Beda Pemikiran Lokal dan Turis

Tadi pagi menjelang siang, ada 2 ibu (tua) lokal datang ke toko saya. Ga tau tujuan mereka ini mau apa. Apakah datang hanya sekedar mengomentari baju-baju yang ada di toko? Asli saya ga ngerti apa tujuan mereka. Soalnya mereka datang lihat-lihat trus berkomentar trus pergi lagi. Mereka sudah tua dan mereka sadar akan itu lalu mereka komentar begini, "ini mah baju untuk anak-anak muda." Trus komentarnya lagi, "Ini mah untuk orang-orang yang big size." Padahal satu dari mereka itu sangat big size dan yang satunya juga tidak bisa dibilang kurus.

Most of ibu-ibu lokal yang sudah berumur suka berkomentar bahwa bajunya untuk orang muda. Padahal orang muda lokal ga tentu juga bakal suka.

Dan juga orang lokal itu biasanya ga mau ngaku kalau dia big size, padahal kelihatan dong dia itu gendut. Maunya mencoba baju ukuran kecil. Ketika saya kasih ukuran besar (misal 52), dia bilang gini, "Apakah saya sebesar itu?" pas bajunya dicobain ga cukup. Jadi aku harus bilang apa dong?

Beda dengan turis-turis yang datang ke toko saya. Mereka tidak mengkategorikan model baju dengan usia muda atau tua. Apalagi yang badannya big size mereka sadar diri bahwa susah mencari baju ukuran besar. Mereka itu kalau datang langsung bertanya: "Do you have dress that fit for me?"
Karena di toko saya tersedia baju big size berbagai ukuran, jadinya saya suka bertanya, "What size?"
Dan si turis pun menjawab, "You can see me, what size."
Jadi turis-turis itu ga mempermasalahkan model, yang penting ukuran cukup.

Jadi model pakaian yang ada di toko saya tidak tergantung pada usia muda atau tua. tapi tergantung pada ukuran saja. Jika saja orang yang sudah tua tapi masih berjiwa muda pastinya dia ingin memakai pakaian yang terlihat muda dong.

Satu lagi pikiran orang lokal yang aneh menurut saya:
Ketika cewe tidak berhijab masuk ke toko saya, "Ini toko khusus yang berhijab ya?" karena dia melihat baju-bajunya panjang dan tertutup semua. Padahal banyak juga cewe yang tidak berhijab tapi suka memakai rok panjang atau longdress.
Pernah ada cewe lokal yang berkomentar seperti ini, "Aduh saya ga bisa napas kalo pake baju yang begini." Emangnya cewe ini bernapas dengan kulit?

Sangat beda pemikirannya dengan turis asing yang bahkan banyak turis non muslim datang dan berbelanja di toko saya. Pernah ada seorang nenek Belgia, dia bertanya seperti ini:
"Apakah ini pakaian khusus untuk muslim?"
"Engga kok. Bagi siapa saja yang suka berpakaian panjang dan tertutup," jawab saya.
"Oh gitu. bagus-bagus ya. Saya juga suka," komentarnya.

No comments:

Post a Comment

112

dibaca: yuz on iki, ini adalah nomor panggilan darurat di Turki. Kalo di Amrik ada 911, maka di Turki ada 112. Dulu panggilan darurat polisi...