Setiap malam kalo pulang naik bus jam 8, saya selalu bareng cewe tetangga yang rumahnya dekat masjid. Semalam bareng juga. Di halte pertama setelah terminal, ada cewe berhijab yang naik di sana. Cewe yang suka bareng saya ini tidak berhijab, dia kerja di salon wanita sebagai hairdresser. Ternyata si cewe berhijab ini sepupunya.
Saya duduk sama si hairdresser. Si sepupu datang terus duduk di samping saya, terhalang koridor. Mereka ngobrol sepanjang jalan, tidak peduli saya ada di tengah-tengah. Asalnya saya ga tahu kalo mereka sepupuan. Lama-lama si cewe berhijab nanya ke saya: "kamu istrinya si abang Y (nyebutin nama suami saya) ya?"
"Iya," jawab saya.
"Suami kamu itu sepupu saya," ucapnya sambil nyebutin bagaimana hubungan kekerabatannya.
Lalu si hairdresser nyeletuk sambil nunjuk ke cewe berhijab, "Dia ini sepupu saya."
Hah... jadi saya sama si hairdresser ini masih ada hubungan kerabat kalo gitu mah.
Saya cerita ke suami waktu makan malam, bahwa si hairdresser adalah sepupunya. Suami juga baru tahu ternyata 

Seperti ini lah di Alanya. Di kota kecil ini, everybody knows everybody. Kadang customer yang baru pertama kali datang ke toko pun, tahu-tahu masih kerabat.
No comments:
Post a Comment