[Book Review] Nasihat Orhan Gazi



Nasihat Orhan Gazi (sultan kedua dalam kesultanan Ottoman) kepada Murad bey (putra mahkota yang naik tahta sepeninggal beliau):
Nak, jangan membanggakan kesultananmu! Ingat bahwa kesultanan adalah fana, tapi ini merupakan peluang besar. Pergunakanlah kesempatan ini sebaik baiknya untuk berjihad di jalan Allah dan untuk mendapatkan syafaat Nabi kita! Jika engkau melihat dunia dalam ukuran akhirat, engkau akan melihat bahwa tidak layak mengorbankan kebahagiaan yang kekal! Nak! Orang-orang Rumeli tidak akan tinggal diam; kau harus menaklukkannya! Selesaikan penaklukan Rumeli! Siapkan penaklukan Konstantin, cobalah untuk tidak membuat masalah dengan pemimpin daerah di sekitar! Meskipun mereka menginginkan kita tapi kita tidak tahu para pemimpinnya berpihak pada siapa! Mereka akan mengaturnya untuk beberapa waktu, dan akhirnya seperti buah yang sudah matang akan jatuh ke dalam genggaman. Jika di Anatolia tidak ada hambatan, engkau bisa dengan mudah mengatasi Rumeli! Karena itu, cobalah untuk tidak mengganggu "kesunyian" Anatolia! Ayahku, Osman Gazi Han, ibaratnya mendirikan beylik dari segenggam tanah Soğut dan Domaniç. Dengan izin Allah, kami telah merubah beylik menjadi kesultanan. Engkau akan melakukan yang lebih besar dari ini. Memerintah di dua benua tidaklah cukup bagi Ottoman! Karena asma Allah sangatlah agung, dunia tak akan dapat menampungnya. Seperti halnya kami pewaris kesultanan Seljuk dan juga kamilah pewaris Roma! Nak, jangan tinggalkan hukum Al Qur'an! Memerintahlah dengan keadilan! Perhatikan para veteran perang! Hormati mereka yang berjuang untuk agama Allah. Berilah makan orang orang miskin. Jangan ragu untuk menghukum orang orang zalim! Keadilan terburuk adalah manifestasi keadilan yang terlambat! Pada akhirnya, keadilan yang terlambat meskipun benar termasuk kezaliman! Nak, kami sudah sampai di akhir perjalanan, engkau masih berada di permulaan. Semoga Allah memberkati kesultananmu!
Buku: Osmanlı Sultanları --Denizlerin Hakanı, Karaların Sultanı--
Hal: 25-26
Cetakan ke-6, Januari 2013
Penulis: Cuneyd Harputlu

#Ottoman
#KesultananOttoman

[Book Review] Wasiat Osman Gazi



Wasiat Osman Gazi (Sultan pertama dalam kesultanan Ottoman) pada Orhan Gazi (putra mahkota yang menggantikannya ketika Osman Gazi wafat):
"Jangan mengerjakan sesuatu yang bertentangan dengan perintah Allah! Jika tidak tahu syariat, tanyalah pada ulama sehingga mengerti! Jika belum mengerti, jangan mulai mengerjakannya! Semua orang yang mengikutimu, perlakukan dengan baik! Perlakukan para prajurit dengan hati nurani dan prikemanusiaan karena mereka adalah hamba Allah. Janganlah kejam! Warnai dunia ini dengan keadilan dan dengan berjihad untuk Allah akan membahagiakanku! Patuhilah ulama sehingga ditemukan peraturan untuk syariat! Jika mendengar ada seorang ahli lmu, bergurulah padanya! Boleh bangga pada prajurit dan kekayaan tapi jangan menjauh dari ahli syariat. Pekerjaan kita di jalan Allah dan kita bermaksud untuk menyebarkan agama Allah. Bukan untuk menjadi penguasa dunia. Semua ini bermanfaat untukmu. Selalu bermurah hati pada semua orang! Kerjakan pekerjaan negara tanpa kekurangan! Kalian semua kutitipkan pada Allah."
Buku: Osmanlı Sultanları --Denizlerin Hakanı, Karaların Sultanı--
Hal: 17
Cetakan ke-6, Januari 2013
Penulis: Cuneyd Harputlu
#Ottoman
#KesultananOttoman

