Sudah tua


Kemarin ada pasangan kawin campur datang ke toko. Suami turki istri finlandia dengan 3 anaknya.
Mereka mau beli kemeja untuk ibu si istri. Saya kasih tunjuk beberapa warna dengan ukuran yang diinginkan kemudian dicoba oleh si istri. Kalo bajunya kegedean di istrinya berarti cukup di ibunya.
Terus si suami ngasih tunjuk satu model. Eh komen si istri katanya modelnya untuk orang yang udah tua.
Si suami ngomong ke saya.
"Katanya yang ini untuk orang yang sudah tua. Ibunya kan sudah tua." 😆

Paman Botak Mati? part 2

Update
Ternyata paman botak telah tiada 
Ketika ambulans datang dan tim medis menuju rumah, suami dkk mendobrak pintu. Saat itu polisi masih di jalan.
Paman sudah terkapar di sofa. Menurut pemeriksaan tim medis, paman sudah tiada sejak 6-8 jam yang lalu (ini berita sebelum maghrib).
Siapa yang ngeh pertama kali ttg ini?
Tukang teh di belakang merasa aneh, kenapa si paman seharian ga keluar rumah. Dia berinisiatif melihat ke rumahnya di lantai 5. Tapi ga dibuka pintunya. Dia kemudian cerita pada yang lain termasuk suami saya. Lalu ditelpon deh ambulans dan polisi.
21:30
Jasad masih ada di atas. Belum dibawa pergi oleh ambulans karena jaksa belum datang.
Di turki, jika jaksa belum datang ke tkp, maka jasad yang ada tidak boleh diutak atik dan dibawa keluar tkp kecuali diperiksa oleh tim medis dan polisi.
Innalillahi wainna ilaihi rojiun.
Al fatihah.
21:54
Ketika mau pulang naik bus jam 22. Saya melewati depan area tkp, terlihat mobil jenazah yang dikirim oleh pemkot terparkir di sana. Berarti jenazah masih di rumah.
Sekilas mendengar salah satu petugas pemkot yang sedang bicara di telpon, "kematiannya mencurigakan."
Duh jadi kepo.
Jika ada yg nanya di mana keluarganya?
Saya ga tau, ga nanya nanya ke suami yang kenal dekat dengannya. Yang pasti si paman punya anak tapi saya ga tau ttg itu.

***

Semalam, setelah jaksa datang dan memeriksa, jenazah lagsung dibawa ke lembaga forensik di Antalya untuk diotopsi. Saya tidak tahu apa hasil otopsinya. Yang pasti sore hari ini, jenazah dimakamkan di Alanya.





Paman botak mati?


Aduh mau nulis kabar ini saya merinding.
Suami ngasih tahu kalo paman botak mati. Ga tau sih mati atau ga karena ia di dalam dan pintu tidak dapat dibuka dari luar tanpa kunci. Ia terkapar di rumahnya, di lantai atas gedung ini (satu gedung dengan toko saya).
Paman ini hidup sendiri. Tidak ada yang berani untuk membuka pintu karena takutnya disalahkan. Ditelpon polisi dan ambulance. Barusan ambulance dan masih menunggu polisi datang.
Apakah si paman sudah mati?
Nanti saya update setelah ada kabar terbaru.





Turis Albania


Barusan datang sekeluarga turis albania yang tinggal di jerman. Asalnya si ibu melihat-lihat di luar. Saya sapa dan mempersilakan masuk. Ada suaminya juga. Saya masuk setelah si ibu. Kemudian si bapa di belakang saya. Ternyata di belakangnya masih ada dua anak cowonya yang jangkung dan ganteng. Masing masing ngucapin salam ketika masuk. Saya pun membalasnya satu per satu.
Si ibu langsung memilih tunik dan dress dan mencobanya. Ketika si ibu mencoba, saya ngobrol dengan mereka. Anak anaknya juga ikut ngobrol. Malah anak yang gede nanya gini "Apa bahasa indonesianya 'thank you'?".
"Terima kasih," jawab saya.
Ia mengulangi perkataan saya tanpa salah. Bisaan euy 
Pertamanya si bapa nanya saya, "are you Indonesian?"
Setelah itu hening sejenak. Lalu saya buka percakapan dengan menanyakan tentang alanya. terus kami bergantian bertanya.
Ternyata anak anak ini 4 bersodara. yang dua lagi cewe lebih tua (25 dan 22). mereka ga ikut ke alanya. dua anak ini 19 dan 15.
Yang umur 19 yang suka nanya nanya. yang 15 mah ikutan senyum aja.
Setelah si ibu beres mencoba dan fix mau beli yang mana, kami pun bertansaksi. Ketika meninggalkan toko si bungsu bilang "terima kasih" 

