Bus Mogok Berbuah Teman Baru


Firdevs namanya teman baruku ini. Cewe cantik yang sering bareng satu bus denganku.
Awalnya kami tidak pernah bertegur sapa, saling senyum pun ga pernah. Sehingga suatu sore, di dalam bus yang belum melaju itu terasa panas. Semua jendela tertutup, tapi pintu-pintunya terbuka.
"Boleh saya buka jendela ini?" tanya Firdevs, karena bukaan jendela ada di dekat saya.
"Oh ya, silakan buka aja," jawab saya.
Sejak saat itu, kami saling senyum dan menyapa di dalam bus. Setiap saya naik bus, dia sudah ada di dalam, karena dia naik bus di 2 halte sebelum saya. Pulangnya pun, dia yang turun duluan.
Dan tadi pagi, bus yang kami tumpangi mogok di dekat rumah sakit Anadolu di kaki bukit. Dari sana, kami pun jalan kaki bareng. Lumayan deh olah raga pagi jalan santai 2 km.
Kami memang jalan bareng berdampingan, tapi setengah perjalanan kami tidak mengobrol karena ga saling kenal 😃
"kamu kerja di mana?" akhirnya saya memulai percakapan setelah lebih dari setengah perjalanan kami jalan bersama.
"Saya kerja di balai kota, bagian çözüm masası (meja solusi)," jawabnya.
Dari situ mulailah mengalir percakapan kami. Katanya dia sebenarnya udah tahu tentang saya... bahwa saya orang Indonesia, menantunya bapak A, punya toko baju, dsb. wesssss ternyata 😃
Terakhir saya tanya nama dia. Namanya Firdevs (Firdaus dalam bahasa Indonesia). Dia pun balik menanyakan nama saya.
"Memnun oldum (senang bertemu/berkenalan denganmu)," katanya.
"Bende memnun oldum (saya juga)," ucap saya.

Kami pun berpisah di depan toko. Dia masih harus berjalan menuju balai kota sekitar 500 meter lagi. 

No comments:

Post a Comment

Tip dari turis Albania

  sewaktu nongkrong di depan toko ada ibu ot yang nanya harga jaket yang digantung di atas pintu (otomatis menghadap ke toko). pas balik bad...