setahun lalu, penglihatan saya mulai mengalami gangguan, yaitu blur kalau membaca jarak dekat.
Saya menyadarinya ketika baca quran kecil kok ngeblur. Trus kalau baca expire date di paket-paket makanan juga blur. Tapi kalo agak dijauhin gitu bisa kebaca.
Saya sih ngeh kalo penyakit ini karena faktor usia.
Membaca status teman fb yg punya keluhan seperti ini terus dia pergi ke dokter mata kata dokternya ini normal jika usia sudah 40 ke atas.
Minggu lalu saya ambil randevu RS utk dokter mata. Dapet tgl 11 hari senin kemaren. Pas hari minggu dibatalkan karena dokternya ada program lain. Kemudian muncul list randevu lain utk 9 hari ke depan. Saya pun ambil salah satu randevu tersebut.
Eh, kemaren sore, randevu yg 9 hari kemudian itu dibatalkan juga. Tapi langsung muncul randevu kosong utk hari ini, saya pun langsung ambil jam 9.40.
tadi pagi saya dan anak ke sana. Sampe di rs saya langsung menuju meja reception dan diberi stiker antrian. Dia menerangkan bahwa saya harus ke ruang ölçum (pengukuran mata) lalu ke dokter no 3 di lantai atas.
Saya menuju sana. Lalu saya tunjukkan stiker antrian ke front office. Ditunjukkan ruang ölçum di sebelahnya. "nanti ke dokter no. 3," katanya.
saya pun ngantri utk ölçum...
di depan saya ada anak cewe pake kacamata. Dia di olçum mesin 1 (yg menunjukkan balon udara)
lalu saya diperiksa mesin 1
terus petugasnya nyuruh saya ke mesin 2 (di sebelahnya) setelah dikasih kertas hasil olçum.
sebelum diperiksa mesin 2 (yang menunjukkan titik hijau), petugasnya nanya umur saya.
"45," jawab saya. Barulah dipersilakan duduk utk diperiksa.
Sebelum saya, seorang nenek diperiksa di mesin itu.
Setelah dapat 2 kertas hasil ölcum 2 mesin tsb, saya pun ngantri di depan ruang dokter.
saya duduk di seberang ruang no. 3 supaya bisa lihat nama-nama pasien yg dipanggil di monitor yg dipasang di atas pintunya.
Sebelum pukul 9 nama saya dipanggil dari ruang belakang saya (ruang seberang no.3). pantesan monitor ruang 3 itu mati, ternyata dokternya pindah ke ruang di seberangnya. Saya pun masuk ke dalam dan memberikan 2 kertas hasil itu pada dokter. “apa keluhannya?” tanya dokter sambil mengambil kertas dari saya.
“kalo lihat dekat seperti ini ngeblur,” jawab saya sambil memperagakan.
"Usia berapa?" tanya dokter kembali.
"45," jawab saya.
"ok silakan duduk," ucap dokter sambil menunjuk ke arah kursi depan mesin.
Saya duduk di depan mesin.
"sekarang lihat dulu ke sana," tunjuk dokter ke arah tembok di samping pintu.
"Apa yg terbaca di sana?"
Saya menyebutkan 3 huruf yg ada.
Kemudian diganti hurufnya
saya pun membacakan huruf-hurufnyanya lagi, tapi huruf N (huruf paling atas) terlihat blur.
Trus dia memasangkan kacamata dengan lensa dan memberi karton berisi bacaan. Dia meminta saya membaca yg paling bawah. Huruf paling kecil. Saya membacanya.
Kemudian diganti lensanya. "lebih jelas mana dengan lensa yg ini?" tanya dokter.
"Yg kedua ini lebih jelas." jawab saya.
"Tulis 1,5," pinta dokter pada sekretaris.
lalu dokter memeriksa mata saya dari mesin.
"Ok saya tulis kacamata buat kamu." dokter mengakhiri pemeriksaan dan sekretaris memberikan secarik kertas berisi resep kacamata baca 1,5 utk dibeli di optik.
Kami keluar dari rs, duduk di halte utk sarapan simit yg kami beli sebelum ke rs.
Setelah itu kami ke metro dulu beli beberapa keperluan. Setelah itu baru ke optik yg ada dekat sana.
pegawe optiknya sangat membantu. dia tidak memberikan kacamata mahal demi keuntungan.
"dokter nulis kacamata baca buat kamu."
"baik."
"ini baru pertama kali pake kacamata?"
"iya."
lalu dia minta no kimlik (saya kasih kartu ijin tinggal sebagai kimlik).
dilanjut menunjukkan beberapa frame utk dicoba.
"ini kacamata baca yg tidak dipake terus menerus. tapi dipake di waktu tertentu saja, misal saat membaca. jadi ga perlu yg mahal." katanya sambil menunjukkan beberapa frame.
saya coba satu-satu frame-nya. dari 3 yg saya coba, saya sudah pilih salah satunya jadi ga perlu mencoba yg lain lagi.
lalu dia menunjukkan 2 lensa dengan menjelaskan kelebihannya. saya fix pilih lensa yg pertama dijelaskan (lupa apa aja kelebihannya 😃 )
kemudian lensa dipotong berdasarkan frame-nya. dalam beberapa menit kacamata pun jadi. saya coba kacamatanya lalu diberi karton berisi bacaan. tentunya diminta baca tulisan paling bawah yg paling kecil. alhamdulillah bisa baca.
Dengan begitu saya officially pake kacamata baca.

No comments:

Post a Comment

Tip dari turis Albania

  sewaktu nongkrong di depan toko ada ibu ot yang nanya harga jaket yang digantung di atas pintu (otomatis menghadap ke toko). pas balik bad...