Kisah Nabi Yusuf dalam Quran

 Kisah Nabi Yusuf dalam Quran tertulis dalam surat-surat berikut:

Surat Al-An'aam ayat 84

Dan Kami telah menganugerahkan Ishaq dan Ya’qub kepadanya. Kepada keduanya masing-masing telah Kami beri petunjuk; dan kepada Nuh sebelum itu [juga] telah Kami beri petunjuk, dan kepada sebahagian dari keturunannya [Nuh] yaitu Daud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa dan Harun. Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik, (84)

Surat Yusuf ayat 4, 7-11, 13, 15, 17, 20, 21, 23-29, 31, 33-36, 37, 38, 42, 45-47, 50-52, 54-56, 58, 59, 62, 64, 69, 70, 73, 76, 77, 79, 80, 84, 85, 87-90, 92, 94, 99, 100, dan 102

[Ingatlah], ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku." (4)

Sesungguhnya ada beberapa tanda-tanda kekuasaan Allah pada [kisah] Yusuf dan saudara-saudaranya bagi orang-orang yang bertanya. (7) 

[Yaitu] ketika mereka berkata: "Sesungguhnya Yusuf dan saudara kandungnya [Bunyamin] lebih dicintai oleh ayah kita daripada kita sendiri, padahal kita [ini] adalah satu golongan [yang kuat]. Sesungguhnya ayah kita adalah dalam kekeliruan yang nyata. (8) 

Bunuhlah Yusuf atau buanglah dia ke suatu daerah [yang tak dikenal] supaya perhatian ayahmu tertumpah kepadamu saja, dan sesudah itu hendaklah kamu menjadi orang-orang yang baik." (9) 

Seseorang di antara mereka berkata: "Janganlah kamu bunuh Yusuf, tetapi masukkanlah dia ke dasar sumur supaya dia dipungut oleh beberapa orang musafir, jika kamu hendak berbuat." (10) 

Mereka berkata: "Wahai ayah kami, apa sebabnya kamu tidak mempercayai kami terhadap Yusuf, padahal sesungguhnya kami adalah orang-orang yang mengingini kebaikan baginya. (11)

Berkata Ya’qub; "Sesungguhnya kepergian kamu bersama Yusuf amat menyedihkanku dan aku khawatir kalau-kalau dia dimakan serigala, sedang kamu lengah daripadanya." (13) 

Maka tatkala mereka membawanya dan sepakat memasukkannya ke dasar sumur [lalu mereka masukkan dia], dan [di waktu dia sudah dalam sumur] kami wahyukan kepada Yusuf: "Sesungguhnya kamu akan menceritakan kepada mereka perbuatan mereka ini, sedang mereka tiada ingat lagi." (15)

Mereka berkata: "Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala, dan kamu sekali-kali tidak akan percaya kepada kami, sekalipun kami adalah orang-orang yang benar." (17)

Dan mereka menjual Yusuf dengan harga yang murah, yaitu beberapa dirham saja, dan mereka merasa tidak tertarik hatinya kepada Yusuf. (20) 

Dan orang Mesir yang membelinya berkata kepada isterinya: "Berikanlah kepadanya tempat [dan layanan] yang baik, boleh jadi dia bermanfa’at kepada kita atau kita pungut dia sebagai anak." Dan demikian pulalah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di muka bumi [Mesir], dan agar Kami ajarkan kepadanya ta’bir mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya. (21) 

Dan wanita [Zulaikha] yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya [kepadanya] dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata: "Marilah ke sini." Yusuf berkata: "Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik." Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung. (23)

Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud [melakukan perbuatan itu] dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud [melakukan pula] dengan wanita itu andaikata dia tiada melihat tanda [dari] Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan daripadanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih. (24) 

Dan keduanya berlomba-lomba menuju pintu dan wanita itu menarik baju gamis Yusuf dari belakang hingga koyak dan kedua-duanya mendapati suami wanita itu di muka pintu. Wanita itu berkata: "Apakah pembalasan terhadap orang yang bermaksud berbuat serong dengan isterimu, selain dipenjarakan atau [dihukum] dengan azab yang pedih?" (25) 

Yusuf berkata: "Dia menggodaku untuk menundukkan diriku [kepadanya]", dan seorang saksi dari keluarga wanita itu memberikan kesaksiannya: "Jika baju gamisnya koyak di muka, maka wanita itu benar dan Yusuf termasuk orang-orang yang dusta. (26) 