[Book Review] Osmanlı Sultanları



Sekarang nyambil baca buku ini.
Osmanlı Sultanları -Denizlerin Hakanı, Karaların Sultanı-
Karya: Cüneyd Harputlu
Cetakan ke-6, Januari 2013.
Sabtu lalu, saya ke perpus. Perpanjang buku Osmanlı Padişahlarının Hayat Hikayeleri dan pinjem buku ini. Saya perpanjang buku yang lalu, karena baru nyampe kisah 8 dari 12 kisah yang ditulis di buku itu. Saya pinjam buku yang ini karena buku ini menceritakan kesultanan Ottoman dari sultan yang pertama. Jadi bisa nulis silsilah dari sini.
Buku ini baru dibaca 2 bab udah terharu aja. Membaca nasihat Sultan Osman gazi dan Sultan Orhan gazi pada anaknya bikin mata saya berkaca kaca. Masyaallah. Mereka membangun dan memperluas kesultanan ini dimaksudkan untuk menyebarkan agama Allah. Semua diniatkan karena Allah. Allahu Akbar.

5 Antologi Cernak




Pide Kebab


Roti pide yang satu ini disajikan bersama kebab. Jika bersantap di restoran dan Anda memesan menu kebab, maka roti pide ini akan disajikan sambil menunggu pesanan kebab Anda ready.
Saya biasanya memesan döner atau adana atau iskender. Pide ini selalu disajikan untuk menemani bersama saos saos di piring kecil.
Pide ini rasanya tawar, bentuknya sangat pipih, memanjang lonjong dengan bertabur wijen. yang nampak di foto, sudah dilahap kedua ujungnya.


Etli Pide

Ini juga namanya Pide, tepatnya Etli Pide. Tapi Pide yang ini bukan menu khas Ramadan. Jika berkunjung ke Turki dan ingin mencoba kuliner ini, bisa menikmatinya di restoran atau lokanta kapan saja untuk menu makan siang dan malam.
Kuliner ini khas dari kota Konya. Namun untuk menikmatinya tidak harus datang ke konya. Bentuknya pipih memanjang lonjong dengan toping daging giling. Yang nampak di foto sudah dipotong potong.


Ramazan Pidesi (Roti Pide Ramadan)


Ramadan sebentar lagi. Menu Ramadan yang paling khas di Turki adalah Ramazan pidesi, yaitu roti tawar berbentuk bundar dengan taburan wijen di atasnya. Ramazan pidesi banyak tersedia/dijual di warung-warung, supermarket, dan restoran-restoran.


Osmanlı Padişahlarının Hayat Hikayeleri 2

Banyak intrik terjadi dalam kehidupan istana. Terutama perkara kekuasaan.
Intrik intrik yang dilakukan untuk menjatuhkan sultan yang sedang berkuasa, digantikan dengan sultan yang diinginkan.
Hal seperti ini pernah terjadi salah satunya pada masa kesultanan II. Genç Sultan Osman. Beliau menggantikan I. Sultan Mustafa. Setelah I. Sultan Ahmed wafat, putra mahkotanya tidak ada yang dapat menggantikannya karena dianggap masih sangat muda. Maka beliau digantikan oleh adiknya I. Sultan Mustafa. Namun, ternyata Sultan Mustafa tidak mempunyai akal yang sehat alias gila. Kurang lebih 3 bulan bertahta, Sultan Mustafa digantikan oleh putra mahkota yang tertua yaitu Genç Osman. Genç saat itu berusia 13 tahun. Usia yang hampir sama ketika ayahnya naik tahta. Ketika berkuasa, Genç sepertinya ketakutan jika adiknya akan merebut kekuasaan. Maka adiknya (Mehmed) disingkirkan alias dibunuh (176 & 222).
Keputusan menjadikan Genç Osman sebagai Sultan banyak yang menentang, yaitu para pendukung Sultan Mustafa termasuk Ibundanya Sultan Mustafa. Padahal Sultan Mustafa sendiri tidak memikirkan apakah ia menjadi penguasa atau tidak.
Para pendukung Sultan Mustafa dengan segala upaya dilakukan untuk menjatuhkan Genç Osman. Pada akhirnya Genç Osman jatuh syahid dibunuh oleh beberapa orang pendukung Sultan Mustafa (200). Dengan begitu, atas ambisi ibundanya, Sultan Mustafa kembali naik tahta.
Sultan Mustafa lupa jika keponakannya sudah wafat dan merasa terbebani dengan statusnya sebagai sultan. Dalam sendirinya beliau terkadang memanggil Osman untuk menyelamatkannya dari statusnya ini. "Osman, datanglah. Selamatkan aku dari beratnya beban ini." (211)
Saya berharap andaikan sedang membaca cerita fiksi. Namun, inilah kenyataan yang pernah terjadi di masa lalu dalam kesultanan Ottoman.
--Osmanlı Padişahlarının Hayat Hikayeleri, Yılmaz Öztuna--

