Minta Doa Pada Pembeli

Seorang nenek datang ke toko saat hari masih bisa dibilang pagi. Nanya jaket dengan bahan tertentu yang mana kami tidak menjual jaket bahan itu. Lalu si nenek lihat-lihat dan ia menyukai suatu jaket dan mencobanya. Si nenek serasa tak ingin melepasnya tapi tak suka dengan harganya meskipun sudah saya turunkan. Tapi uangnya tetap tak mencukupi. Ia tunjukkan uangnya 20 TL 82 lembar 10 TL) dan beebrapa uang koin 1 TL.

Harga terakhir yang saya beri agar kami pun dapat mendapat sedikit untung adalah 30 TL. Harga di price tag 72,5 TL. Normalnya harga serendah-rendahnya jika ingin punya untung yang normal adalah 50 TL.

Si nenek keluar tapi enggan pergi. Dia duduk di kursi depan toko. Saya suka ga tega jika melihat seperti ini. Saya sarankan agar nenek tanya ke toko lain siapa tahu ada yang lebih murah. Tapi si nenek ga mau, duduk aja.

Saya telpon suami (yang sedang di Konya untuk kuliah) untuk minta ijin ngasih jaket tersebut dengan harga 20 TL. Sepertinya suami sedang di kelas, ga kedengaran ngomong apa. Saya anggap aja diijinkan.

Lalu saya tuntun si nenek masuk ke toko lagi.
"Ini saya kasih harga segitu," ucap saya pada si nenek.
si nenek girang banget.
saya masukin jaket ke kantong. Terus si nenek ngeluarin uang yang tadi dan recehannya.
"yang ini cukup," uajar saya sambil menunjuk uang kertasnya.
"doakan kami ya," pinta saya pada si nenek.

si nenek pun langsung mendoakan dan mencium saya.


No comments:

Post a Comment

Apakah di Turki ada tukang urut?

  jawabannya ADA, disebut ÇIKIKÇI (dibaca: ceu-keuk-ceu). profesi ini bukanlah profesi yang formal dimana terdapat tempat praktek dengan pla...