Hadiah dari turis Jerman



Tadi pagi di bus, ketemu lagi dengan pasangan turis ini. Saya naik bus lebih dulu. Setelah bus turun bukit, pasangan ini naik bus dekat rumah mereka.
Ketika mereka akan duduk (kursinya menghadap ke belakang), si ibu yang pertama melihat saya. Lalu ia dadah ke saya. Saya pun balik dadah ke si ibu. Kemudian si bapak melihat saya. Si bapak pun dadah ke saya. Saya mengangguk lalu dadah. Ada ibu turki duduk di depan saya. Dia geer. Soalnya pas ibu turki nengok ke saya, saya udah ga dadah. Disangkanya mereka dadah ke dia. Si ibu dadah aja ke mereka.
Tak lama kemudian, ibu turis berdiri dan mendekati saya. Si ibu mengeluarkan sesuatu berbungkus kresek merah dari tasnya lalu memberikannya pada saya. Mereka turun duluan. Ketika turun, mereka dadah lagi ke saya. Tentunya saya juga dadah balik ke mereka. Ibu turki di depan saya geer lagi. Dia ikutan dadah juga.
Sesampainya di toko, saya buka bungkusan kresek merah pemberian ibu turis. Ternyata krem pelembab. Alhamdulillah.
Saya mengenal pasangan turis lansia ini sudah cukup lama, sebelum anak saya bersekolah. Si bapak orang Jerman dan si ibu orang Korsel, mereka membeli vila di sini. Waktu itu kami bertemu di bus no. 7 jurusan ke daerah rumah kami. Bus yang kami tumpangi tadi. Pertama ketemu, mereka udah langsung bisa menebak bahwa saya orang Indonesia. Walaupun saat itu percakapan kami ga nyambung, hehe.
Saya bertekad untuk bisa bahasa Jerman dan sekarang sedang mempelajarinya, agar bisa bicara dengan mereka dan juga dengan turis jerman lain yang datang ke toko saya. Si ibu udah sedikit bisa bahasa turki. Kadang nanya ke saya juga pake bahasa turki.
Terpikir untuk memberi hadiah juga pada ibu turis. Hadiah apa ya?

No comments:

Post a Comment

Apakah di Turki ada tukang urut?

  jawabannya ADA, disebut ÇIKIKÇI (dibaca: ceu-keuk-ceu). profesi ini bukanlah profesi yang formal dimana terdapat tempat praktek dengan pla...