Ibu "Inspektur"


Jadi pedagang di Alanya harus banyak sabar dalam menghadapi customer yang aneh. Salah satunya ibu "inspektur" yang akan saya ceritakan ini.
Ibu ini kadang suka datang ke toko saya. Entah maksudnya untuk apa, yang pasti tidak untuk membeli. Ntah juga apakah ibu ini benar-benar orang miskin atau orang kaya yang sedang menyamar. Ia lagaknya seperti orang yang tidak punya uang. Kadang juga ia suka mengasongkan hasil rajutan berupa lif (untuk menggosok badan saat mandi) di pasar Jumat.
Setiap datang ke toko saya, lagaknya sombong. Nanya-nanya ada barang baru engga. Ga peduli sedang ada customer atau tidak. Kalau sedang ada customer, ia menjelekan barang di toko saya, lalu pergi ke luar.
Sudah beberapa kali ibu ini datang ke toko saya, jadi saya sudah hapal. Nah, tadi si ibu datang lagi. Ketika ia masuk, saya baru beres makan siang. Saya cuek aja. Saya tetep duduk di kursi sambil membereskan kotak makanan dan minum infused water. Si ibu nanya, "Mana ada yang baru ga?"
"Tuh di situ ada yang baru," jawab saya sambil duduk.
Si ibu terus bertanya-tanya dan tak lupa nanya harga. "Mahal ya," ucap si ibu setelah mendengar jawaban harga dari saya. Si ibu selalu berucap "MAHAL", jadi saya pun selalu memberikan jawaban harga mahal ketika si ibu nanya.
"Ga usah khawatir, orang yang ada duitnya pasti beli," ucap saya pada si ibu ketika si ibu bilang mahal.
Si ibu pun ngeloyor keluar.
Jadi, apa maksud kedatangan si ibu?
Makanya saya bilang ibu ini ibu inspektur, karena ia cuma mau inspeksi toko saya saja 

No comments:

Post a Comment

112

dibaca: yuz on iki, ini adalah nomor panggilan darurat di Turki. Kalo di Amrik ada 911, maka di Turki ada 112. Dulu panggilan darurat polisi...