Dan jika baju gamisnya koyak di belakang, maka wanita itulah yang dusta, dan Yusuf termasuk orang-orang yang benar." (27) 

Maka tatkala suami wanita itu melihat baju gamis Yusuf koyak di belakang berkatalah dia: "Sesungguhnya [kejadian] itu adalah di antara tipu daya kamu, sesungguhnya tipu daya kamu adalah besar." (28) 

[Hai] Yusuf: "Berpalinglah dari ini dan [kamu hai isteriku] mohon ampunlah atas dosamu itu, karena kamu sesungguhnya termasuk orang-orang yang berbuat salah." (29)

Maka tatkala wanita itu [Zulaikha] mendengar cercaan mereka, diundangnyalah wanita-wanita itu dan disediakannya bagi mereka tempat duduk, dan diberikannya kepada masing-masing mereka sebuah pisau [untuk memotong jamuan], kemudian dia berkata [kepada Yusuf]: "Keluarlah [nampakkanlah dirimu] kepada mereka." Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada [keelokan rupa]nya dan mereka melukai [jari] tangannya dan berkata: "Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia." (31) 

Yusuf berkata: "Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan daripadaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk [memenuhi keinginan mereka] dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh." (33) 

Maka Tuhannya memperkenankan do’a Yusuf, dan Dia menghindarkan Yusuf dari tipu daya mereka. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (34) 

Kemudian timbul pikiran pada mereka setelah melihat tanda-tanda [kebenaran Yusuf] bahwa mereka harus memenjarakannya sampai sesuatu waktu. (35) 

Dan bersama dengan dia masuk pula ke dalam penjara dua orang pemuda. Berkatalah salah seorang di antara keduanya: "Sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku memeras anggur." Dan yang lainnya berkata: "Sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku membawa roti di atas kepalaku, sebagiannya dimakan burung." Berikanlah kepada kami ta’birnya; sesungguhnya kami memandang kamu termasuk orang-orang yang pandai [mena’birkan mimpi]. (36) 

Yusuf berkata: Tidak disampaikan kepada kamu berdua makanan yang akan diberikan kepadamu melainkan aku telah dapat menerangkan jenis makanan itu, sebelum makanan itu sampai kepadamu. Yang demikian itu adalah sebagian dari apa yang diajarkan kepadaku oleh Tuhanku. Sesungguhnya aku telah meninggalkan agama orang-orang yang tidak beriman kepada Allah, sedang mereka ingkar kepada hari kemudian. (37) 

Dan aku mengikut agama bapak-bapakku yaitu Ibrahim, Ishaq dan Ya’qub. Tiadalah patut bagi kami [para Nabi] mempersekutukan sesuatu apapun dengan Allah. Yang demikian itu adalah dari karunia Allah kepada kami dan kepada manusia [seluruhnya]; tetapi kebanyakan manusia itu tidak mensyukuri [Nya]. (38)

Dan Yusuf berkata kepada orang yang diketahuinya akan selamat di antara mereka berdua: "Terangkanlah keadaanku kepada tuanmu." Maka syaitan menjadikan dia lupa menerangkan [keadaan Yusuf] kepada tuannya. Karena itu tetaplah dia [Yusuf] dalam penjara beberapa tahun lamanya. (42)

Dan berkatalah orang yang selamat di antara mereka berdua dan teringat [kepada Yusuf] sesudah beberapa waktu lamanya: "Aku akan memberitakan kepadamu tentang [orang yang pandai] mena’birkan mimpi itu, maka utuslah aku [kepadanya]." (45) 

[Setelah pelayan itu berjumpa dengan Yusuf dia berseru]: "Yusuf, hai orang yang amat dipercaya, terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir [gandum] yang hijau dan [tujuh] lainnya yang kering agar aku kembali kepada orang-orang itu, agar mereka mengetahuinya." (46) 

Yusuf berkata: "Supaya kamu bertanam tujuh tahun [lamanya] sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan. (47) 

Raja berkata: "Bawalah dia kepadaku." Maka tatkala utusan itu datang kepada Yusuf, berkatalah Yusuf: "Kembalilah kepada tuanmu dan tanyakanlah kepadanya bagaimana halnya wanita-wanita yang telah melukai tangannya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Mengetahui tipu daya mereka." (50) 

Raja berkata [kepada wanita-wanita itu]: "Bagaimana keadaanmu ketika kamu menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya [kepadamu]?" Mereka berkata: Maha Sempurna Allah, kami tiada mengetahui sesuatu keburukan daripadanya. Berkata isteri Al Aziz: "Sekarang jelaslah kebenaran itu, akulah yang menggodanya untuk menundukkan dirinya [kepadaku], dan sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang benar." (51) 

