saya ingin menunjukan tentang tempat asal kami berdua, jadi saya attachkan gambar sesuatu yang menjadi icon atau landmark dari kota masing2
sepertinya udah firasat saja, sebulan sebelum ada kabar klo si "dia" akan datang, saya udah design kartu undangan buat menikah nanti. tapi design bentuk aslinya tidak begini, bentuk asalnya saya design beramplop dan isinya 1 lembar (tapi tidak bolak balik). tapi setelah dia datang dengan tujuan untuk menikah dengan saya, dan waktu yang serba mepet maka saya edit design itu menjadi tanpa amplop karena undangan ini harus dicetak dalam waktu satu malam sajah. temanku yang cetak undangan ini (karena dia punya percetakan) bilang kalo menuruti bentuk design asal (memakai amplop) itu ga bisa selesai dalam satu malam berarti bentuknya harus di-simple-kan lagi designnya alias tidak usah pakai amplop, jadi materi yang ada di amplop sebagian saya pindah ke kartunya dan sebagian lagi tidak saya pakai (padahal ada puisi cintanya :D) dan jadilah kartu yang bolak balik.
selesai saya design kartu itu langsung saya print di kertas biasa dan bawa pulang. dalam design itu sudah saya cantumkan nama saya dan dia. sampe di rumah saya tunjukan sama mamah.
saya: mah, kalo saya nikah nanti, saya pengen ini kartu undangannya.
mamah: silakan aja, itu mah urusan kamu. tapi gimana kalo laki2nya bukan "dia"??
saya: tinggal ganti aja nama laki2nya (walaupun dalam hati berharap banget kalo dia akan datang)
memang ini semua sudah direncanakan Allah, akhirnya awal bulan maret, si "dia" nelpon mengabarkan kalo 21 maret akan datang.
jadilah kami menikah (30 maret 2005) dan kartu undangan yang seperti pada foto ini yang disebar untuk mengundang para undangan.
bahagia selamanya :)
ReplyDeleteamiin :)
ReplyDelete