Meramaikan malam?


Semalam, sekitar pukul setengah sembilan, terdengar sirine polisi di sekitar toko. Saat itu saya sedang berada depan toko dan suami memasukan manekin manekin ke dalam toko, beberes untuk bersiap pulang. Saya mencari sumber suara sirine tersebut.
Suaranya terdengar semakin mendekat. Kemudian mobil polisi bertuliskan POLIS IMDAT 155 melaju dari arah selatan menuju ke utara melewati jalan depan toko saya. Mobil polisi tersebut terlihat mengejar mobil di depannya. Sambil mengejar, polisi di dalamnya mencoba menghentikan mobil yang dikejarnya dengan memperingatkan melalui toa. Tak jelas apa yg dikatakan polisi itu tapi sepertinya meminta pengemudi untuk berhenti. Pengemudi sedan kuning yang dikejar polisi itu bukannya berhenti tapi malah lebih menancap gasnya agar bisa kabur. Polisi pun terus menejarnya. Saya, suami, dan semua orang yang ada di sekitar hanya bisa menonton aksi kejar kejaran ini dari depan toko masing masing. Tentunya komentar pun bermunculan atas aksi ini.
"Saya yakin di sedan kuning itu ada narkoba. Ngapain lari kalo ga bersalah? Polisi udah punya hak menembak, karena si pengemudi udah disuruh berhenti malah lari," begitu komentar suami.
"Ngapain itu polisi ngejar seperti itu? Harusnya ia infokan ke seluruh polisi yg bertugas di setiap tempat yg mungkin dilewati si mobil kuning utk menangkapnya. Ga perlu ngejar kayak gitu," komentar pemilik toko sepatu.
Entahlah apakah si mobil kuning itu penjahat yg sedang dikejar polisi atau aksi itu hanya untuk meramaikan malam. Harus nonton berita atau baca koran utk mengetahui yg sebenarnya terjadi 

No comments:

Post a Comment

Apakah di Turki ada tukang urut?

  jawabannya ADA, disebut ÇIKIKÇI (dibaca: ceu-keuk-ceu). profesi ini bukanlah profesi yang formal dimana terdapat tempat praktek dengan pla...