Menjelang Idul Fitri yang lalu pastinya banyak yang belanja baju lebaran di toko kami. Termasuk salah satu keluarga yang terdiri dari bapak, ibu dan anak perempuan. Sementara sang ibu mencoba pakaian ditemani anak perempuannya, sang bapak mengobrol dengan suami saya dan saya ikut mendengarkan obrolan mereka.
Cerita punya cerita, mereka punya usaha market (warung di perumahan) yang mana menjual miras di dalamnya. Bapak itu bilang kalau di marketnya sampai tahun lalu menjual miras. Mulai tahun ini tidak menjual lagi katanya.
Menurut pengakuannya, selama menjual miras, penghasilannya tidak terasa. Bisa diibaratkan hanya plus plos saja. Tahun ini mulai terasa berkahnya. Memang saat menjual miras, penghasilan bisa dibilang banyak. Namun mengalir pergi entah kemana. Setelah stop menjual miras, meskipun penghasilan yang didapat tidak banyak namun terasa keberkahannya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Apakah di Turki ada tukang urut?
jawabannya ADA, disebut ÇIKIKÇI (dibaca: ceu-keuk-ceu). profesi ini bukanlah profesi yang formal dimana terdapat tempat praktek dengan pla...
-
Copas dari status teman di FB. Mohon bagi para blogger utk bantu menyebarkannya, agar tidak ada yang jadi korban lagi. **** FYI... This...
-
Aksi teranyarnya kali ini memakan korban seorang warga negara amerika bernama Jill yang tinggal di Bulancak-Giresun. Bahkan Jill suda...
-
berikut adalah daftar bumbu dapur serta rempah-rempah yang ada di turki, mudah2an dapat membantu temen2 atau ibu2 indo yang sedang ata...
No comments:
Post a Comment