Cewe-Cewe Kazan


Kazan adalah ibukota dari Tatarstan. Orang Tatar biasanya bisa sedikit bahasa turki. Tapi ga tau dengan cewe-cewe yang cantik ini. Mereka hanya ngomong bahasa Rusia tanpa mempedulikan saya yang kagak ngarti.
Ceritanya gini. Jumat lalu, si mba yang kerja di toko seberang, membawa Tiga cewe-cewe ini ke toko saya. Katanya mau nyari baju baju panjang. Saya pun langsung melayaninya.
Tiga cewe ini baik sih, ga nawar pula. Iya iya aja dengan harga yang saya kasih. Cuman di akhir nanya ada diskon ga. Yah wajar itu mah.
Tapi, mereka teh meni egois. Ngomong aja nyerocos bahasa Rusia. Dari sekian kalimat yang dikatakannya, cuman beberapa yang saya pahami. Setiap ngomong, meluncur sekian kalimat, dan saya ngerti satu kata 
Misal pertama dia ngomong, yang ketangkep oleh saya, dia nyari big size. Saya tunjukkan yang ukuran besar. Dia ngomong lagi banyak. Yang saya ngerti cuma satu kata yaitu "ukuran 54". OK lumayan lah, bagian ini kan yang penting.
Saya kasih baju yang diinginkan dengan ukuran segitu. Dia bawa meteran terus ngukur. Ternyata pas. OK jadi beli.
Terus pas mau bayar, dia lihat jaket dan tertarik. Saya kasih ukuran paling gede. Dia ukur juga pake meteran. OK juga.
Dia nanya harga, saya kasih tunjuk di kalkulator hp. Dia ngangguk-ngangguk tanda setuju.
"Ada diskon ga?" tanyanya.
OK lah saya kasih diskon 2 dolar. Dia seneng banget.
Sambil transaksi, mereka nanya bus yang menuju hotelnya. Tapi tetep nanya pake bahasa Rusia.
Ya udah saya nanya asal mereka pake bahasa Turki aja. Mereka bingung dech. Gantian donk jangan saya aja yang bingung 
Saya perjelas pake bahasa Inggris, bukan bahasa Rusia hehe
"Where are you from? Rusia?"
"Da (Ya) Rusia, Kazan, Tatar," jawab mereka.
Udah beres transaksi, saya kasih tunjuk dech jalan menuju terminal untuk naik bus ke hotelnya.

Main Hadang


Kemaren malam pulang dari toko, suami cerita tentang pegawe arab yang tidak punya etika.
Saya pernah cerita kan tentang toko yang nganggap pesaing, nah ini pegawe toko itu (yang orang arab).
Untuk memperjelas letak toko itu, saya kasih gambarannya seperti ini:
Utara <-- Toko pesaing (TP) -- Restoran -- Toko Sepatu -- Toko saya -- Toko sepatu --> Selatan
"Tadi siang ada hanut langganan dari arah selatan membawa turis ke toko kita. Eh, itu si pegawe arab langsung datang ngehadang turis turis itu untuk dibawa ke tokonya," cerita suami.
Lalu suami langsung menegur si pegawe arab itu, "Kamu ngapain, itu turis mau datang ke toko saya."
Memang sih tidak semua turis yang dibawa oleh hanut akan belanja di toko saya. Tapi karena si hanut membawa turis ke toko saya, ya sewajarnya si turis masuk dulu. Kalo ga beli ya keluar lagi. Dan bukan ga mungkin juga akan masuk ke toko itu nantinya.
Tapi caranya si pegawe itu ngehadang turis yang mau ke toko saya, sangatlah tidak etis.
Penjual itu, diam di tokonya atau di depan tokonya, bukan nyelonong ke depan toko orang lain dan menghadang customer yang akan masuk ke toko.

