Satu Bahasa untuk Sebuah Hubungan

 


"Kamu belajar bahasa Turki dong," ucap seorang OT yang chating dengan cewe Indonesia.

"Ajarin dia bahasa Turki supaya bisa chating sama saya," ucap OT pada teman si cewe yang sudah pandai berbahasa Turki.

Saya ga respek samsek pada cowo OT seperti itu. Ngapain dia nyuruh-nyuruh temannya atau mungkin pacarnya untuk belajar bahasa Turki? Dia tidak ada hak untuk itu. Kalo mereka sudah berstatus suami istri dan tinggal di Turki, barulah boleh si suami minta istrinya untuk belajar bahasa Turki. Tapi kunci agar si istri belajar bahasa Turki adalah dari suaminya. Si suami yang harus membimbing dia berbahasa Turki. Itu berarti si suami harus konsisten berbahasa Turki dengan istrinya tersebut. atau kirimlah istrinya ke kursus bahasa Turki.

Tapi kalau statusnya masih berteman atau pacaran, si OT tidak ada hak untuk menyuruh-nyuruh si cewe untuk belajar bahasanya. Malahan si OT ini yang harus bisa berbahasa Inggris sebagai bahasa penengah. Jika berkenalan menggunakan bahasa Inggris, maka berkomunikasi selama relationship itu harus menggunakan bahasa Inggris. si OT jangan mau menang sendiri. Kenapa tidak dia yang belajar bahasa Indonesia?

Saya sebel kalo ada yang ceting antara cowo OT dan cewe Indonesia, terus si OT bilang gini, "Speak Turkish." Idih emangnya kamu siapa nyuruh-nyuruh orang untuk ngomong bahasa dia. 

Tadi saya sempat marah sama cowo OT yang maksa teman saya untuk ngomong Turki, padahal mereka cuman teman. "She is not your wife. You must speak English."

"I dont speak English," ucapnya.

"O zaman relationship BİTTİ," tegas saya.

Untuk mempelajari bahasa itu harus timbul dari keinginan sendiri. Kalau si cewenya memang berkeinginan untuk mempelajari bahasa Turki, itu sah-sah saja. Asal jangan karena disuruh oleh pacar OTnya itu.

Pengalaman saya, suami saya waktu LDR tidak pernah menyuruh saya belajar bahasa Turki. setelah menikah pun tidak menyuruh. Hanya saya merasa bodoh karena tidak bisa berkomunikasi dengan keluarganya, mereka tidak bisa berbahasa Inggris. Saya tahu diri, sudah tinggal di Turki harus belajar bahasa Turki jika ingin bergaul dengan orang Turki. Suami saya tidak pernah menyuruh belajar bahasa Turki, tapi dia konsisten berbicara bahasa Turki dengan saya. Jadi saya terpaka untuk mengerti dan bicara. So saya pun terpaksa untuk belajar. Tapi ketika LDR, kami berkomunikasi dengan bahasa Inggris. Dari pengalaman saya otodidak belajar bahasa Turki, makanya saya menulis buku belajar bahasa Turki ini untuk bisa membantu teman-teman yang ingin belajar bahasa Turki. link ada di bawah.

Bahasa yang sama dalam sebuah hubungan adalah kunci untuk lancarnya komunikasi dan lancarnya hubungan itu sendiri. Jika komunikasi mengandalkan google translate (GT), maka hubungannya tidak akan berjalan smooth. karena yang diterjemahkan oleh GT itu tidak selalu pas artinya. dan itu akan menyebabkan miskom. 

Sudah banyak terjadi hubungan yang kandas hanya karena miskom. Pasangan yang bahasanya sama saja bisa terjadi miskom. Apalagi jika bahasanya berbeda dan tergantung pada GT. Bisa disearch ya kasus cewe Indonesia menikah dengan cowo OT yang komunikasinya bermodalkan GT. Akhirnya pernikahan mereka kandas dalam waktu beberapa bulan saja. kasus ini sempat viral di jagad sosmed dan pertelevisian Turki.

Lain halnya jika hubungan kalian sudah serius, sudah merencanakan pernikahan, dan akan menetap di Turki, maka si calon istri memang harus mempelajari bahasa dan budaya Turki. Supaya tidak shock-shock amat ketika menjalani kehidupan di Turki nantinya. KBRI pun memberi syarat untuk calon pengantin dari Indonesia, agar memahami bahasa dan budaya Turki.

Nah, untuk teman-teman yang ingin belajar bahasa Turki, silakan donlod gratis ebook berikut: https://www.facebook.com/photo/?fbid=10160010167786182&set=pcb.10160010174696182


No comments:

Post a Comment

Tip dari turis Albania

  sewaktu nongkrong di depan toko ada ibu ot yang nanya harga jaket yang digantung di atas pintu (otomatis menghadap ke toko). pas balik bad...