Tambahan Apel

Jumat, 15 Maret 2019
Di pasar Jumat, saya suka beli apel di lapak bapak Y. Lapaknya di seberang toko saya. Suami kenal baik dengan bapak Y ini, jadi beliau pun mengenal saya. Di lapak beliau ada juga seorang bapak yang lebih tua dari bapak Y, saya sebut saja bapak tua. Nah bapak tua juga sudah kenal saya karena saya udah langganan di lapak mereka. Setiap winter saya suka beli apel, jamur, dan kadang pear. Kalau summer, saya suka beli peach, plum, dan kadang apricot.
"Hoşgeldin kara kız," (selamat datang Nyi Iteung) begitu sapaan bapak tua pada saya setiap saya datang ke lapaknya.
Kemarin, saya udah beli jamur di lapaknya. Hari ini saya datang lagi untuk membeli apel. Setelah beres memilih apelnya, saya berikan kantong berisi apel pada bapak tua untuk ditimbang.
"2 kilo," katanya sambil menunjukkan 2 jari.
"OK," kata saya.
Kantong berisi apel tidak langsung diberikan pada saya, melainkan ia menambhkan 4-5 apel ke dalamnya sambil berkata, "Ini untuk dimakan di toko ya."
Seperti halnya minggu lalu, saya membeli 2 kilo apel, eh si bapak menambahkan apel yang banyak. Ada kali tuh 1 kilo tambahnya. Sebelumnya si bapak nanya, "Kamu di toko ya?"
"Iya," jawab saya.
"Ini makan ya di toko," ucap si bapak sambil menambahkan apel.

No comments:

Post a Comment

112

dibaca: yuz on iki, ini adalah nomor panggilan darurat di Turki. Kalo di Amrik ada 911, maka di Turki ada 112. Dulu panggilan darurat polisi...