Kisah Nabi Syu'aib dalam Quran tertulis dalam surat-surat berikut:
Surat Al A’Raaf ayat 85, 88, 90, 92, dan 93.
Dan [Kami telah mengutus] kepada penduduk Mad-yan saudara mereka, Syu’aib. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Maka sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya, dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman". (85)
Pemuka-pemuka dari kaum Syu’aib yang menyombongkan diri berkata: "Sesungguhnya kami akan mengusir kamu hai Syu’aib dan orang-orang yang beriman bersamamu dari kota kami, kecuali kamu kembali kepada agama kami". Berkata Syu’aib: "Dan apakah [kamu akan mengusir kami], kendatipun kami tidak menyukainya?" (88)
Pemuka-pemuka kaum Syu’aib yang kafir berkata [kepada sesamanya]: "Sesungguhnya jika kamu mengikuti Syu’aib, tentu kamu jika berbuat demikian [menjadi] orang-orang yang merugi". (90)
[yaitu] orang-orang yang mendustakan Syu’aib seolah-olah mereka belum pernah berdiam di kota itu; orang-orang yang mendustakan Syu’aib mereka itulah orang-orang yang merugi. (92)
Maka Syu’aib meninggalkan mereka seraya berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu amanat-amanat Tuhanku dan aku telah memberi nasehat kepadamu. Maka bagaimana aku akan bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir?" (93)
Surat Hud ayat 84, 85, 87, 88, 91, 92, dan 94
Dan kepada [penduduk] Mad-yan [Kami utus] saudara mereka, Syu’aib. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tiada Tuhan bagimu selain Dia. Dan janganlah kamu kurangi takaran dan timbangan, sesungguhnya aku melihat kamu dalam keadaan yang baik [mampu] dan sesungguhnya aku khawatir terhadapmu akan azab hari yang membinasakan [kiamat]." (84)
Dan Syu’aib berkata: "Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu membuat kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan. (85)
Mereka berkata: "Hai Syu’aib, apakah agamamu yang menyuruh kamu agar kami meninggalkan apa yang disembah oleh bapak-bapak kami atau melarang kami memperbuat apa yang kami kehendaki tentang harta kami. Sesungguhnya kamu adalah orang yang sangat penyantun lagi berakal." (87)
Syu’aib berkata: "Hai kaumku, bagaimana pikiranmu jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan dianugerahi-Nya aku daripada-Nya rezki yang baik [patutkah aku menyalahi perintah-Nya]? Dan aku tidak berkehendak menyalahi kamu [dengan mengerjakan] apa yang aku larang. Aku tidak bermaksud kecuali [mendatangkan] perbaikan selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak ada taufiq bagiku melainkan dengan [pertolongan] Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya-lah aku kembali. (88)
Mereka berkata: "Hai Syu’aib, kami tidak banyak mengerti tentang apa yang kamu katakan itu dan sesungguhnya kami benar-benar melihat kamu seorang yang lemah di antara kami; kalau tidaklah karena keluargamu tentulah kami telah merajam kamu, sedang kamupun bukanlah seorang yang berwibawa di sisi kami." (91)
Syu’aib menjawab: "Hai kaumku, apakah keluargaku lebih terhormat menurut pandanganmu daripada Allah, sedang Allah kamu jadikan sesuatu yang terbuang di belakangmu? Sesungguhnya [pengetahuan] Tuhanku meliputi apa yang kamu kerjakan." (92)
Dan tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Syu’aib dan orang-orang yang beriman bersama-sama dengan dia dengan rahmat dari Kami, dan orang-orang yang zalim dibinasakan oleh satu suara yang mengguntur, lalu jadilah mereka mati bergelimpangan di rumahnya. (94)
Surat Asy Syu'araa ayat 177, 188, dan 189
ketika Syu’aib berkata kepada mereka: "Mengapa kamu tidak bertakwa? (177)
Syu’aib berkata: "Tuhanku lebih mengetahui apa yang kamu kerjakan". (188)
Kemudian mereka mendustakan Syu’aib, lalu mereka ditimpa azab pada hari mereka dinaungi awan. Sesungguhnya azab itu adalah azab hari yang besar. (189)
Surat Al-Qashash ayat 25 dan 27
Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua wanita itu berjalan kemalu-maluan, ia berkata: "Sesungguhnya bapakku memanggil kamu agar ia memberi balasan terhadap [kebaikan]mu memberi minum [ternak] kami". Maka tatkala Musa mendatangi bapaknya [Syu’aib] dan menceritakan kepadanya cerita [mengenai dirinya]. Syu’aib berkata: "Janganlah kamu takut. Kamu telah selamat dari orang-orang yang zalim itu". (25)
Berkatalah dia [Syu’aib]: "Sesungguhnya aku bermaksud menikahkan kamu dengan salah seorang dari kedua anakku ini, atas dasar bahwa kamu bekerja denganku delapan tahun dan jika kamu cukupkan sepuluh tahun maka itu adalah [suatu kebaikan] dari kamu, maka aku tidak hendak memberati kamu. Dan kamu insya Allah akan mendapatiku termasuk orang-orang yang baik". (27)
Surat Al-'Ankabut ayat 36 dan 37
Dan [Kami telah mengutus] kepada penduduk Mad-yan, saudara mereka Syu’aib, maka ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah olehmu Allah, harapkanlah [pahala] hari akhir, dan jangan kamu berkeliaran di muka bumi berbuat kerusakan". (36)
Maka mereka mendustakan Syu’aib, lalu mereka ditimpa gempa yang dahsyat, dan jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat-tempat tinggal mereka. (37)
#KisahNabi
#KisahQuran
#Quran
#KisahSyuaib
#KisahNabidalamQuran
#SejarahNabi
#NabiSyuaib
No comments:
Post a Comment