Mitir mitir


Tadi ada turis suami istri (kayaknya orang Somalia), mereka mau beli kain meteran. Tapi si bapaknya lucu ngomongnya.
"Do you have mitir mitir?" tanyanya sambil tangannya memperagakan gunting.
"Mitir mitir, whats that?" tanya saya heran.
Si istri pegang tunik, sambil nanya "Do you have this?"
Atuh ieu teh nanyakeun naon sih, si sayah kan jadi bingung.
Si bapak mengulang lagi, "Mitir mitir?"
Dia nunjuk ke baju trus tangannya kayak gunting lagi motong.
Hmmm, kayaknya ngerti dech mereka nanya apa.
Ohhh mau beli kain meteran...
"Sini saya tunjukkin," saya ajak mereka keluar.
"Itu di seberang toko kain meteran," ucap saya menunjukkan toko kain.
Mungkin maksud si bapak teh meter meter 

Nawar harga atau ngajak gelut?


Suatu hari saat summer last year ada bapa arab datang ke toko. Katanya ingin beli abaya (sepertinya untuk oleh-oleh. Saya kasih lihat modelnya dan si bapa udah ok. Harganya 150. Si bapa nawar 50 😳
Speechless
Saya bilang ga bisa dan si bapa pergi. Tak lama kemudian si bapa datang lagi dan menaikkan tawarannya. Saya sudah ilfil dan jadinya tidak berniat menurunkan harga.
Di hari yang lain saat summer this year. Datang sekeluarga bangladesh dibawa oleh hanut. Mereka terdiri dari 3 wanita (ibu di kursi roda dan 2 anak) dan 1 pria (bapaknya). Mereka ingin membeli longdress untuk summer (daster kali 😁).
Saya tunjukkan modelnya dan fix akan membeli 4. Sewaktu saya bilang harganya 150 per pcs. Eh si ibu bilang gini.
150 for 2 pcs.
😳

Harus Diet!


Bukan saya lo yang ngomong gitu 
Kemaren datang suami istri turis libanon yang tinggal di jerman. Si istri ngeborong di toko saya. Tapi mereka ini sepertinya sangat bersemangat.
Begini, si istri badannya big size, tapi si suami sangat menyemangatinya untuk diet. Si istri juga dia semangat untuk diet demi untuk memakai baju ukuran kecil.
"Saya ini asalnya kurus. 3 kali ngelahirin anak cowo, masih kurus. Setelah lahir anak cewe yang terakhir, baru deh meral kayak gini," ucapnya di tengah mencoba baju.
"What do you think?" tanyanya pada saya meminta pendapat atas baju yang dicobanya.
"Come on say to me, nice or not," tambahnya.
"It is nice, tapi sebelah sininya agak kekecilan sepertinya," jawab saya mengomentari.
"Ya, ini kekecilan. But its OK, I will diet," ucapnya sambil tertawa. "I will buy it," tambahnya.
Terus dia mencoba baju lainnya dan menunjukkan pada suaminya.
"It is nice. You must diet," komentar suaminya.
Ihhh ini suami istri sama aja heheh

Ancaman Turis Irak

Beberapa minggu lalu, ada sekeluarga Irak (bapa ibu dan anak cowo) datang ke toko saya. si ibu membeli salah satu dress. Setelah beres transaksi, ia meminta kartu nama dan saya pun memberinya. Hari Jumat lalu, ia datang lagi. Kali ini ia ga langsung datang ke toko saya. tapi ia nyasar dulu dan diantarkan oleh pegawe toko baju yang menganggap toko saya adalah pesaingnya.
Kali ini, ia belanja 2 dress. menawar alot. Saya tidak memberi harga yang ditawarnya karena kemurahan. Ia tetap membelinya tapi dengan sedikit ancaman.
"Saudara saya akan datang dari irak, tadinya akan saya bawa ke sini. tapi kamu ga kasih harga tawaran saya, jadi nanti ga akan saya ajak ke sini. nanti saya akan saya bawa ke toko lain untuk belanja," ucapnya
"Silakan saja bawa saudara kamu ke toko lain, ga masalah buat saya.," ucap saya.
"Kartu nama ini saya sobek saja ya. nanti saya ga akan datang ke sini lagi," ucapnya lagi.
"Silakan sobek saja, ga masalah kok ga datang ke sini lagi," ucap saya
Apakah dia ga sadar kalo rezeki kita sudah diatur oleh Allah? Rezeki saya datangnya dari Allah. Dia perantara saja. Dia datang ke sini karena dia dititipi rezeki saya oleh Allah.
Kalau misal Allah menitipkan rezeki saya ke saudara dia, walau dia ga ngajak saudaranya ke toko saya, bagaimana pun caranya si saudara akan datang ke sini dan belanja.
Tapi, misalnya si saudara diajak ke sini sedangkan Allah tidak menitipkan rezeki saya padanya maka bagaimana pun juga ga akan belanja di sini.
Jadi, take it easy aja. Rezeki kan sudah diatur oleh Allah. Ga perlu saya berharap pada manusia termasuk si turis irak ini 

