Terima Kasih Dian

Kemarin menjelang sore, ada hanut bawa rombongan turis yang ternyata sekeluarga (ibu bapak dan 5 anak. 3 anak cewe dan 2 anak cowo).

Si bapa langsung tertarik dengan abaya hijau yang dipajang di manekin depan pintu, "Zainab, lihat abaya ini bagus!" 

"Saya punya warna lain, biru tua, hitam, dan kuning," ucap saya menawarkan.

"Boleh saya mencoba yang berwarna biru tua," ucap Zainab.

Saya ambilkan abaya tersebut untuk dicoba olehnya.

Bapa, Zainab, dan anggota keluarga lainnya langsung suka dengan abaya tersebut. OK fix mau dibeli.

"Ini harganya berapa?" tanya si bapa.

Saya sebutkan harga yang tercantum di price tag.

"Itu kan untuk orang lain. Kalo untuk keluarga tentunya beda dong," ucap si bapa minta diskon.

Bisa aja bapa ini, ngaku-ngaku keluarga supaya dikasih diskon wkwk.

"Ok, yang ini udah fix, trus mau beli yang lainnya kan?" tanya saya memastikan.

"Ya, ya, kita mau beli yang lainnya," ucap si bapa.

"OK nanti saya totalkan, baru dikasih diskon."

Setelah mendengar kepastian akan dikasih diskon, langsung mereka sibuk memilih baju-baju untuk dicoba. Saya memperhatikan aja. Paling kalau mereka perlu ukuran, baru saya bergerak untuk ngasih ukuran yang dimaksud.

Mendengar mereka ngomong bahasa Prancis, saya menebak asal mereka, "Are you from France?"

"We are from Belgium," jawab si bapa. Si bapa dan zainab bisa bahasa inggris, jadi mereka yang banyak komunikasi dengan saya.

"Originalnya kami dari Maroko. Tapi saya lahir dan besar di Maroko," kata si bapa menjelaskan.

"Saya dari Indonesia," ucap saya memperkenalkan diri.

"Oh beautiful country dan muslim terbanyak," ucap si bapa memuji Indonesia.

"Kamu lahir di sini?" tanya si bapa.

"Engga. suami saya orang sini," jawab saya.

"Oh ya ya, kamu harus mengikuti suami."

Sambil masih sibuk memilih, kami sambil ngobrol.

"Apa bahasa Indonesia untuk thank you?" tanya si bapa.

"Terima kasih," jawab saya.

"Terima kasih," Zainab langsung menirukan.

Bapanya baru bisa lancar bilang terima kasih setelah saya mengulang 3 kali :D

Ketika Zainab meminta izin ke bapanya untuk membeli pashmina hitam, bapanya ngomong gini, "Lihat, abangmu cuman beli 1 t-shirt. Tapi kalian beli macam-macam."

Saya nimbrung, "Yah begitulah kalau punya anak cewe. Cowo kan bajunya cuman t-shirt dan kemeja. kalau cewe kan banyak macamnya."

"Pantas aja kamu punya toko baju cewe ya," ucap si bapa sambil ketawa. Dan kami pun ketawa berjamaah.

Setelah fix 16 pcs baju akan dibeli, si bapa langsung minta ditotalkan, "OK, sekarang berapa harga semuanya?"

Saya tulis satu per satu bajunya beserta harga di price tag lalu ditotalkan. Kemudian di sampingnya saya tulis masing-masing harga diskon dan totalan. Asli saya gemetaran pas ngitung pake kalkulator di laptop. Maklum kalau udah kebanyakan begini, udah ga mudeng ngitung di luar kepala. Ngitung pake kalkulator aja masih ada salah-salahnya. Salah pencet lah, kelebihan harga lah. Sampe saya ulang 3 kali ngitungya. Itu baru ngitung harga normal, belum harga diskonnnya. Lumayan lama saya ngitung totalan ini. Udah mah cuaca panas, basah deh baju saya, keringetan. Meskipun udah nyalain AC, tapi ga mempan.

