Dimulai 3 minggu yang lalu, saya mencium bau gas (lpg) di rumah. Saya dekati kompor, ga kecium bau gas. Saya endus tabung gas, ya tercium bau gas di sana. Bocor di mananya ya?
Saya bilang ke suami tentang bau gas ini. Suami bilang ga apa-apa. Saya minta anak agar pamannya (adik ipar saya) memeriksa tabung gas. Adik ipar pun datang untuk memeriksa. "Gak ada apa-apa kok," komentarnya setelah memeriksa tabung gas.
Sementara saya lega. Tapi, setelah itu dan berhari-hari, saya selalu mencium bau gas di rumah. Anak pun mencium bau yang sama. Setelah 2 minggu, suami membeli regulator baru, karena dipikirnya regulator bocor. Ia memeriksa kompor saat posisi regulator tertutup, tapi kompor bisa dinyalakan. Itu pertanda ada kebocoran.
Digantilah regulator. Saya pikir sudah aman karena regulator sudah diganti. Ternyata keesokan hari, bau gas masih tercium. Ini yang bocor apanya? Apa kompornya rusak? Apa selangnya yang bocor? Aduh saya jadi takut.
Kamis malam, gas habis. Saya jadi enggan mengganti dengan gas baru. Saya biarkan sampai Jumat malam.
"Gas habis," ucap saya pada suami.
"Ganti aja," ujarnya.
"Kamu ga periksa dulu apa yang bocor?" tanya saya.
"Itu kayaknya tabungnya yang bocor," jawabnya.
"Kok tabungnya bocor. Kan ada regulator berarti ketutupan donk," komentar saya.
"Itu tabung jarumnya jatuh, jadinya ga ada sekat lagi. Itu jadinya bocor," jelasnya.
"Ohh pantesan, waktu itu saya buka regulator ada suara jessss," ucap saya.
Iya bener, waktu saya meriksa tabung gas, saya buka regulator dan tabung mengeluarkan bunyi "jessss". Dasar aja saya gak ngerti kalau itu menandakan tabung bocor.
Jumat malam pulang dari toko, saya ganti tabung gas. Setelah diganti dan posisi regulator tertutup, saya coba nyalakan kompor, tidak menyala. Berarti tabungnya OK, tidak bocor. Tabung yang diganti ditempeli tulisan "BOCOR " agar diketahui oleh penjualnya nanti.
Alhamdulillah ga ada bau gas lagi :)
No comments:
Post a Comment