Osmanlı Padişahlarının Hayat Hikayeleri 1





Membaca buku ini, saya merasa capek sendiri. Seakan terbawa ikut peperangan, dari perang yang satu ke perang berikutnya.
Tiba tiba senyum sendiri karena membaca perkataan Yavuz Sultan Selim pada anaknya Kaanuni Sultan Süleyman yang menggantikannya ketika Yavuz berpulang padaNya.
Kaanuni pada suatu hari memakai pakaian yang lebih sederhana daripada orang orang di jalan dan para çavuşnya. Ketika muda beliau berpakaian "penuh hiasan", maka Yavuz (ayahnya) akan mengingatkan, "Kalo kamu berpakaian seperti ini, ibumu akan berpakaian seperti apa?" (hal 140-141)
Yavuz, orangnya sederhana dan rendah hati. Ketika beliau berhasil dalam peperangan dan hendak kembali ke istanbul, maka rakyatnya bersuka cita untuk menyambutnya dengan segala persiapan yang mewah. Mengetahui persiapan yang dilakukan oleh rakyatnya, Yavuz merasa tidak enak hati. Untuk menghindari penyambutan itu, malam hari secara sembunyi sembunyi dalam kegelapan kembali ke istana topkapı. (Hal 111)
--Osmanlı Padişahlarının Hayat Hikayeleri, Yılmaz Öztuna---

Turis dan Pardesu

Tadi rencananya mau ke toilet. Pas keluar toko, ada sepasang turis menuju ke toko saya. Saya pun balik lagi dan mempersilakan mereka masuk.
"Can I help you?" tanya saya pada si istri yang sedang melihat baju baju yang menggantung di dalam toko.
Ia nampak bingung dengan pertanyaan saya.
"Can you speak english?" saya tanya kembali pada si istri.
"No. Petit," jawabnya.
"Ok. No problem," ucap saya sambil bingung mau ngomong apa.
Saya pun langsung menunjukkan baju yang ada.
"Ini ada tunik. Jubah (turis turis suka bilang jubah utk ferace). Jilbab (utk pardesu)," ucap saya.
Si turis tertarik pada pardesu. Saya pun tunjukan satu model warna hitam dan dicobanya. Saya tunjukkan lagi model hitam yang lain dan dicobanya lagi. Si suami meminta istrinya utk mencoba warna pink muda. Dia suka pink muda ini. Terus mereka ingin pasmina. Saya kasih warna dark blue, cocok utk pink muda. Mereka pun ok.
Selagi si istri di fitting room, saya coba membuka percakapan dengan si suami, "Where are you from?"
"Germany," jawabnya.
"Origin?" tanya saya kembali.
"Germany," jawabnya lagi
"She?" tanya saya sambil fittin room tempat menunjuk si istri berada.
"Urdun," jawabnya.
"Ohhh Jordan," ucap saya sambil tersenyum.
"You?" dia balik nanya asal saya.
"Indonesia," jawab saya
"Ohhh..." katanya. Entah apa yang dipikirannya.
Setelah si istri keluar dari fitting room, kami pun menghitung harga. Mereka minta harga euro. Saya konversi lira ke euro pake kalkulator di tablet. Saya tunjukkan harga akhir setelah dipotong diskon. Si istri minta diskon. Saya kasih tunjuk harga sebelum diskon, dan yg barusan harga akhirnya. Alhamdulilah ga ngeyel minta diskon banyak. Si istri pun ngeluarin uang euro dari dompetnya dan menyerahkan pada saya.


