Gempa Akhir Tahun

Tempat yang kami duduki terasa bergoyang. Walau dalam hitungan detik, namun kian lama goyangan semakin kencang. Saya dan Emine nonton TV di ruang tamu. Salah satu panci di dapur pun terjatuh karena goyangan tersebut. Kami secara refleks saling memeluk ketika goyangan terjadi. Kami tak melepas pelukan hingga goyangan usai.

Betul sodara-sodara sekalian, terjadi gempa lagi tadi sekitar pukul 17.21. Cukup besar gempa kali ini, yaitu 6 SR. Selesai gempa saya pindahkan chanel TV ke chanel berita. Benar saja langsung ada berita headline gempa yang barusan terjadi.

Pusat gempa tersebut terletak di laut, 100 km dari pusat kota Antalya. Dengan kedalaman 43 km. Alhamdulillah tidak terdapat kerusakan apapun atau pun korban jiwa.

Menurut salah seorang prof dari Yıldız Teknik Univ di Istanbul, ada kemungkinan terjadinya gempa yang lebih besar. Sewaktu terjadi gempa sebelumnya juga dikatakan seperti itu oleh seorang ahli bahwa kemungkinan akan terjadi gempa yang lebih besar dan itu terjadi sekarang. Allahu Akbar.

Semoga saja gempa yang lebih besar tidak terjadi, semoga Allah selalu melindungi kita semua, Aamiin.

Geçmiş olsun Antalyalılar.


Sabtu malam, 28 Desember 2013
Alanya

Everyday on Vacation


Setiap melihat pemandangan indah di balik jendela, saya selalu teringat perkataan seorang teman. "Kalau saya tinggal di sana dan setiap hari melihat pemandangan seperti itu, pastinya saya merasa setiap hari adalah liburan," begitu katanya.

Yes, right..... it is everyday on vacation :) Saya tinggal di tempat yang berpanorama indah dan merupakan tempat liburan orang-orang Eropa. Banyak pula orang Eropa membeli rumah di sini sebagai rumah berliburnya atau bahkan rumah tempat tinggalnya di masa tua.

Saya harus mensyukuri semua ini. Memang tidak semuanya sempurna, rindu kampung halaman tak bisa dipungkiri. Jadilah bab hidupku sekarang ini sebagai liburan yang berkepanjangan :)


Terjebak dalam Bus Kota

Kemaren sore (Jumat, 27 Des 2013) terjadi peristiwa yang sepertinya baru kali ini terjadi di Alanya. Pasalnya selama saya tinggal di sini (sejak 2005), baru kali ini mengalaminya.

Menjelang maghrib, saya dan Imas (sahabat yang sedang berkunjung ke Turki) meluncur pulang ke rumah dari pusat kota. Seperti biasa menggunakan bus kota no. 7. Rupanya perjalanan pulang kali ini menghasilkan pengalaman yang tak terlupakan. Kami seperti menjadi sandera di dalam bus. Karena membayar bus memakai Kent Kart, jadinya tidak bisa meminta uang kembali untuk kemudian keluar bus. Bus sangat penuh oleh orang-orang yang pulang belanja dari pasar jumat dan anak-anak SMA yang baru pulang sekolah. Aroma bau-bauan pun bercampur baur. Bau keringat pun tentunya ada *ngahiliwir*. Tapi untungnya sekarang sedang musim dingin yang mana orang-orang tidak terlalu berkeringat di banding dengan jika terjadinya saat musim panas. Yang sudah pasti bau keringat akan sangat *semerbak mewangi*.

Supir bus tidak tinggal diam, pertama yang ia lakukan mencari *tersangka pelaku* dengan pergi keluar dari bus. Tapi tak ditemukannya. Ia pun kembali ke dalam bus. Lalu Pa Supir menelpon Trafik Çekici* supaya mengangkut *penghambat* di jalan tersebut. Namun Trafik Çekici tidak datang secepat kilat. Sedangkan bunyi klakson semakin ramai karena di belakang bus yang kami tumpangi banyak mobil juga yang sudah mengantri mau keluar dari jalan ini.  Pa Supir keluar dan berteriak setengah marah bahwa busnya juga tak bisa membelok ke kanan. Sedangkan itu adalah jalan satu arah, jadi tidak bisa untuk belok ke kiri. Ia masuk kembali ke dalam bus dan duduk di depan kemudi lalu menelpon kembali Trafik Çekici. Menanyakan kenapa belum datang dan menyampaikan juga bahwa kalau mereka tidak cepat datang, ia takut digebukin sama penumpang yang sudah semakin geram.

Tukang Parkir yang bertugas di sana datang menghampiri. Pa Supir bertanya pada tukang parkir tersebut kenapa mengijinkan parkir di belokan. Tukang Parkir mengaku kalau ia tidak tahu kalau ada yang parkir di belokan ini. eeeehhh kumaha tukang parkir teh, emang dari tadi kamu kamana wae sampe tidak tau ada yang parkir di situ.... huh pengen dibaledog ku kelom geulis wae ...... mungkin itu yang akan saya sampaikan kalau saja saya yang ada di posisi supir :D

Saya dan Imas hanya bisa *ngarerepeh maneh* karena sebenarnya kami pun kesal. Di bus itu kami berdiri karena tidak kebagian duduk. Yang sudah pasti kaki pegal :(

Tak lama kemudian Polisi datang tapi sayang tidak langsung dengan Trafik Çekici. Polisi mencoba untuk menyelesaikan masalah dengan menyuruh Supir Bus belok kiri dulu lalu masuk ke SMA yang berada di kiri jalan untuk memutar di sana. Polisi pun untuk sementara tidak mengijinkan mobil-mobil yang datang dari arah kiri. Bus kami belok kiri dan masuk ke dalam Alanya Lisesi (SMA Alanya) untuk memutar. Akhirnya kami bebas dari belokan tersebut dan bus pun melaju mengantar kami pulang.