[Yusuf berkata]: "Yang demikian itu agar dia [Al Aziz] mengetahui bahwa sesungguhnya aku tidak berkhianat kepadanya di belakangnya, dan bahwasanya Allah tidak meridhai tipu daya orang-orang yang berkhianat. (52) 

Dan raja berkata: "Bawalah Yusuf kepadaku, agar aku memilih dia sebagai orang yang rapat kepadaku". Maka tatkala raja telah bercakap-cakap dengan dia, dia berkata: "Sesungguhnya kamu [mulai] hari ini menjadi seorang yang berkedudukan tinggi lagi dipercaya pada sisi kami". (54) 

Berkata Yusuf: "Jadikanlah aku bendaharawan negara [Mesir]; sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan." (55) 

Dan demikianlah Kami memberi kedudukan kepada Yusuf di negeri Mesir; [dia berkuasa penuh] pergi menuju ke mana saja yang ia kehendaki di bumi Mesir itu. Kami melimpahkan rahmat Kami kepada siapa yang Kami kehendaki dan Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik. (56) 

Dan saudara-saudara Yusuf datang [ke Mesir] lalu mereka masuk ke [tempat] nya. Maka Yusuf mengenal mereka, sedang mereka tidak kenal [lagi] kepadanya. (58) 

Dan tatkala Yusuf menyiapkan untuk mereka bahan makanannya, ia berkata: "Bawalah kepadaku saudaramu yang se ayah dengan kamu [Bunyamin], tidakkah kamu melihat bahwa aku menyempurnakan sukatan dan aku adalah sebaik-baik penerima tamu? (59) 

Yusuf berkata kepada bujang-bujangnya: "Masukkanlah barang-barang [penukar kepunyaan mereka] ke dalam karung-karung mereka, supaya mereka mengetahuinya apabila mereka telah kembali kepada keluarganya, mudah-mudahan mereka kembali lagi". (62) 

Berkata Ya’qub: "Bagaimana aku akan mempercayakannya [Bunyamin] kepadamu, kecuali seperti aku telah mempercayakan saudaranya [Yusuf] kepada kamu dahulu?" Maka Allah adalah sebaik-baik Penjaga dan Dia adalah Maha Penyayang di antara para penyayang. (64)

Dan tatkala mereka masuk ke [tempat] Yusuf, Yusuf membawa saudaranya [Bunyamin] ke tempatnya, Yusuf berkata: "Sesungguhnya aku [ini] adalah saudaramu, maka janganlah kamu berdukacita terhadap apa yang telah mereka kerjakan". (69) 

Maka tatkala telah disiapkan untuk mereka bahan makanan mereka, Yusuf memasukkan piala [tempat minum] ke dalam karung saudaranya. Kemudian berteriaklah seseorang yang menyerukan: "Hai kafilah, sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang mencuri". (70) 

Saudara-saudara Yusuf menjawab: "Demi Allah sesungguhnya kamu mengetahui bahwa kami datang bukan untuk membuat kerusakan di negeri [ini] dan kami bukanlah para pencuri". (73)

Maka mulailah Yusuf [memeriksa] karung-karung mereka sebelum [memeriksa] karung saudaranya sendiri, kemudian dia mengeluarkan piala raja itu dari karung saudaranya. Demikianlah Kami atur untuk [mencapai maksud] Yusuf. Tiadalah patut Yusuf menghukum saudaranya menurut undang-undang raja, kecuali Allah menghendakinya. Kami tinggikan derajat orang yang Kami kehendaki: dan di atas tiap-tiap orang yang berpengetahuan itu ada lagi Yang Maha Mengetahui. (76) 

Mereka berkata: "Jika ia mencuri, maka sesungguhnya telah pernah mencuri pula saudaranya sebelum itu". Maka Yusuf menyembunyikan kejengkelan itu pada dirinya dan tidak menampakkannya kepada mereka. Dia berkata [dalam hatinya]: "Kamu lebih buruk kedudukanmu [sifat-sifatmu] dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu terangkan itu". (77)

Berkata Yusuf: "Aku mohon perlindungan kepada Allah daripada menahan seorang, kecuali orang yang kami ketemukan harta benda kami padanya, jika kami berbuat demikian, maka benar-benarlah kami orang-orang yang zalim". (79) 