Selagi saya sibuk ngitung totalan, 3 anak cewe ini tanpa diminta bantuan, langsung ngelipetin baju-bajunya. Dan akhirnya saya beres ngitung. Eh si bapa ngasih tambahan abaya 1 lagi. Saya pun menambahkan ke harga totalannya. Lalu saya kasih lihat ke si bapa. Si bapa masih menawar harga diskon yang saya tulis. OK saya pun menyetujui harga tawarannya.

"Saya mau bayar pake euro," ucap si bapa. Saya pun langsung mengkonversi di google, lalu saya tunjukkan.

"OK, saya akan kasih 300 euro," ucap si bapa.

Ketika si bapa menyerahkan 300 euro, saya kasih kembalian 4 euro.

"Ga usah. kamu sudah baik melayani kami," katanya menolak kembalian 4 euro tersebut.

Sambil memasukkan baju-baju ke kantong, kami ngobrol lagi. Kali ini memperkenalkan nama-nama mereka. Awalnya saya yang nanya, "Ini namanya Zainab?"

"Yes ini zainab, yang ini Khadija, yang ini Asiyah," ucap si bapa sambil menunjuk masing-masing anak cewenya.

"Kalau yang cowo?" 

"Ini Hudaifa," ucap si bapa sambil menunjuk anak cowo yang besar

"dan ini Ismail," menunjuk anak bungsu.

"Ini Malika," menunjuk istrinya.

"dan saya Idris."

"Kamu namanya siapa?"

"Saya Dian."

Setelah beres semua masuk kantong, mereka titip semua kantong di toko saya. Saya dan Zainab ke penjahit untuk motong abaya yang kepanjangan (ternyata 3 sodaranya ngikut juga).

Sepulang dari penjahit, mereka akan jalan-jalan dulu. 20-30 menit kemudian mereka akan kembali karena saat itu jahitan baru beres. Sebelum pergi si bapa ngomong gini, "Terima kasih Dian." :D

Saya masuk ke toko beberes dan menulis transaksi barusan di buku penjualan dan stok. Lagi nulis, mereka datang lagi nanya di mana mau beli baju gamis buat cowo. Saya keluar untuk menunjukkan tempatnya.

Sebelum pergi si bapa berhenti sebentar seperti lagi mikir. kita semua ngeliat si bapa. eh taunya mau ngomong "terima kasih" hehehe.

Udah tuh ya mereka ke toko yang saya tunjuk. saya lanjutin nulisnya.

Beberapa saat kemudian mereka datang untuk mengambil barang-barangnya. Saya kasih abaya yang sudah dipotong itu ke Zainab. Dan saya juga ngasih kartu nama ke dia.

https://goo.gl/maps/fdSWNYUBbNiNiL867

"Nanti kamu scan qr code ini untuk ngasih review atau rating ya," ucap saya ke Zainab.

"OK," sambutnya seraya menerima kartu nama.

Kami pun berpisah di depan toko sambil saling mengucapkan terima kasih.
.
.
.
.
.
.
.
.
Ehhh beberapa saat kemudian, saya lagi nongkrong di depan toko, ada hanut lain yang membawa mereka ke toko saya lagi. ckck. Saya pikir mereka mau beli sepatu dan dibawa oleh hanut ke toko sepatu di sebelah. Tapi kok baru saja masuk udah langsung keluar lagi. Rupanya ini hanut mau membawa mereka ke toko saya untuk belanja. Ini hanut ga liat apa ya, mereka kan udah bawa 4 kantong bertuliskan nama toko saya. 

"Kalian mau cari apa?" tanya saya.
"Kami mau cari toko lain yang seperti toko kamu," ucap si bapa.
"Oh... pokoknya toko-toko baju di sekitaran sini menjual baju-baju muslimah," jawab saya.

Sebelum berpisah, ternyata Emine datang. "That is my daughter," ucap saya sambil menunjuk Emine yang berjalan mendekat.

Akhirnya kami pun berpisah dengan mengucapkan terima kasih berbagai bahasa, terima kasih, thank you, dan teşekkür ederim.






No comments:

Post a Comment

Tip dari turis Albania

  sewaktu nongkrong di depan toko ada ibu ot yang nanya harga jaket yang digantung di atas pintu (otomatis menghadap ke toko). pas balik bad...