Penembakan berakhir pemecatan

 

Beberapa minggu lalu, di seberang toko saya terjadi penembakan. Saat itu saya sedang berada di dalam toko. Tiba-tiba terdengar suara tembakan. Apakah itu benar suara tembakan pistol? Ah, mungkin itu hanya petasan.
“Polis!” teriak pemilik toko sepatu sebelah.
Mendengar suara itu, saya langsung keluar untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi.
Di seberang tepatnya di toko jam, banyak orang berkerumun. Hal ini membuat saya berpikir bahwa toko jam yang mengalami penembakan. Tak lama kemudian, seorang lelaki pegawe toko sebelah (sebut saja A) keluar dari toko jam dengan wajah yang pucat seperti ketakutan. Semakin heran saya dibuatnya. Ada apa dengan si A? Si A keluar dari toko jam dan langsung masuk ke toko sepatu yang berada di sebelah toko saya.
Pemilik toko sepatu langsung menelepon polisi dan menceritakan apa yang baru terjadi. Tak lama kemudian datang 3 orang polisi berpakaian sipil dan 2 orang polisi yunus (polisi bermotor). Si A ditanyai oleh salah satu polisi sipil dan si A pun menunjukkan luka di pahanya. Untungnya perluru dari tembakan tadi hanya nyerempet pahanya saja. Polisi sipil segera menelpon ambulans dan tak lama kemudian ambulans pun datang. Si A dibawa ke rumah sakit oleh ambulans tersebut. Polisi berseragam dan investigasi TKP pun berdatangan.
Ternyata kejadiannya di dekat kran air tepat di seberang toko saya. Di sana terdapat satu selongsong peluru. Investigasi TKP mengambil foto-foto di daerah itu. Jadi saat itu si A sedang mengambil air di kran lalu ada yang menembaknya. Tapi si A berhasil menghindar dan pelurunya nyerempet pahanya. Si penembak berusaha menembak lagi tapi sepertinya pistolnya macet, karena saat itu tidak terdengar suara tembakan lagi. Nah ketika si penembak sedang berusaha menembak untuk kedua kalinya, pemilik toko sepatu melihatnya, makanya dia berteriak “Polis” saat itu, dan si A pun berusaha menyelamatkan diri dengan masuk ke toko jam. Sedangkan pelaku berhasil kabur dan entahlah apakah sudah berhasil ditangkap?
Saya tidak tahu pasti apa penyebab terjadinya penembakan ini. Namun sejak kejadian itu, si A tidak pernah kembali lagi ke toko sepatu karena dia fix dikeluarkan dari tempat kerjanya itu. Padahal dia sudah belasan tahun bekerja di sana, pegawe paling lama. Dia sudah bekerja di toko itu sejak dia belum pergi wajib militer, hingga dia menikah dan sekarang sudah punya anak usia 2 tahun. Tapi menurut orang-orang, pemilik toko pastinya tidak mau tokonya mengalami kerugian jika si A masih tetap bekerja di sana. Karena tidak ada jaminan jika tidak akan terjadi lagi penembakan seperti itu.

Penembakan ini terjadi saat siang hari dan banyak orang lalu lalang di sekitar. Untung saja tembakan meleset dan peluru tidak nyasar ke orang lain.

No comments:

Post a Comment

112

dibaca: yuz on iki, ini adalah nomor panggilan darurat di Turki. Kalo di Amrik ada 911, maka di Turki ada 112. Dulu panggilan darurat polisi...