Maka tatkala mereka berputus asa daripada [putusan] Yusuf mereka menyendiri sambil berunding dengan berbisik-bisik. Berkatalah yang tertua di antara mereka: "Tidakkah kamu ketahui bahwa sesungguhnya ayahmu telah mengambil janji dari kamu dengan nama Allah dan sebelum itu kamu telah menyia-nyiakan Yusuf. Sebab itu aku tidak akan meninggalkan negeri Mesir, sampai ayahku mengizinkan kepadaku [untuk kembali], atau Allah memberi keputusan terhadapku. Dan Dia adalah Hakim yang sebaik-baiknya". (80)

Dan Ya’qub berpaling dari mereka [anak-anaknya] seraya berkata: "Aduhai duka citaku terhadap Yusuf", dan kedua matanya menjadi putih karena kesedihan dan dia adalah seorang yang menahan amarahnya [terhadap anak-anaknya]. (84) 

Mereka berkata: "Demi Allah, senantiasa kamu mengingat Yusuf, sehingga kamu mengidapkan penyakit yang berat atau termasuk orang-orang yang binasa". (85) 

Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir". (87) 

Maka ketika mereka masuk ke [tempat] Yusuf, mereka berkata: "Hai Al Aziz, kami dan keluarga kami telah ditimpa kesengsaraan dan kami datang membawa barang-barang yang tak berharga, maka sempurnakanlah sukatan untuk kami, dan bersedekahlah kepada kami, sesungguhnya Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bersedekah." (88) 

Yusuf berkata: "Apakah kamu mengetahui [kejelekan] apa yang telah kamu lakukan terhadap Yusuf dan saudaranya ketika kamu tidak mengetahui [akibat] perbuatanmu itu?". (89) 

Mereka berkata: "Apakah kamu ini benar-benar Yusuf?" Yusuf menjawab: "Akulah Yusuf dan ini saudaraku. Sesungguhnya Allah telah melimpahkan karunia-Nya kepada kami". Sesungguhnya barangsiapa yang bertakwa dan bersabar, maka sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik". (90)

Dia [Yusuf] berkata: "Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kamu, mudah-mudahan Allah mengampuni [kamu], dan Dia adalah Maha Penyayang di antara para penyayang." (92) 

Tatkala kafilah itu telah keluar [dari negeri Mesir] berkata ayah mereka: "Sesungguhnya aku mencium bau Yusuf, sekiranya kamu tidak menuduhku lemah akal [tentu kamu membenarkan aku]". (94)

Maka tatkala mereka masuk ke [tempat] Yusuf: Yusuf merangkul ibu bapanya [1] dan dia berkata: "Masuklah kamu ke negeri Mesir, insya Allah dalam keadaan aman". (99) Dan ia menaikkan kedua ibu-bapaknya ke atas singgasana. Dan mereka [semuanya] merebahkan diri seraya sujud [2] kepada Yusuf. Dan berkata Yusuf: "Wahai ayahku inilah ta’bir mimpiku yang dahulu itu; sesungguhnya Tuhanku telah menjadikannya suatu kenyataan. Dan sesungguhnya Tuhanku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskan aku dari rumah penjara dan ketika membawa kamu dari dusun padang pasir, setelah syaitan merusakkan [hubungan] antaraku dan saudara-saudaraku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Lembut terhadap apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (100)

Demikian itu [adalah] di antara berita-berita yang ghaib yang Kami wahyukan kepadamu [Muhammad]; padahal kamu tidak berada pada sisi mereka, ketika mereka memutuskan rencananya [untuk memasukkan Yusuf ke dalam sumur] dan mereka sedang mengatur tipu daya. (102)

Surat Al-Mu'min (Ghaafir) ayat 34

Dan sesungguhnya telah datang Yusuf kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan, tetapi kamu senantiasa dalam keraguan tentang apa yang dibawanya kepadamu, hingga ketika dia meninggal, kamu berkata: "Allah tidak akan mengirim seorang [rasul pun] sesudahnya". Demikianlah Allah menyesatkan orang-orang yang melampaui batas dan ragu-ragu. (34)

#KisahNabi

#KisahQuran

#Quran

#KisahYusuf

#KisahNabidalamQuran

#SejarahNabi

#NabiYusuf


No comments:

Post a Comment

Tip dari turis Albania

  sewaktu nongkrong di depan toko ada ibu ot yang nanya harga jaket yang digantung di atas pintu (otomatis menghadap ke toko). pas balik bad...