Orang Baru


Setiap pagi, saya menunggu bus dengan orang yang sama. Tapi tadi ada orang baru. Entah dia ini orang baru pindah ke daerah ini, atau memang dia baru pertama kali naik bus.
Ketika saya datang ke halte, saya berdiri di dekat halte. Karena di sana tersinari matahari, itung-itung moyan kalo kata orang sunda mah. Di halte dingin, ga ada sinar matahari. Si mba (orang baru) ini mendekati saya dan menyapa. Saya balas sapaannya.
Dia nanya apakah saya mau ke daerah pasar jumat, saya jawab ya. Terus dia nanya rumah saya di mana, mulai kepo nih orang. Lalu dia bilang bahwa rumahnya daerah atas. Terus dia nanya ga ada libur kerjanya, aduh pengen tahu aja orang ga kenal juga. Pokoknya tipikal orang Turki kalo kepo seperti ini. Mungkin dia mencoba untuk ramah, tapi saya ga suka caranya. Saya jawabin pertanyaannya sambil ngebaca pesan di wa grup dan balas pesan messenger.
Waktu saya tanya mau ke daerah pasar jumat, dia jawab ya. Dan katanya dia mau ke RS (pemerintah). Tapi dia ga bilang kalo ini pertama kali naik bus di daerah ini. Saya pikir dia udah tahu harus naik bus yang mana dan turun di mana. Karena dia ga bilang dan ga nanya, jadi saya ga ngasih tahu.
Jam segitu, bus menuju sentrum (daerah pasar jumat) itu ada dua, nomor 5 dan 7. Namun, kedua bus ini berlainan rute. No 5 naiknya di seberang halte dan meluncur lansung ke bawah bukit. Sedangkan nomor 7, naiknya di halte dan bus ini melaju berlawanan dengan nomor 5. Bus nomor 5 datang lebih cepat dari nomor 7. Saya dan teman yang setiap hari nunggu bareng, naik bus ini. Si mba baru ini meskipun heran, ikut naik juga.
Di perempatan dekat daerah pasar jumat, banyak orang yang turun. Saya ngasih tahu ke si mba untuk turun, tapi dia menolak untuk turun. Saya pikir dia udah tahu di mana harus turun, jadi saya biarkan saja. Di halte terakhir, saya dan teman turun, si mba diem aja di dalam. Ketika saya nyebrang, saya lihat si mba turun juga. Kayaknya disuruh supir untuk turun, karena itu pemberhentian terakhir.
Sebelum ke toko, saya mampir dulu ke minimarket untuk beli camilan dan minuman. Ketika saya keluar, ehhh ketemu si mba lagi. Si mba nyamperin saya dengan wajah yang berharap dikasih tahu harus naik bus apa menuju RS.
"Tadi saya bilang kamu harus turun di sana," ucap saya agak kesal.
"Iya saya ga tahu soalnya, ini baru pertama kali," ucapnya dengan nada yang kecapean.
Deuhhh tadi kepoin saya bisa. Kenapa ga nanya tentang transportasi ke RS aja lebih bermanfaat.
Ketika hampir nyampe ke toko, saya bilang ke dia untuk jalan kaki ke main street dan di sana naik bus nomor 2. Dia pun berjalan menuju main street dan saya nyebrang menuju toko. Semoga aja dia ga salah naik bus dan ga kesasar, aamiin.

No comments:

Post a Comment

Hati-hati

Beberapa bulan lalu, ada 2 turis cantik (asal finland) datang ke toko saya. mereka masuk seperti yang terburu-buru. melihat-lihat tunik dan ...