Turis mali ngajak ngobrol


Summer tahun lalu, saya sempat dibuat bingung oleh turis mali yang tinggal di prancis. Tentu saja ia jago bahasa prancis tapi ga bisaeun bahasa inggris. Sedangkan saya bisa bahasa inggris tapi ga bisa bahasa prancis.
Si turis mengajak ngobrol saya dengan bahasa inggris. Bagus semangat belajarnya. Tidak takut salah dan juga tidak malu. Betul kalo belajar bahasa inggris harus seperti turis ini. Jadi nantinya bakal cepet menguasai.
Ketika dia bicara saya kadang bengong kadang juga mengerutkan dahi karena ga ngerti apa yang dikatakannya.
"Maksudnya gimana?" tanya saya ketika saya ga ngerti apa yang dikatakannya.
"Maaf ya bahasa inggris saya ga bagus. Tapi saya ingin ngobrol," katanya.

Bapa pakistan


Tadi jam 6an ada seorang bapak turis masuk ke toko. Dia orang pakistan yang tinggal di uk. Si bapa mau beli 2 abaya dan 2 scarf (akhirnya beli pasmina).
Sembari milih milih ukuran dan model abaya, saya sambil nanya asal si bapa ini.
Selagi saya mencari ukuran yang diinginkannya, si bapa nanya asal saya.
Ketika saya jawab Indonesia, si bapa bingung. Aduh waktu pelajaran geografi kamana si bapa teh.
"Itu di perbatasan rusia?"
"'Cina?"
Saya jadi pengen beli atlas buat ditaro di toko. Jadi kalo ada customer yang ga tau Indonesia, saya kasih liat aja di atlas 
Untung aja si bapa jadi beli 2 abaya dan 2 pasmina. Padahal tadi udah ga setuju ama harga diskon yang saya berikan. Dia udah keluar, eh balik lagi. Katanya dia ga mau keliling tempat lain, udah capek.
Baru nih ketemu turis pakistan dan tinggal di uk pula yang ga tau Indonesia. Ckckck

Come on haji


Kemarin selagi saya melayani turis maroko (3 orang), datang sekeluarga turis irak (6 orang) yang dibawa oleh hanut (nanti di post lain saya akan cerita ttg apa dan siapa hanut).
Si turis maroko akan pergi (ga jadi beli) karena merasa kemahalan harganya, si hanut bilang gini.
"She helps everyone, she is super woman."
Eh si turis maroko ga jadi pergi dan jadi membeli abaya untuk hadiah ibunya.
Lalu saya pun melayani keluarga irak yang dibawa hanut.
Mereka tertarik dengan longdress sifon. Dua orang mencoba. Setelah beberapa saat, akhirnya fix akan membeli 4 dress.
Kemudian saya berikan last price, tapi tetep aja ditawar. Last price dari saya 150 per dress. Saya ga bisa turun sih sebenernya karena ini udah harga termurah di antara toko lain. Apalagi kalo turis diantar oleh hanut, nanti kalo terjadi penjualan, harus kasih komisi 10% ke hanut (nanti diceritakan jg ttg ini).
Si ibu irak nawar 120. Saya bilang No.
Kemudian naikin tawaran jadi 130. Saya tetep bilang No.
"Coba tanya tanya dulu harganya ke toko lain, nanti balik lagi ke toko saya," ucap saya.
"Ok haji, 140," kata si ibu.
Saya hitung hitung dan kurangi komisi hanut.
"Come on haji come on haji," rajuk si ibu dan keluarganya sambil bertepuk tangan. Kayak lagi perlombaan aja .
Hehehhe
Ok lah, akhirnya saya kasih harga segitu.
Setelah beres transaksi, kami saling berterima kasih. Si ibu memeluk saya dan bilang terima kasih lagi.
Sebelum pergi, saya tawarin air minum lagi.
"Ya ya," kata si turis sambil nunjukkin botol kosong.
Saya pun memberikan 3 botol (@50 ml) pada mereka.

