berbagi aşure pada bulan muharam

tulisan ini dimuat di web tribun jabar (www.tribunjabar.co.id) kolom mancanegara dan di edisi cetaknya minggu 1 februari 2009

**************************

Berbagi Aşure pada Bulan Muharam




BULAN Muharam baru saja berlalu. Bulan Muharam adalah bulan pertama pada kalender tahun Hijriah. Tanggal 10 Muharam dikenal sebagai hari Asyura. Di Turki terdapat tradisi menarik pada hari Asyura (Aşure dalam bahasa Turki). Pada hari itu dimulailah tradisi untuk membuat makanan yang diberi nama sesuai dengan nama harinya, yaitu aşure tatlısı.

Makanan aşure ini semacam bubur yang manis yang terbuat dari campuran berbagai macam bahan makanan. Di antaranya bahan makanan mengandung karbohidrat, protein nabati, buah-buahan, air, dan gula. Bahan karbohidrat biasanya dipakai buğday (gandum), tapi dapat diganti dengan beras. Protein nabati didapat dari kacang-
kacangan (seperti kacang tanah, kacang almond, dan lainnya) yang telah digoreng tanpa minyak. Buah-buahan yang dipakai dapat buah segar seperti anggur segar, aprikot, plum, apel, atau buah yang telah dikeringkan seperti kismis (anggur kering). Bisa juga ditambahkan delima (yang biasanya ditaburkan setelah masak). Bahan-bahan ini dicampur dengan air dan gula (atau  bisa pula ditambahkan susu).

Aşure dimasak dalam jumlah banyak karena tidak hanya untuk dikonsumsi orang rumah, tapi juga dibagikan kepada tetangga sekitar rumah. Setiap rumah hampir dipastikan memiliki aşure. Bisa karena pemilik rumah memasak sendiri menu ini, tapi bisa pula karena mendapat kiriman dari tetangga sekitar.

Jika tidak sempat memasak aşure pada hari Aşure (Asyura), menu ini dapat pula dimasak pada keesokan harinya atau pada hari lain selama masih dalam bulan Muharam (tradisi waktu untuk memasak aşure dimulai pada tanggal 10 Muharam sampai berakhirnya bulan Muharam).

Tidak terbayangkan jika tradisi untuk memasak aşure hanya satu hari, yaitu pada tanggal 10 Muharam. Semua orang akan memasak aşure secara bersamaan dan saling berkirim dengan tetangga. Pasti rumah kita akan kebanjiran aşure.

Menu aşure muncul begitu saja pada perayaan Asyura. Terdapat hikayat di balik makanan aşure ini. Konon pada saat terdamparnya kapal Nabi Nuh as di puncak sebuah gunung, maka semua orang di dalam kapal merasa gembira karena sudah selamat dari bencana. Mereka memasak masakan untuk merayakan kegembiraan dan untuk berterima kasih kepada Allah. Semua bahan makanan yang tersedia dalam kapal (seperti bahan-bahan yang telah disebutkan di atas) dibuatlah menjadi makanan yang lezat.

Di Turki, makanan itu dikenal dengan nama aşure tatlısı dan telah menjadi tradisi memasaknya pada bulan Muharam. Hingga kini, tradisi itu masih melekat di masyarakat Turki. Setiap tahun, di bulan Muharam (tanggal 10 sampai akhir bulan) masyarakat Turki akan merasa senang untuk memasak aşure dan berbaginya dengan tetangga.

Di samping tradisi itu, masyarakat Turki masih dapat menikmati lezatnya aşure selain pada bulan Muharam. Masyarakat Turki biasanya akan membelinya di toko-toko kue atau membeli aşure instan dalam paket dan memasaknya di rumah.
 
Jika para pembaca ingin membuat aşure, gampang saja. Masaklah bubur dari bahan-bahan yang disebutkan di atas kecuali kacang-kacangan karena kacang-kacangan tersebut akan ditaburkan ketika bubur sudah masak.

***********************



4 comments:

  1. hmmmm .... kyaknyaa enak tuh di ....

    ReplyDelete
  2. ummm.. meuni pas.. tadi pagi liat tayangan bubur havermuth + susu ditaburin kacang sama buah2 segar..ummm mirip2 nya ..

    apa terinspirasi ka turki ..duh meuni beragam nya kulinaryy na..

    ReplyDelete
  3. sigana mah :D tapi aşure mah buah2an na dicampur langsung kecuali pake delima, delimana buat taburan...trus kacang2an itu ditaburin juga. sok geura bikin

    ReplyDelete

Tip dari turis Albania

  sewaktu nongkrong di depan toko ada ibu ot yang nanya harga jaket yang digantung di atas pintu (otomatis menghadap ke toko). pas balik bad...