Kami sering pergi ke pantai bersama tapi tidak untuk berenang melainkan hanya untuk jalan-jalan sore (JJS). Itu pun tidak berlama-lama karena suamiku harus cepat kembali ke toko, untuk mengurus tokonya.
Seperti biasa hari minggu sore kami JJS ke daerah pantai. Si anak merengek ingin berenang karena melihat banyak orang yang berenang disana. Karena anak masih kecil, biarin dech berenang cuma pakai celana dalam saja. Saya pun membuka baju si anak dan hanya menyisakan celana dalamnya (karena saat itu memang tidak ada persiapan untuk berenang). lalu suamiku pun menggulung celana panjangnya dan membawa si anak ke air. meskipun tidak sungguh-sungguh berenang, tapi si anak senang bermain air di pantai yang mana membuat celana si ayah menjadi basah. Meskipun celananya jadi basah tapi tak apalah yang penting si anak senang. Sekalian saja suamiku memandikan si anak dengan air laut. Karena keringet buntet suka melanda si anak saat musim panas dan menurut informasi dari tetangga bahwa air laut bisa jadi obat untuk keringet buntet maka kuminta suamiku untuk memandikannya. dan memang betul setelah mandi air laut si anak tidak pernah keringet buntet lagi
Saat itu aku hanya bisa melihat saja mereka bermain air dengan penuh rasa iri tentunya. setelah mereka puas lalu kami pun bergegas pulang. kami pun merencanakan untuk berenang minggu depan.
Minggu depan yang dinantipun tiba. Aku dan anak pergi ke toko seperti biasa tapi kali ini membawa perlengkapan untuk berenang, sedangkan suami sudah berada di toko. dari toko kami menuju pantai jalan kaki seperti biasa. sampailah di pantai, kami pun ganti pakaian di ruang ganti yang tersedia. Aku tidak memakai pakaian renang tapi memakai pakaian biasa saja. blus lengan panjang, salvar (celana gombrang khas turki yang suka disebut celana aladin, bahan katun motif bunga-bunga untuk wanita dan katun polos warna hitam untuk laki-laki), dan tentunya tetap memakai jilbab praktis.
Kami pun berenang bertiga, aku sedikit-sedikit mengajarkan si anak berenang. sedang asik-asiknya berenang aku merasakan kalau salvarku terbuka. wah ternyata salvarku sobek. mana sobeknya besar lagi (dari mata kaki sampe ke paha). wah gawat nih, bagaimana aku keluar dari air??? aku memanggil suamiku lalu ia pun memintaku untuk cepat-cepat ganti baju. untung salvar ini celana gombrang jadi aku melipat-lipatnya dan jalanku pun kakinya rapat-rapat. akhirnya sampai juga ke tempat ganti. aku pun ganti baju cepat-cepat karena banyak yang ngantri di luar. setelah beres aku memandikan anakku dengan air bersih dan mengganti bajunya. lalu suami pun ganti baju. setelah kami semua beres, kami pun bergegas pulang.
Lumayan dech biar pun tak bisa belama-lama berenang karena tragedi salvar tapi aku senang bisa berenang di pantai Alanya.
*************
tulisan ini diikutkan dalam lomba temenan ama air yang dihost oleh mba vina
***********
haha, kenapa celana Ayah basah malah dijempolin, m'Dian?! :p
ReplyDeletesukurin aja itu mah celananya basah soalnya si anak udah lama pengen berenang di pantai (saya juga) tapi ayahnya ga ada waktu terus jadinya itu bawa anak berenang tanpa persiapan.....harus rela dech basah2an heheh :D
ReplyDelete