Ketika kami sudah dibebaskan oleh Polis, dengan tanpa dosa si *tersangka pelaku* datang. Sebelum melaju pergi, Pa Supir menyapanya dulu. Teganya kamu membiarkan kami terjebak di sini selama lebih dari 15 menit. Si *tersangka pelaku* yang adalah seorang laki-laki mengaku bahwa *hambatan* itu bukan miliknya tapi milik seorang wanita dan ia hanya membantunya saja. Ah dasar lelaki.... ntah benar pemiliknya wanita atau ia sebenarnya takut untuk mengakui kesalahannya .....

Bus kota berhenti selama lebih dari 15 menit di pojokan jalan karena tidak bisa belok. Disebabkan adanya warga negara yang sangat tidak bertanggung jawab. Ada orang yang memarkir mobilnya di belokan jalan sehingga menyebabkan bus kota yang sebesar itu tidak bisa membelok.

15 menit seharusnya waktu tempuh menuju rumahku, namun karena terjebak di sana 15 menit lebih.... jadinya lebih dari setengah jam baru sampai ke rumah.

-----------------------------------
*Trafik Çekici adalah bagian dari polisi lalu lintas yang bertugas untuk mengangkut mobil-mobil yang menyalahi peraturan seperti parkir tidak pada tempatnya. Mobil tersebut diangkut ke area parkir khusus dan pemiliknya dilayangkan surat untuk membayar denda sebelum mengambil mobilnya kembali.

Review Storycake for Mompreneur

Review oleh Gina (sepupuku)



Storycake for Your Life: Bisnis Para Ibu, berisi kisah-kisah seru para mompreneur. Kisah-kisah yang akan membuka mata dan wawasan kita tentang perjuangan seorang ibu dalam menjalankan perannya sebagai ibu, mengasuh dan mendidik anak-anaknya, sembari menjalankan kewajibannya mengatur rumah.

Namun, disela kesibukan tersebut, mereka masih melakukan kegiatan entrepreneur dari rumah, demi memperoleh pundi-pundi bagi keluarganya.

Dalam buku ini, kita tidak hanya menemukan bagaimana jatuh bangunnya perjuangan seorang ibu rumah tangga yang merangkap sebagai bakul kue, tetapi banyak kisah mompreneur dengan berbagai bisnis. Termasuk salah satunya kisah dari tanah rantau, menjalankan bisnis di negeri orang.

Kisah-kisahnya membuat kita seolah-olah menyantap senampan cake dengan rasa, variasi dan tentunya sensasi yang berbeda. Recommended untuk teman-teman yang ingin atau pun sedang merintis usaha bisnis dari rumah, atau untuk bacaan ringan di kala Me Time.

Semalam Ada Gempa

Terdengar bunyi getaran di lemari pakaian di belakangku. Saat itu saya sedang melaksanakan salat isya bersama Emine (anakku). Baru mulai rakaat pertama tapi salatku jadi tak konsentrasi karena suara getaran itu semakin menjadi. Pijakanku juga rasanya seperti bergoyang. Tanpa pikir panjang saya memegang Emine lalu berhambur lari ke ruang tamu sambil berteriak "depreeeemmmmmmmmm" (gempa).

Suami yang sedang nonton televisi pun merasakan gempa tersebut. Kami duduk bersama di sofa sambil menunggu gempa berhenti. Setelah kami yakin bahwa gempa sudah berhenti saya dan Emine kembali ke aktivitas semula yaitu melaksanakan salat isya. Suami membuka pintu untuk menanyakan apakah penghuni apartemen yang lain merasakan gempa barusan atau tidak, ternyata mereka pun merasakannya. Lalu ia mencari tahu di internet tentang kejadian gempa tersebut. Diketahui bahwa pusat gempa di Antalya dengan kekuatan 5 SR.

Tadi pagi di berita pagi FOX TV pun ada berita tentang gempa semalam. Alhamdulillah tidak ada kerusakan apa pun dan tidak ada korban jiwa. Obrolan di dalam bus tadi pagi pun tak jauh seputar gempa semalam. Ada tetangga yang merasakan getarannya seperti gelombang laut hingga rumahnya benar-benar bergoyang. Ada pula tetangga yang tidak merasakan sama sekali.

Gempa semalam adalah pengalaman gempa pertama untuk Emine. Tak henti ia berbicara tentang pengalamannya itu. Bagi saya ini sudah yang kesekian kali merasakan gempa di Alanya, seperti halnya pengalaman pertama pada tahun 2005.

Senin, 9 Desember 2013
Alanya

[Jual e-book] Aktivitas Seru Ramadan

Ramadan sebentar lagi... Kita sambut Ramadan dengan suka cita :) Ini lo ada ebook aktivitas yang seru untuk Ramadan. *** Aktivitas Seru Rama...