Pardesu dan pasminanya saya masukin ke kantong. Pas mereka mau keluar, si suami ngeh ternyata saya belum memasukan ikat pinggang pelengkap pardesunya. Saya pun menyerahkan ikat pinggang yang tergeletak di meja sambil meminta maaf.
"No problem," katanya.
Sebelum keluar, mereka minta ditunjukkan dimana biro tour utk safari. Saya kasih tunjuk jalan ke biro tur terdekat. Setelah mereka pergi saya pun langsung ngacir ke toilet, udah kebelet pipis 
******

Siangnya mereka lewat ke toko saya lagi. Kami pun saling menyapa.

"kalian sudah ke biro tur?" tanya saya
"ya sudah," jawab si suami

Mereka akan berlalu tapi sepertinya ada sesuatu yang akan ditanyakan.

"Assalamualaikum," ucap si istri.
"Waalaikumsalam," jawab saya.

Si istri mendekat lalu bertanya, "di mana membeli ini?" sambil memperlihatkan sebuah kaos kaki.

Saya pun menunjukkan sebuah toko di sebrang. Mereka pun pergi ke toko tersebut.


Olahraga malam


Semalam sekitar hampir pukul 9:30, mau beresin tas untuk persiapan pulang, teringat kartu kentkart (kartu utk bayar bus) ga ada uangnya. Saya langsung ngacir ke toko tempat ngisinya yang jaraknya sekitar 500meter. Suami sedang transfer ke atm. Saya taro aja kursi di pintu seperti biasa, utk menandakan pemilik toko sedang tidak ada.
Saya lari sekuatnya sambil berdoa, semoga masih tersedia utk ngisi kartu. Biasanya jam segini udah habis, jadi harus ke toko lain yg lebih jauh. Nyampe di tokonya langsung nanya ke si abangnya, "masih ada?"
"Ada," jawab si abang.
Alhamdulillah, jadi ga usah lanjutin marathon ke toko yg lebih jauh. Setelah beres ngisi dua kartu (punya saya dan suami), kembali pulang ke toko berlari lagi.
Nyampe di toko, suami belum pulang dari atm. Saya mulai beres beres untuk pulang. Selagi nurunin baju baju yang digantung depan toko, suami datang. Doi dech yang lanjutin beres beresnya. Kami pun pulang ke rumah naik bus yang pukul 9 malam.

Osmanlı Hükümdarları (Sultan sultan Ottoman)

Osmanlı Hükümdarları
(Sultan sultan Ottoman)
Sumber: buku "OSMANLI PADIŞAHLARININ HAYAT HIKAYELERI" karya Yılmaz Öztuna, cetakan ke-13, tahun 2016.


Nama Sultan - tahun kesultanan

1) Gaazi Ertuğrul Bey
2) Sultan Osman (Gaazi) - 1281-1324
3) I. Sultan Orhan (Gaazi) - 1324-1362
4) I. Sultan Murad (Hudavendigar) - 1362-1389
5) I. Sultan Bayezid (Yıldırım) - 1389-1402
6) I. Sultan Süleyman (Emir) - 1402-1410
7) Sultan Musa (Çelebi) - 1410-1413
8) I. Sultan Mehmed (Çelebi) - 1413-1421
9) II. Sultan Murad (Gaazi)
10) II. Sultan Mehmed (Fatih) --> yang menaklukkan istanbul
11) II. Sultan Bayezid (Veli) - 1481-1512
12) I. Sultan Selim (Yavuz) - 1512-1520 --> 1516 Yavuz Sultan Selim menjadi Khalifah.
13) I. Sultan Süleyman (Kaanuni) -1520-1566 --> yang memerintahkan pembangunan Süleymaniye Camii di istanbul
14) II. Sultan Selim - 1566-1574 --> yang memerintahkan pembangunan Selimiye Camii di Edirne
15) III. Sultan Murad - 1574-1595
16) III. Sultan Mehmed - 1595-1603
17) I. Sultan Ahmed - 1603-1617 --> yang memerintahkan pembangunan Sultan Ahmet Camii/blue mosque istanbul
18) I. Sultan Mustafa - 1617-1618
19) II. Sultan Osman (Genç) - 1618-1622
20) IV. Sultan Murad - 1623-1640
21) Sultan Ibrahim - 1640-1648
22) IV. Sultan Mehmed (Avcı) -1648-1687
23) III. Sultan Süleyman - 1687-1691
24) II. Sultan Ahmed - 1691-1695
25) II. Sultan Mustafa - 1695-1703
26) III. Sultan Ahmed - 1703-1730
27) I. Sultan Mahmud - 1730-1754
28) III. Sultan Osman - 1754-1757
29) III. Sultan Mustafa - 1757-1774
30) I. Sultan Abdülhamid - 1774-1789
31) III. Sultan Selim (Şehid) - 1789-1807
32) IV. Sultan Mustafa - 1807-1808
33) II. Sultan Mahmud (Adli) - 1808-1839
34) I. Sultan Abdülmecid - 1839-1861
35) I. Sultan Abdülaziz - 1861-1876
36) V. Sultan Murad - 1876-1876
37) II. Sultan Abdulhamid - 1876-1909
38) V. Sultan Mehmed Resad - 1909-1918
39) VI. Sultan Mehmed Vahideddin - 1918-1922
40) Halife II. Abdülmecid - masa khalifah 1922-1924

