Kemaren pagi, dua turis (cewe) norwegia belanja di toko saya. Satu langsing dan satu lagi gemuk dengan perut seperti sedang hamil.
Turis yang kurus beli tunik. Dia coba, ok dengan harganya dan bayar duluan. Ketika yang gemuk sedang mencoba longdress di fitting room, yang kurus berlalu keluar. "Saya nunggu di luar aja," katanya.
Kemudian yang gemuk ini keluar dengan longdress yang kegedean.
"Mau coba yang lebih kecil?" Tanya saya.
"Saya ga suka dengan model ini," jawabnya.
"Mau coba longdress winter?" Tanya saya kembali sambil menunjukkan model-moddelnya.
"Ya, saya mau coba itu saja," jawabnya.
"Mau ukuran yang mana?" Tanya saya sambil menjukkan dua ukuran yang lebih kecil dari longdress sebelumnya.
Dia pun memilih yang paling kecil dan membawanya ke fitting room untuk dicoba.
Tak berapa lama dia keluar, "saya suka ini. What do you think?"
"Ya, bagus."
"Kamu jujur kan?"
"Ya. Btw kamu nyaman ga makenya?"
"Ya, karena saya punya ini," jawabnya sambil mengelus perutnya.
"Berapa bulan?"
"I am not pregnant."
"Oh, I am sorry."
"No problem," jawabnya sambil ketawa.
Untung ini turis ga baperan.
"Saya emang sering disangka hamil. Gpp mending disangka hamil aja," ucapnya dan kami pun ngakak bersama.
"Kadang di rumah, saya suka mikir, ini udah berapa bulan ya," ucapnya sambil ngaca di fitting room.
Kami pun ngakak lagi.
Turis ini fix membeli longdress yang baru dicobanya. Transaksi lancar tanpa ada drama menawar.
Dia tunjukkan longdress yang dibelinya pada temannya yang menunggu di luar. Sebelum pergi, kembali mereka mengucapkan terima kasih.
Pas saya beresin baju-baju yang ada di fitting room, ternyata ada sabuk (aksesori longdress) ketinggalan di sana. Untung turisnya masih ada di seberang, jadi masih bisa saya kejar untuk ngasih sabuknya.
No comments:
Post a Comment