Gigi Copot

Tadi pagi waktu sarapan chicken soup, gigi porslen saya copot. Langsung saya telpon suami untuk ngasih tahu dan minta pendapat apakah baiknya buat janji ke dokter gigi di poliklinik gigi untuk memasangkannya.
"Pasang ke dokter gigi yang ada di lantai atas aja. Saya telpon pemilik tea shop dulu untuk nanyain apakah dokter giginya sekarang ada di tempat atau tidak," kata suami.

Tak lama kemudian, suami nelpon ngaish tahu bahwa dokter gigi sedang ada di tempatnya. Tapi saya ga mau ke sana sendiri, pengen ditemenin. Coz dokternya cowok dan di tempat prakteknya sendirian, jadi saya merasa ga nyaman kalo sendirian ke sana.

Suami nelpon ke rumah, nyuruh anak datang ke toko untuk nemenin saya ke dokter gigi. Sesampainya anak di toko, anak disuruh nukerin duit dulu. Nuker duit dengan cara belanja sesuatu di minimarket :D
Coz ga tahu ntar bayar dokter gigi berapa, jadi siap-siap aja dulu duitnya.

Saya pernah ke dokter gigi ini beberapa tahun lalu. Waktu itu juga masangin gigi porslen yang copot ini. Tapi tempatnya lupa lantai berapa dan apartment yang mana, meskipun satu gedung dengan toko saya.

Karena lupa tempatnya, saya dan anak ke tea shop dulu untuk menanyakan tempatnya. Istrinya pemilik tea shop ngasih tahu, dan kami pun pergi ke dokter gigi tanpa diantar.

Sesampainya di sana, ketok pintu. Ketika dokter membuka pintu, saya langsung bilang bahwa gigi porslen saya copot. Saya pun memberikan gigi dalam bungkusan tisu. "Kamu istrinya yang punya toko baju di bawah ya?" tanya dokter.
"Ya," jawab saya.

Dokter langsung membersihkannya dan mengolesi perekat gigi. Kemudian dipasangkan kembali. Setelah selesai, saya membersihkan mulut di wastafel.

Sebelum pulang, saya tanya berapa harus bayar. "Ga usah bayar," jawabnya.
Tapi saya keukeuh pengen bayar. "Ya udah taro aja uang kecil di situ (meja)," ucapnya sambil menunjuk ke meja.

Saya pun menaruh 1 lembar uang di meja sambil mengucapkan terima kasih. Dan kami pun berlalu kembali ke toko.



No comments:

Post a Comment

112

dibaca: yuz on iki, ini adalah nomor panggilan darurat di Turki. Kalo di Amrik ada 911, maka di Turki ada 112. Dulu panggilan darurat polisi...