#KisahOttoman

Salam dari muslimah




Beberapa tahun lalu, selama dua atau tiga tahun saya selalu berpapasan dengan seorang muslimah yang sedang berjalan dengan anak anak cewenya. Jadi setahun sekali setiap musim panas kala itu.
Ketika berpapasan ia selalu memberi salam dibarengi senyuman. Saya pun menjawab salamnya dan membalas senyumnya.
Terakhir, kalo ndak salah musim gugur tahun lalu, saya berpapasan lagi dengannya. Masyaallah anak anaknya sudah besar. Saat itu saya sedang menuju ke kargo untuk mengambil barang. Saya berpapasan dengannya. Sepertinya dia orang yang sama. Dan sepertinya dia masih ingat. Padahal kami tak saling mengenal. Hanya dua orang muslimah yang saling memberi salam saat berpapasan.
Saya merasa senang ketika bertemu dengan turis muslim dari mana pun khususnya muslimah. Jika saya sedang nongkrong depan toko, kemudian ada turis muslimah lewat, mereka selalu memberi salam. 
Waalaikumsalam 

Turis pun bingung


Suatu hari di musim panas tahun lalu, toko saya kedatangan pasangan turis muda yang (sepertinya) tinggal di jerman. Si suami orang turki dan si istri (berhijab) orang asing (mungkin jerman).
Si suami nanya pake english, saya pun jawab pake english. Saya melihat si suami ini sepertinya orang turki, tapi kenapa dia ngomong english ke saya. Biasanya turis turki (orang turki yg tinggal di luar negeri) selalu berbahasa turki ketika belanja di sini.
Nah, ketika mereka nanya nanya, saya jawabnya campuran english dan turkish.
"Kamu kenapa ngomong english sama dia?" tanya si istri ke suami turkinya.
"Dia kan orang asing. Saya pikir ga bisa turki," jawab si suami.
"Kamu bisa turkish?" tanya si istri ke saya.
"Bisa," jawab saya.
"Tuh kan bisa turkish. Ngomong turkish aja," kata si istri pada suaminya.
Akhirnya kami pun berkomunikasi dalam bahasa turki.

Kisah 12 sultan dalam kesultanan Ottoman


Judul: Osmanlı Padişahlarının Hayat Hikayeleri
Penulis: Yılmaz Öztuna
Cetakan I: tahun 1969
Yang saya baca ini cetakan ke-13 (2016). Totalnya 150 ribu exp.
Bacanya pelan pelan. Udah seminggu, baru nyampe kisah Kanuni Sultan Suleyman.
Buku ini minjem di perpustakaan distrik Alanya. Bagi yang udah punya kartu member, boleh pinjam tiga buku (dalam sekali pinjam). Semua buku harus dikembalikan maksimal 15 hari. Saya tau diri bacanya lambat, jadi pinjam satu buku aja 

