Kemaren malam pulang dari toko, suami cerita tentang pegawe arab yang tidak punya etika.
Saya pernah cerita kan tentang toko yang nganggap pesaing, nah ini pegawe toko itu (yang orang arab).
Untuk memperjelas letak toko itu, saya kasih gambarannya seperti ini:
Utara <-- Toko pesaing (TP) -- Restoran -- Toko Sepatu -- Toko saya -- Toko sepatu --> Selatan
"Tadi siang ada hanut langganan dari arah selatan membawa turis ke toko kita. Eh, itu si pegawe arab langsung datang ngehadang turis turis itu untuk dibawa ke tokonya," cerita suami.
Lalu suami langsung menegur si pegawe arab itu, "Kamu ngapain, itu turis mau datang ke toko saya."
Lalu suami langsung menegur si pegawe arab itu, "Kamu ngapain, itu turis mau datang ke toko saya."
Memang sih tidak semua turis yang dibawa oleh hanut akan belanja di toko saya. Tapi karena si hanut membawa turis ke toko saya, ya sewajarnya si turis masuk dulu. Kalo ga beli ya keluar lagi. Dan bukan ga mungkin juga akan masuk ke toko itu nantinya.
Tapi caranya si pegawe itu ngehadang turis yang mau ke toko saya, sangatlah tidak etis.
Penjual itu, diam di tokonya atau di depan tokonya, bukan nyelonong ke depan toko orang lain dan menghadang customer yang akan masuk ke toko.
No comments:
Post a Comment