Barusan ada sepasang turis dari Latvia belanja di toko saya. Sewaktu si cewe mencoba dress di fitting room, si cowo nanya-nanya saya tentang salat.
"Kamu muslim?"
"Yes."
"Ketika waktu salat datang, kamu salat?"
"Ya."
"Berapa kali dalam sehari salatnya?"
Ini lagi ngetes atau bener-bener nanya.
"5 times a day."
"Jam berapa aja salatnya?"
Saya sebutin jam-jam salat berdasarkan waktu sekarang (musim panas) aja.
"Kamu baca apa aja waktu salat. apakah ada nyanyian khusus?"
Aduh saya mulai lieur ngejelasinnya karena harus pake bahasa inggris. Saya bilang aja bahwa ada bacaan khusus yang telah dipelajari dan dibaca dalam hati waktu salat. tidak seperti menyanyi. trus saya peragakan beberapa gerakan salat. si turis pun mengangguk-ngangguk tanda mengerti.
"Berarti pas waktu salat kamu stop toko ini trus kamu salat?"
Saya agak bingung menjawab pertanyaan ini. Bingung juga ini percakapan mengarah ke mana.
"Kadang ada anak saya, jadi dia yang nunggu toko ketika saya salat."
"Kalo kamu kelewatan waktu salat gimana. kayak sekarang kan waktu salat jam 1?"
Saya jelaskan bahwa waktu salat tidak hanya saat itu. Misal salat zuhur ada rentang waktunya, yaitu hingga menjelang salat berikutnya. jadi saya bisa salat nanti pukul 1:30 atau pukul 2 atau pukul 3.
"Ohh, jadi seperti itu waktu salatnya. Berarti punya waktu, tidak takut terlewat." ucap si turis memahami waktu untuk salat.
Ini turis sekedar nanya karena ingin tau atau ada keinginan untuk masuk islam? entahlah, semoga saja Allah memberikan hidayah padanya.
Si cewe udah selesai mencoba 2 dress dan memutuskan untuk membeli dress pertama yang dicobanya.
"Ini toko pakaian tertutup pertama yang saya datangi. toko lain hanya menjual pakaian terbuka seperti bikini." ucap si cewe. "Pakaian di toko kamu bagus-bagus modelnya," tambahnya.
Setelah beres pembayaran, kami saling mengucapkan terima kasih. Dan si cewe mengungkapkan kebahagiaannya karena bisa memiliki long dress tertutup. "I am happy to have this dress."
No comments:
Post a Comment