Semalem hampir jam 7, lagi nungguin pintu bus dibuka, ada turis nanya, "Excuse me."
"Yes," jawab saya.
"Di mana beli tiket?" tanya si turis.
"Tiket apa?" jawab saya balik bertanya.
"Tiket bus ini," jawabnya sambil menunjuk bus yang ada di depan kami.
"Ga perlu tiket. Nanti bayar di dalam," jelas saya.
"Yes," jawab saya.
"Di mana beli tiket?" tanya si turis.
"Tiket apa?" jawab saya balik bertanya.
"Tiket bus ini," jawabnya sambil menunjuk bus yang ada di depan kami.
"Ga perlu tiket. Nanti bayar di dalam," jelas saya.
Udah, saya menghadap ke bus. Si turis di belakang saya ntah ngomong apa sama temannya. Tapi saya penasaran. Ini turis mau ke mana. Biasanya turis mau ke castle naik bus no. 4. Sedangkan bus yang depan kami ini no.7, tujuan ke daerah rumah saya di bukit.
Saya balik lagi ngehadap si turis dan bertanya, "Where do you want to go?"
"Istanbul," jawabnya.
Glek... unpredictable answer.
"Istanbul," jawabnya.
Glek... unpredictable answer.
Waduhhh ini turis salah terminal. Terminal kecil ini hanya untuk bus-bus dalam kota. Terminal bus antarkota jauh dari sini.
"You must go to bus station," ucap saya.
Si turis bengong.
Euhh saya juga bingung ya. Wong sekarang juga lagi di bus station hehe.
Si turis bengong.
Euhh saya juga bingung ya. Wong sekarang juga lagi di bus station hehe.
"Gini, untuk ke istanbul, kamu harus pergi ke bus station yang lain. bukan di sini," jelas saya.
"Di mana?" tanyanya sambil memperlihatkan aplikasi peta di hpnya.
"Di mana?" tanyanya sambil memperlihatkan aplikasi peta di hpnya.
Aduh saya ga bisa cepat nunjukin di map sekarang. Coz udah mau naik bus.
Saya tunjukkan manual aja coz dekat kurleb 2 menit jalan kaki.
"Begini. Lihat. Ke sana, nanti belok kanan terus belok kiri. Ada LCW, nah tunggu depan situ. nanti naik bus no 1 or 101. bilang aja otogar."
Si turis sih bilang OK dan langsung jalan menuju arah yang saya tunjukkan. Semoga aja ga nyasar.
No comments:
Post a Comment