#KisahOttoman

Yang berbeda di keramaian pasar jumat


Suasana di pasar jumat kemaren ada yang sedikit aneh.
Hari masih pagi, saya duduk sendiri di depan toko. Melihat orang lalu lalang di pasar jumat. Tiba tiba mata saya tertuju pada dua orang turis cowo yang jalan berduaan. Ada yang aneh dari mereka di mata saya. Yang satu cowo berjenggot (sebut saja A), yang satunya berwajah putih bersih tanpa jenggot dan sedikit gemulai (sebut saja B).
Mereka berjalan ke arah utara sambil melihat lihat dagangan pasar. Posisi pertama si B berjalan di sebelah kiri si A. Tangan si B melingkar ke lengan si A. Kemudia mereka berganti posisi. Si B berada di sebelah kanan. Kemudian mereka berpegangan tangan erat, saling menyilangkan jari jemarinya seperti layaknya pasangan kekasih lelaki dan perempuan.
:-|

Mirip Suriah?

Kemaren ada customer turki (seorang ibu muda dengan anak kecil cewe) yang datang ke toko, nanya sesuatu tapi ga ada di toko saya. Ketika mereka keluar, si anak nanya ke saya sambil tersenyum manis. "Kamu orang mana?"
"Indonesia," jawab saya.
Eh si ibu malah ngomong gini, "kamu mirip orang suriah, jadi dia nanya."
"Eh bu tau ga, sebetulnya kamu (turki) yang mirip suriah. Karena turki dan suriah sama sama arab," ucap saya pada si ibu.
Si ibu pun bengong mendengar ucapan saya ini.
Bengong dech lo disebut arab. Karena orang turki ga suka disebut arab.
Seharusnya sih saya ngomongnya timur tengah bukan arab. Tapi udah emosi jadi yang keluar kata arab.
Mungkin ada dari teman teman yang bisik bisik, "kenapa sih ga mau dikata mirip suriah? Kan sama sama makhluk Allah."
Di alanya, orang suriah itu punya image negatif. Bahkan ada yg jadi pembunuh. Ada orang suriah yang diberi pekerjaan oleh orang alanya. Eh istrinya si orang alanya ini dibunuh oleh orang suriah ini. Emang sih ga semua orang suriah seperti ini. Tapi nila setitik rusak susu sebelanga.

Pemuda Uygur

Suatu hari pada musim panas 2011, toko saya kedatangan seorang pemuda muslim uygur (pu). Ketika dia datang, saya sedang di penjahit. Selesai urusan di penjahit, saya balik ke toko. Suami mengenalkan saya pada pu bahwa saya dari Indonesia. "I like Indonesia," katanya. Dia pun meneruskan belanjanya dan ngobrol dengan saya.
Saat itu dia ngeborong baju untuk keluarganya di cina. Ketika kurang pasti mengenai ukuran baju yang akan dibelinya, dia langsung menelpon ayah/ibunya di cina. Dia perlihatkan fotonya bersama ortunya di smart phone nya.
Setelah beres transaksi, dia bilang gini, "Tolong bilang ke suaminya untuk nganter saya ke kantor pos. Saya mau ngirim semua barang ini ke cina." Jadi baju baju yang barusan dibelinya di toko saya akan langsung dikirim ke cina. Padahal ngomong langsung ke suami saya ga perlu perantara saya hehehe.

Diserbu turis palestina


Suatu petang (kamis/jumat lupa) pada musim panas tahun lalu, toko saya diserbu turis palestina.
Saya lagi nonkrong di lapak si teteh, dipanggil anak balik ke toko karena ada dua turis cewe. Saya samperin. Mereka nanya nanya harga, saya pun jawab seperlunya. Sepertinya mereka menunggu seseorang. Ternyata datang serombongan, beuh. Datang beberapa cowo dan cewe beserta anak anak. Entah mereka kerabat atau teman, yang pasti mereka serombongan dengan dua cewe yang pertama datang.
Salah satu cowo jangkung berwajah sangar yang maju untuk menawar. Meskipun wajahnya sangar, ia nawarnya sopan santun.
Tapi karena orangnya banyak dan mereka pun memelas dalam menawar, bikin kepala saya puyeng. Saya mempertahankan harga akhir agar tidak merugi tapi tetap memberi diskon pada mereka. Asli saya sampe gemeteran ngadapin mereka.
Akhirnya mereka nyerah dengan harga yang saya kasih, saya pun masukin baju bajunya ke beberapa kantong sesuai permintaan. Setelah mereka pergi, kepala saya nyut nyutan.

