Sebuah Pelajaran


Sebelum Ramadan, suami cerita tentang seorang abla teman kami. sebut saja abla A.
Katanya si abla cerita kalau suaminya selingkuh. udah 2 tahun ga pulang ke rumah. tapi kamu kalau ketemu dia pura-pura ga tau aja ya.

Saya sering pulang bareng sama si abla A tapi dia ga pernah cerita. waktu Ramadan pernah bareng lagi, dia ga cerita juga. tapi kemaren, pas turun dari bus, tiba-tiba si abla bilang gini: "Dian, suami saya udah ga suka lagi sama saya."

"Eh, kenapa?"
Curhatlah si abla. Kami ngobrol beginian di belakang rumah saya di pinggir jalan pas jalan masuk ke gang rumah si abla.

Padahal ya si abla ini cantik, baik, dan mereka sudah lama banget menikahnya. anak 3 sudah besar semua. anak pertama sudah menikah dan punya anak. berarti kan mereka sudah punya cucu. anak kedua dan bungsu udah kerja.

ahh dasar ya, ntah apa yang dicari oleh si suaminya. Dia minggat dari rumah demi seorang wanita yang saat itu masih bersuami. si wanita punya anak 3 yang masih harus dibiayai, yang salah satunya berkebutuhan khusus. ga tau ini si wanita apa sudah diceraikan oleh suaminya atau belum. kemaren curhatnya belum beres.

untungnya si abla bekerja. jadi dia tidak tergantung pada suaminya untuk urusan uang.

"Anak-anak kamu bilang apa?" tanya saya.
"Mereka terserah saya. mau cerai atau mau dibiarkan saja terserah," jawabnya.
"Untung kamu bekerja, jadi kamu ga tergantung sama dia. kamu punya uang sendiri." ucap saya menghiburnya.
"Iya saya mah alhamdulillah punya uang sendiri, nanti saya punya pensiunan sendiri," ucapnya berusaha menghibur dirinya juga.
"Ah dasar suami bodoh," ucap saya kesal.
Dia malah ketawa mendengar ucapan saya ini :D

Seperti biasa kami selalu ketawa ketiwi kalau ngobrol di perjalanan pulang.
"Saya happy kalau ketemu kamu," ucapnya.
Alhamdulillah kalau saya bisa membuatnya happy walau hanya beberapa menit saat jalan menuju rumah.

Saya pikir dia ga akan cerita tentang ini pada saya. ternyata si abla curhat aja mengalir kemaren sore.

Semoga si abla bisa lebih tegar dalam menjalani kehidupan ke depannya, aamiin. Pastinya Allah telah menyelipkan hikmah bagi si abla di balik drama ini.
bagi para pembaca, semoga ada pelajaran yang bisa dipetik dari cerita di atas.

No comments:

Post a Comment

Hati-hati

Beberapa bulan lalu, ada 2 turis cantik (asal finland) datang ke toko saya. mereka masuk seperti yang terburu-buru. melihat-lihat tunik dan ...