Bisa karena terpaksa


Kemarin siang, saya pergi ke poliklinik gigi. Toko dijaga oleh anak. Istrinya adik ipar akan datang ke toko untuk menemani. Hari jumat kemungkinan toko didatangi oleh turis lebih banyak daripada hari lain karena di sekitar toko ada pasar jumat.
Saya sedikit khawatir, anak saya ga bisa menangani turis turis. Ternyata dugaan saya salah besar. Ketika saya pulang, anak laporan bahwa dia dapat menjual ratusan lira kepada dua turis yang datang. Alhamdulillah.
Ya memang anak ini suka malas jika diajak bicara bahasa indonesia atau inggris, tapi dalam keadaan terpaksa dia bisa.
Seperti waktu di bandung, jika ada saya, dia nunggu saya yang nerjemahin. Tapi kalo dia main di rumah sepupunya tanpa saya, dia bisa komunikasi bahasa indonesia.
Kemarin pun begitu. Ketika saya sedang menulis pemasukan, saya melihat teteh penjual okra ga ngerti yang turis bicarakan. Biasanya saya yang bantu mereka. Tapi karena saya sedang sibuk nulis, saya minta anak bantu terjemahin. Anak pun pergi membantu dan ternyata bisa.

No comments:

Post a Comment

Sebuah Pelajaran

Sebelum Ramadan, suami cerita tentang seorang abla teman kami. sebut saja abla A. Katanya si abla cerita kalau suaminya selingkuh. udah 2 ta...