Sunda Asli

Banyak turis dari berbagai negara datang ke toko saya memberikan banyak cerita untuk diungkapkan.
So far, kebanyakan yang datang dari eropa (asli atau imigran) dapat menebak tepat bahwa saya Indonesia. Tapi ada juga yang meleset, menyangka saya thailand, vietnam, pilipina. Setidaknya masih asia tenggara.
Namun bagi orang tataristan, mereka nyangka saya orang tatar. Bagi orang uzbekistan, saya orang uzbek. Bagi orang kazakistan, saya orang kazak. Bagi orang azerbayjan, saya orang azeri. Ehhh kumaha ieu teh. Yang pasti saya mah SUNDA ASLI 

Palestina?


Kemarin petang, seorang bapak pemilik toko di area bazar datang menghampiri. "Abla ada kerudung? Ini orang Arab nyari kerudung. Saya ga ngerti," ujar si bapak yang mengantar perempuan Arab.
"Ada," ucap saya sambil mempersilakan masuk ke toko.
"Speak English?" tanya saya pada si perempuan. Ia pun mengangguk.
Saya tunjukkan kerudung yang ada dan ia memilih yang colorful. Lalu ia melihat lihat baju yang ada di toko. Ia ingin ferace ukuran sekian utk ibunya dan ukuran sekian untuk ibu mertuanya. Kemudian ia menyukai model tunik dan mencobanya. Ketika saya bertanya berasal darimana, ia menjawab Palestina. Sementara ia mencoba tunik di fitting room, saya ngobrol sama si bapak yang mengantar.
"Suaminya orang *sr*el," ucap si bapak. Hah sedikit kaget saya, karena si perempuan kan orang Palestina.
Singkat cerita si perempuan pergi lagi dengan si bapak. Kemudian menjelang maghrib kembali dengan suaminya.
Si suami yang ngomong dengan saya soal harga. Tapi alot banget nawarnya karena mereka sudah terlalu banyak belanja dan uang tersisa sedikit.
Percakapan kami jadi nyambung ke haji.
"Saya belum haji," jawab saya ketika ia bertanya tentang haji.
"Insyaallah secepatnya," tambah saya.
"Insyaallah saya juga," katanya.
"Saya juga ingin ke masjid Aqsa," ucap saya.
"I will go," katanya.
"Kami tidak tinggal di Palestina," tambahnya.
Saya pikir mereka tinggal di eropa. Eh dia bilang gini.
"Kami tinggal di *sr*el dekat tel aviv.
"Eh negara itu kan ga ada. Itu kan Palestina," ucap saya.
"ah sudahlah," katanya tidak mau memperpanjang tentang itu.
Ia sedikit menceritakan tentang kehidupan muslim dan yahudi di sana. Ia coba memperlihatkan paspornya yg menandakan bahwa ia warga negara itu tapi si paspor entah terselip di mana.
Akhirnya transaksi petang itu berakhir dengan membeli dua ferace saja. Yang lain dicancel dulu karena uangnya ga cukup.

