Mutlumusun? (Apakah kamu bahagia?)

Di sini, saya sering mendapat pertanyaan seperti ini: "Mutlumusun?" --apakah kamu bahagia?--
Iiiihhh iseng amat ya pertanyataannya. Pengen tau banget kesannya.

Kadang saya menjawab: "mutluyum" --saya bahagia--, kadang saya hanya menjawabnya dengan senyum saja. Dan seringnya saya menggerutu dalam hati saja: "Kalo ga bahagia, mana mungkin saya bertahan di sini. Pastinya sejak lama juga saya udah hengkang."

Diam-diam saya mengamati tentang perkawinan di Alanya yang mana masih banyak perkawinan karena dijodohkan dan perkawinan antar kerabat. Ada yang menjalaninya dengan pikiran cinta akan datang kemudian. Tapi tak sedikit yang berbahagia. Ada pula yang kawin lari karena cinta tak direstui orangtua.

Nah...yang kawin lari ini patut dipertanyakan kebahagiaannya? Toh menikah tanpa restu orangtua, apakah bisa bahagia? Saya pun pernah disangka kawin lari, kabur dari Indonesia dan menikah di sini. Seorang pembeli di tokoku yang tidak mengenalku bertanya seperti ini kepada saya setelah ia tahu kalau saya menikah dengan orang sini: "kamu udah baikan dengan orangtua kamu?" Sedikit kesal dengan pertanyaan ini karena saya tahu apa maksudnya dia, pasti saya disangka kawin lari. Tapi harusnya dia tanya-tanya aja donk ke saya biar ga nyangka kayak gini. Saya pun jawab seperti ini: "Saya ama orangtua saya baik-baik aja kok. Kami menikah di Indonesia, bikin resepsi di sana, Di sini juga resepsi lagi." Dia kaget mendengar jawaban saya, "Oh...saya tidak tahu," jawabnya. Makanya mba, kalau ga tau itu nanya jangan asal nebak hehehe

Lalu pertanyaan itu pun muncul darinya, "mutlumusun?" ...



No comments:

Post a Comment

Hati-hati

Beberapa bulan lalu, ada 2 turis cantik (asal finland) datang ke toko saya. mereka masuk seperti yang terburu-buru. melihat-lihat tunik dan ...