Sebelum menikah, saya bekerja di KM HaKI İTB. Suami saya (pacar saya kala itu) tahu kalau saya bekerja. "Nanti kalau sudah menikah, kamu jangan bekerja. Kamu jadi ibu rt aja," katanya.
Setelah menikah, saya pun jadi ibu rt. Di rumah seharian. Saya sih asyik-asyik saja. Malahan enak di rumah, bisa santai, internetan bebas, dan juga bisa bebas berkarya. Saya sudah bertekad untuk memanfaatkan internet semaksimal mungkin, kalau bisa menghasilkan uang dari internet. Alhamdulillah kesampean.
Dulu, toko ini milik ayah mertua. Setiap Jumat saya datang ke toko dengan ibu mertua, tujuan ke pasar Jumat dan membantu bapak mertua kalau ada turis yang datang. Sejak saat itu saya sudah berhasil menjual baju pada turis yang datang ke toko.
Tahun 2006, bapak mertua buka cabang di tempat lain, dan toko ini mulai dikelola oleh suami. Dulu di toko kami ada pegawai. Penghasilan waktu itu lumayan, jadi bisa menggaji pegawai. Meskipun toko dikelola oleh suami, saya tetap ke toko hanya hari Jumat. Karena di toko ada pegawai. Lambat laun kami melepaskan pegawai dan tidak pernah merekrut lagi. Karena pegawai tidak bisa diharapkan. Lupa tahun berapa mulai tidak ada pegawai. Sejak saat itu, kalo suami ada perlu keluar, saya dipanggil untuk menggantikan jaga toko.
Tahun 2011, kami jaga toko barengan. Saya pergi ke toko siangan. Masak dulu untuk bekal makan siang. Suatu hari jam 9 pagi suami nelepon, "Pengen pizza buat makan siang."
Gubrak, saya mau pergi ke toko jam 10. Dia nelepon jam 9 dan bilang pengen pizza. Emangnya saya pesulap???
Dengan kekuatan bulan, saya pun membuat pizza. Adonannya tidak didiamkan agar mengembang dulu, tapi langsung dicetak menjadi pizza. Dan... hasilnya tetap mengembang. Menunggu pizza matang, saya langsung siap-siap. Setelah siap berpakaian, pizza pun siap diangkat dari oven. Sampe di toko, suami lahap bener makan pizza. Ga inget nawarin saya yang buatnya ckckck
Tahun 2012, anak masuk TK. Saya tetap ke toko setelah urusan anak selesai. Kalau ada rapat wali kelas pun, saya yang hadir. Karena di sekolahan ini para ibu yang aktif, bapak-bapaknya jarang.
Tahun 2016, suami dapat kerja sesuai skillnya sebagai Sarjana Pertanian (tahun 2005-2007 pernah juga bekerja sebagai sarjana pertanian, karena gaji tidak memadai, jadinya berhenti). Hal ini membuat saya jadi full time di toko sendirian.
Eehh katanya saya ga boleh bekerja dan tinggal di rumah saja jadi ibu rt. Ternyata keputusannya bisa berubah 180 derajat.
No comments:
Post a Comment