Orang-orang Aneh


Kemaren sore menjelang maghrib, datang dua orang cewe dewasa ke toko saya. Mereka adalah ibu dan anak.
“Abang yang ada di sini mana?” tanya si anak jutek.
“Ga ada,” jawab saya. “Saya yang di sini tiap hari.”
"Kapan adanya?" tanya si anak lagi.
"Jam 9," jawab saya ambil lihat jam.
“Kamu siapa?” tanya si ibu.
“Istrinya,” jawab saya. “Ada keperluan apa?” tanya saya.
“Mau bayar sesuatu,” ucap si ibu dengan nada rendah.
Mungkin dikiranya saya ga ngerti.
“Mau bayar sesuatu?” tanya saya.
“Engga nanti aja ke orangnya,” jawab si anak sambil mau bergegas pergi.
“Sama saya aja. Saya kan istrinya,” ucap saya.
“Engga, biarin nanti aja,” ucap si anak lagi.
“Sekarang aja ke saya. Saya telponin nih orangnya. Kamu ngomong dech,” ucap saya.
Si anak keukeuh mau pergi lagi. Tapi si ibu untungnya mau ngebujuk dia.
Saya telponin suami saya dan biar dia ngomong langsung.
Ternyata nih orang yang ngambil baju sekitar 2 minggu lalu tapi belum bayar. Suami padahal udah ngomong ke saya kalo ada cewe yang datang mau bayar sekian lira (suami kasih tau nama surname) terima aja. Lah ni orang mau dibantu malah jutek. Pengen najong.
Saya lihat ada kartu kredit di tangan si anak. Kalau mau bayar ya bayar aja. Apalagi pake kartu kredit. Meskipun saya ga ngomong ke suami, pasti dia tau dari pembayaran kartu kredit.
Mungkin dipikirnya saya orang asing dan ga ngerti apa-apa. Atau mungkin dipikirnya saya bohong dan mau nipu. Banyak kemungkinan yang ada di pikirannya.
Apa harus saya tunjukkin buku nikah gitu ya 
Setelah telpon ditutup, saya gesek kartu kreditnya. Beres, mereka jadi ga punya utang ke saya tapi utangnya ke bank 

(Dianggap) competitor


Ada sesetoko di sini menganggap toko saya sebagai competitornya. Padahal toko ini lumayan gede dan memiliki beberapa pegawe. Sedangkan toko saya kecil dan saya kerja sendiri.
Mereka sering melihat turis arab (negara negara di timteng dan afrika yg berbahasa arab) sukses belanja di toko saya, jadi mereka menganggap saya bisa bahasa arab.
Karena anggapannya ini, mereka langsung meng-hire orang arab. Namanya juga usaha.
Padahal kan rezeki ga ditentukan dengan bisa tidaknya bahasa si turis.
Banyak orang arab yang jadi migran di eropa dan mereka kebanyakan bisa bahasa inggris. Meskipun begitu, saya berusaha menambah skill dengan belajar bahasa arab secara online. Dan saya suka menyerap apa yang turis katakan. Saya catat kata kata yang paling sering ditanyakan seperti kosakata warna dan angka.
Memang, kadang dalam sehari beberapa turis arab yang masuk ke toko, keluar dengan menenteng tas toko saya. Hal ini membuat sesetoko itu kepanasan. Tapi, kadang juga beberapa turis arab yang masuk, berkahir keluar tanpa membeli apa-apa. Itu bukannya saya tidak bisa berkomunikasi dengan mereka, tapi karena yang mereka cari tidak ada di toko saya. Namanya juga rezeki. Tidak semua turis membawa rezeki untuk saya 

[Jual e-book] Aktivitas Seru Ramadan

Ramadan sebentar lagi... Kita sambut Ramadan dengan suka cita :) Ini lo ada ebook aktivitas yang seru untuk Ramadan. *** Aktivitas Seru Rama...