Suami yang royal


Kemarin sepasang turis uk asal kashmir memborong di toko saya. Sang suami memakai kursi roda menunggu setia di pintu masuk. Sang istri terlihat patuh pada suaminya. Ia meminta saya memperlihatkan model model ferace warna apapun yang sesuai ukuran badannya. Saya pun memperlihatkan model yang ada dengan ukuran sesuai untuknya. Kemudian ia lihatkan pada suaminya. Jika suaminya suka, ia akan mencobanya.
Jika menuruti suaminya, ia harus mencoba hampir semua ferace yang saya tunjukkan. Karena si suami menyukai hampir semuanya. Bahkan warna warna yang tak disukanya pun si suami memintanya untuk mencoba. Setiap yang dicoba langsung dipisahkan untuk dibeli. Saya sih sebagai penjual asik asik aja diborong begini. Tapi saya merasa kasihan juga sama si istri kalo harus memakai baju yang warnanya tidak disukainya. Karena saya juga ga suka dipaksa memakai baju yang tidak suka warnanya.
Si suami memintanya untuk mencoba pardesu warna kuning tapi si istri nampak tak suka. Ya sudah saya cari akal agar mereka tak jadi membeli si kuning ini. Tak apalah mereka tak jadi membeli pardesu kuning, toh mereka sudah memborong banyak ferace. Yang penting si istri merasa nyaman dengan yang akan dipakainya.
Setelah cukup lelah si istri mencoba semua yang akan dibeli, lalu si istri minta ijin pada saya untuk numpang salat ashar. Saya pun mempersilakannya untuk salat di fitting room dan memberikan sejadah.
Selesai salat, kami menghitung yang harus dibayarkannya. Saya tulis di buku lalu diperlihatkan padanya. Kemudian ia lihatkan pada suaminya. Karena minta diskon lebih, saya hitung ulang dan kurangi diskon. Jika belanja banyak begini, normal meminta diskon lebih. Saya pun tidak akan pelit memberinya insyaallah. Mereka pun setuju dengan last price yg saya berikan. Si istri minta ijin utk menukar uang ke money changer. Sekembalinya, saya masukan barangnya ke beberapa kantong. Alhamdulillah sebagian rezeki dari Allah hari ini dikirim melalui pasangan turis ini.
Seperginya mereka, saya tulis tulis dulu transaksinya. Ehhh ada kalung tergeletak di meja. Rupanya saya lupa memasukan bonus kalung utk dress yang dibeli mereka. Langsung saya berlari keluar. Untung mereka sedang melihat lihat sepatu di toko sebelah. Kalung pun saya berikan pada mereka.

Meramaikan malam?


Semalam, sekitar pukul setengah sembilan, terdengar sirine polisi di sekitar toko. Saat itu saya sedang berada depan toko dan suami memasukan manekin manekin ke dalam toko, beberes untuk bersiap pulang. Saya mencari sumber suara sirine tersebut.
Suaranya terdengar semakin mendekat. Kemudian mobil polisi bertuliskan POLIS IMDAT 155 melaju dari arah selatan menuju ke utara melewati jalan depan toko saya. Mobil polisi tersebut terlihat mengejar mobil di depannya. Sambil mengejar, polisi di dalamnya mencoba menghentikan mobil yang dikejarnya dengan memperingatkan melalui toa. Tak jelas apa yg dikatakan polisi itu tapi sepertinya meminta pengemudi untuk berhenti. Pengemudi sedan kuning yang dikejar polisi itu bukannya berhenti tapi malah lebih menancap gasnya agar bisa kabur. Polisi pun terus menejarnya. Saya, suami, dan semua orang yang ada di sekitar hanya bisa menonton aksi kejar kejaran ini dari depan toko masing masing. Tentunya komentar pun bermunculan atas aksi ini.
"Saya yakin di sedan kuning itu ada narkoba. Ngapain lari kalo ga bersalah? Polisi udah punya hak menembak, karena si pengemudi udah disuruh berhenti malah lari," begitu komentar suami.
"Ngapain itu polisi ngejar seperti itu? Harusnya ia infokan ke seluruh polisi yg bertugas di setiap tempat yg mungkin dilewati si mobil kuning utk menangkapnya. Ga perlu ngejar kayak gitu," komentar pemilik toko sepatu.
Entahlah apakah si mobil kuning itu penjahat yg sedang dikejar polisi atau aksi itu hanya untuk meramaikan malam. Harus nonton berita atau baca koran utk mengetahui yg sebenarnya terjadi 

Gendut atau kurus


Sering ada customer belanja di toko yang ingin membeli hadiah utk seseorang tapi ga pasti ukurannya. Saya suka membandingkan dengan diri sendiri jika mereka akan membeli big size. "Apakah segede saya orangnya?" tanya saya pada customer.
"Ih kamu mah kurus," selalu begitu jawab customer.
Seperti turis yang tadi ngeborong di toko saya. "You are too thin," kata turis uk asal kashmir yang mengantar istrinya belanja. Ukuran baju saya 44 atau 46, sedangkan istrinya 40 atau 42. Jadi siapa yg gendut siapa yg kurus 
Suami saya pun udah ngejek aja saya kegendutan dan harus berusaha menurunkan berat badan :-|

[Jual e-book] Aktivitas Seru Ramadan

Ramadan sebentar lagi... Kita sambut Ramadan dengan suka cita :) Ini lo ada ebook aktivitas yang seru untuk Ramadan. *** Aktivitas Seru Rama...